Penanggulangan Kebakaran Lahan Gambut Berbasis Kearifan Lokal Pada Petani Sagu Di Desa Lukun Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti

  • febri febri universitas Riau
Keywords: Kata kunci : lahan gambut, petani sagu, kearifan lokal, upaya penanggulangan kebakaran

Abstract

ABSTRAK

Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau rutin terjadi setiap tahun. Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan salah satu desa yang terjadi kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan berbagai macam masalah, mulai dari aspek kesehatan, aspek sosial dan aspek ekonomi. Salah satu bentuk pencegahan kebakaran lahan gambut adalah dengan kearifan lokal yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik petani sagu, menganalisis peran kearifan lokal yang masih ada dalam menanggulangi kebakaran lahan gambut serta menganalisis hubungan antara karakteristik individu petani dengan peran kearifan lokal dalam menanggulangi kebakaran lahan gambut. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengambilan sampel menggunakan snowball sampling untuk mencari petani yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan metode purposive sampling dan alat analisis skala likert, analisis deskriptif, dan analisisi rank spearman.  Hasil penelitian ini mendeskripsikan bahwa umur petani umumnya berada pada usia produktif dan berpendidikan, memiliki pendapatan yang tinggi, memiliki luas lahan 2-6 Ha dengan status kempemilikan pribadi dan jarak lokasi lahan 1-4 km dengan pemukiman. Sedangkan  instruktur pelatih atau penyuluh, dukungan tokoh masyarakat, peranan kelompok, media informasi dan komunikasi serta dukungan pemerintah termasuk kategori sedang. Upaya penanggulangan kebakaran lahan gambut teridentifikasi pada kegiatan pengetahuan lokal, aspek nilai lokal, keterampilan lokal, sumber daya lokal, dan mekaniasme pengambilan keputusan lokal.  Karakteristik petani yang memiliki hubungan dengan peran kearifan lokal yaitu umur, tingkat pendidikan, pendapatan, instruktur pelatih atau penyuluh, dukungan tokoh masyarakat, media informasi dan komunikasi serta dukungan pemerintah.

Kata kunci : lahan gambut, petani sagu, kearifan lokal, upaya penanggulangan kebakaran

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Syukur, M. 2018. 24 Jam Padamkan Kebakaran Hutan dan Lahan di Meranti.. https://www.liputan6.com/regional/read/3301496/hujan-25-jam-padamkan-kebakaran-sepekan-di-meranti. Diakses Tanggal 14 Maret 2020.
2. Arifudin., Nasrul. B dan Maswadi. 2013. Program of Community Prevents Forest Fire in Indonesia Peat Land. Procedia Environmental Sciense. (1)2: 129-134.
3. Suhartini. 2009. Kajian Kearifan Lokal Masyarakat dalam Mengelola Sumberdaya Akam dan Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian. FMIPA. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
4. Waldi, D. R., Saharjo, H. B dan Albar, I. 2019. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Petani Terhadap Pencegahan Kebakaran Lahan Gambut. Jurnal Silvikultur Tropika. 10(2): 83-89.
5. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Meranti. 2019. Kecamatan Tebing Tinggi dalam Angka. Kepulauan Meranti.
6. Suprayitno, A. 2011. Model Peningkatan Partisipasi Petani Sekitar Hutan dalam Mengelola Hutan Kemiri Rakyat Studi Kasus: Pengelolaan Hutan Kemiri Kawasan Pegunungan Bulusarang Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. [Disertasi]. Program Ilmu Penyuluhan Pembangunan. Sekolah Paca Sarjana Bogor. Bogor.
7. Kusrini, N. 2014. Sikap Masyarakat Terhadap Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh di Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Provinsi banten. Jurnal Sosiokonsepsia. 2(1): 18-27.
8. Santosa. 2002. Dinamika kelompok. Bumi Aksara. Jakarta
9. Sunaryo dan Joshi, L. 2003. Peranan Pengetahuan Ekologi Lokal dalam Sistem Agroforestry . World Agroforestry Center (ICRAF). Bogor.
10. Sumarna, P. 2017. Pengaruh Faktor Internal Petani dalam Mengadopsi Teknologi. Jurnal Pertanian.8(2): 124-135.
Published
2022-12-20
Abstract viewed = 137 times
PDF downloaded = 174 times