Peranan Pohon dalam Membentuk Iklim Mikro

Peranan Pohon Dalam Membentuk Iklim Mikro

  • Erva Yenri Universitas Lancang Kuning
  • Eni Suhesti Universitas Lancang Kuning
  • Azwin Said Universitas Lancang Kuning
Keywords: Kata kunci ; iklimmikro, pohon,temperatur, kelembaban, angin.

Abstract

Climate affects the metabolism and behavior of living things, on the other hand, the state of the microclimate is affected by the presence of living things. Microclimate components include; air temperature, solar radiation intensity, air humidity, and wind speed. The purpose of this study was: to analyze the role of trees in shaping the microclimate in the Lancang Kuning University campus area. This research was conducted using a survey method and observation of microclimatic conditions through direct measurements in the field. The components of the microclimate that were observed and measured were temperature, sunlight intensity, humidity and wind speed. The results showed that all elements of the microclimate that were measured were better (lower air temperature, higher humidity, lower solar radiation intensity and lower wind speed) under the trees compared to the results of measurements in open places. It is recommended to maintain a good microclimate in the Unilak campus environment to maintain existing trees, and carry out enrichment planting in the Unilak campus area.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andani, N. D., Sasmito, B., & Hani’ah. (2018). Pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap fenomena urban heat island dan keterkaitannya dengan tingkat kenyamanan termal (temperature humidity index) di Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip, 7(3), 53–65.

Annisa, N, Kurnain, A, Indrayatie S. B. P. (2015). Iklim mikro dan indeks ketidaknyamanan taman kota di Kelurahan Komet Kota Banjarbaru. EnviroScienteae, 11, 143–151.

Dahlan E.N. 2004. Membangun Kota Kebun (Garden City) Bernuansa Hutan Kota. Bogor: IPN Press.

Darmawan. A. 2002. Perubahan Penutupan Lahan di Cagar Alam Rawa Danau. Tesis S-2. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Destriana N, 2013 Pengaruh Struktur Vegetasi Terhadap Iklim Mikro Di Berbagai Land Use Di KotaJakarta. http://repository.ipb.ac.id. Diakses tanggal 2 Januari 2022.

Dirjen Penataan Ruang. 2007. Ruang Terbuka Hijau Sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota. Dirjen Penataan Ruang

Fadholi, A. (2013). Analisis data angin permukaan di Bandara Pangkalpinang menggunakan metode windrose. Jurnal Geografi, 10(2), 112–122.

Gunawan, F. A. (2017). Aspek kenyamanan termal ruang belajar gedung sekolahmenengah umum di wilayah kec.mandau. jurnal inovtekpolbeng, 7(2), 98–103.

Iek, Y., Sangkertadi, & Moniaga, I. L. (2014). Kepadatan bangunan dan karakteristik iklim mikro Kecamatan Wenang Kota Manado. Sabua, 6(3), 286–292.

Joga, N dan Iswan,I. 2011. RTH 30%! Resolusi (Kota) Hijau. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakar

Kartasapoetra. (2004). Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Yogyakarta:Sinar Grafika Offset.

Nurhayati., Aminuddin, J. (2016). Pengaruh Kecepatan Angin Terhadap Evapotranspirasi Berdasarkan Metode Penman Di Kebun Stroberi Purbalingga. Journal of Islamic Science and Technology, 2(1), 21–28.

Prakoso, D. (2018). Analisis pengaruh tekanan udara, kelembaban udara dan suhu udara terhadap tingkat curah hujan di kota semarang (Skripsi). Semarang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.

Prasetyo, A. T. (2012). Pengaruh Ruang Terbuka Hijau (RTH) terhadap iklim mikro di Kota Pasuruan. Jurnal Geografi, 7,1–12.

Robby, T. N., Ramdhani, M., & Ekaputri, C. (2017). Alat ukur kecepatan angin , arah angin , dan ketinggian. e-Proceeding of Engineering, 4(2), 1457–1466.

Rushayati, S. B., Alikodra, H. S., Dahlan, E. N., & Purnomo, H. (2011). Pengembangan ruang terbuka hijau berdasarkan distribusi suhu permukaan di Kabupaten Bandung. Forum Geografi, 25(1), 17.

Sanger. Y Y J, Rogi . J E X dan Rombang . J. 2016. Pengaruh tipe tutupan lahan Terhadap iklim mikro di kota Bitung. Agri-SosioEkonomi Unsrat, , Volume 12 Nomor 3A, November 2016: 105 – 116.

Sapariyanto, Yuwono.S B, dan Ramadhan,M. (2016). Kajian iklim mikro di bawah tegakan ruang terbuka hijau Universitas Lampung. Journal of Chemical Information and Modeling, 3, 1689–1699.

Susanto, A. (2013). Pengaruh modifikasi iklim mikro dengan vegetasi ruang terbuka hijau (RTH) dalam pengendalian penyakit malaria. Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 5(1), 01–11.

Susilawati, Wardah, I. (2016). Pengaruh berbagai intensitas cahaya terhadap pertumbuhan semai cempaka (Michelia champaca L.) Di Persemaian. J. ForestSains ISSN : 1693 - 5179, 14(1), 59–66.

Tjaronge, M. W., & Ramli, M. I. (2016). Pengaruh ketersediaan ruang terbuka hijau terhadap iklim mikro di Kota Makassar. Teknik Sipil, 1(1), 1–12.

Tursilowati, L. 2007. Use of Remote Sensing and GIS to Compute Temperature Humidity Index as HumanComfort Indicator Relate With Tipe TutupanLahan-Land Cover Change (LULC) in Surabaya.Jurnal Ilmiah.

Winarso, P. A. 2003. Pengelolaan Bencana Cuaca dan Iklim untuk masa mendatang. KLH. Jakarta

Wirjohamidjojo, S., & Swarinoto, Y. (2010). Iklim Kawasan Indonesia (dari aspek dinamik - sinoptik). Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Published
2023-01-31
Abstract viewed = 382 times
PDF downloaded = 517 times