Jurnal Agrotela

INTERAKSI PEMBERIAN BERBAGAI CAMPURAN MEDIA TANAM DAN PUPUK ORGANIK CAIR RUMPUT LAUT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PARE (Momordica charantia L )

2024-01-25T06:08:36+00:00

Pare (Momordica charantia L) merupakan jenis tanamansayuran yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Buah pare memiliki keunikan tersendiri yaitu bentuknyaberbintil-bintil dan memiliki ras yang pahit. Akan tetapidibalik rasanya yang pahit mengandung banyak khasiat yang baik bagi tubuh, seperti mengendalikan gula darah, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mataTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhdan mendapatkan interaksi yang terbaik pemberian berbagaicampuran media tanam dan pupuk organik cair rumput lautterhadap pertumbuhan dan produksi Tanaman Pare(Momordica charantia L).Penelitian ini di laksanakan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari dua factor yaitu M(Berbagai Campuran Media Tanam). Terdiri dari 3 taraf , dan faktor R (Pupuk Organik Cair (POC) Rumput Lautterdiri dari 3 taraf , dan masing-masing ada 3 ulangan, Jumlah satuan percobaan sebanyak 27 plot, setiap plot terdiri dari 4 tanaman dan 2 tanaman sebagai sampel, sehingga keseluruhan tanaman adalah 27 x 4 = 108 tanaman. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di laksanakan pemberian interaksi Pupuk Organik Cair Rumput Laut dan Berbagai Campuran Media Tanam berpengaruh nyata pada semua parameter yaitu diameter batang, umur berbunga, jumlah buah, panjang buah, dan berat buah per tanaman. Dosis perlakuan M1R2 (pemberian Campuran Media Tanam Pupuk Kandang Ayam + Tanah dan POC Rumput Laut 40 ml/L) memberikan hasil terbaikterhadap diameter batang, umur berbunga, jumlah buah, panjang buah, dan berat buah per tanaman.

JUMLAH KANDUNGAN UNSUR Fe, Cu, DAN Zn PADA KOMBINASI KOMPOS DENGAN PUPUK KANDANG SAPI DAN AYAM

2024-01-25T06:06:47+00:00

Abstract

Compost is an indicator of organic farming to achieve sustainable agriculture. Compost combined with cow and chicken manure contains micronutrients which have positive and negative impacts on plant growth. This research was conducted to measure and analyze the amount of micro-nutrient contents Fe, Cu and Zn in 3 types of compost. This research (Utomo T. , 2010) was using a Completely Randomized Design (CRD) with 3 treatments and 8 replications consisting of a) 100% Azolla compost, b) 50% Azolla compost + 50% chicken manures, and c) 50% Azolla compost + 50% cow manures with the parameters measured pH, Fe (%), Cu (ppm), and Zn (ppm). Then, the data was analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) followed by the Duncan Multiple Range Test (DMRT) at 5% level and compared with the Indonesia’s Compost Quality Standard of SNI 19-7030-2004. Adding cow and chicken manures to Azolla compost can increase the pH, Fe, Cu and Zn content significantly. The addition of chicken manures can increase the Fe, Cu and Zn contents more than cow manures. The Cu element content of chicken manures has exceeded the maximum threshold for the Indonesia’s Compost Quality Standard of SNI-2004.

Abstrak

Kompos merupakan salah satu indikator pertanian organik guna mencapai sustainable agriculture. Kompos yang dikombinasikan dengan pupuk kandang sapi dan ayam memiliki kandungan unsur hara mikro yang memiliki dampak positif dan negatif terhadap pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis jumlah kandungan unsur hara mikro Fe, Cu, dan Zn yang terkandung di dalam 3 jenis kompos. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakukan dan 8 ulangan yang terdiri dari a) 100% kompos Azolla, b) 50% kompos Azolla + 50% pupuk kandang ayam, and c) 50% kompos Azolla + 50% pupuk kandang sapi dengan parameter pengamatan pH, Fe (%), Cu (ppm), and Zn (ppm). Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5% dan dibandingkan dengan Standar Kualitas Kompos SNI 19-7030-2004. Penambahan pupuk kandang sapi dan ayam kedalam kompos Azolla dapat meningkatkan pH, kandungan Fe, Cu, dan Zn secara signifikan. Penambahan pupuk kandang ayam mampu meningkatkan kandungan Fe, Cu, dan Zn lebih banyak dibandingkan dengan pupuk kandang sapi. Kandungan unsur Cu dari pupuk kandang ayam telah melebihi ambang batas maksimum Standar Kualitas Kompos SNI-2004.

INTERAKSI MEDIA TANAM DAN PUPUK ORGANIK CAIR AZOLLA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SELEDRI (Apium graveolens L.) DENGAN SISTEM SUMBU

2024-01-25T06:09:38+00:00

Tanaman seledri (Apium graveolens L. ) dikenal banyak oleh masyarakat Indonesia karena manfaatnya sebagai penyedap masakan dan hiasan makanan. Budidaya tanaman secara hidroponik dengan sistem sumbu mengandalkan kapilaritas sumbu sebagai pengantar larutan nutrisi ke media tanam. Media tanam hidroponik memiliki 2 jenis yaitu media tanam anorganik dan organik. Nutrisi juga termasuk faktor penting untuk pertumbuhan dan produksi tanaman secara hidroponik. Biasanya masyarakat menggunakan AB mix sebagai nutrisi tanaman hidroponiknya. Pupuk organik cair adalah pupuk yang berasal dari bagian-bagian tanaman dan hewan yang telah di fermentasi terlebih dahulu. Salah satu bahan organik yang dapat dijadikan sebagai pupuk organik cair (POC) adalah Azolla. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan memdapatkan interaksi jenis media tanam dan pupuk organik cair azolla terhadap pertumbuhan dan produksi seledri (Apium graveolens L.) secara sistem wick. Interaksi media tanam dan pupuk organik cair Azolla berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman seledri. Penelitian ini akan dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor media tanam yang terdiri dari 3 taraf yaitu M0 (Rockwool), M1 (Arang Sekam), M2 (cocopeat) dan POC Azolla yang terdiri dari 5 taraf yaitu P0 (100% AB Mix), P1 (15% POC Azolla + 85% AB Mix), P2 (50% POC Azolla + 50% AB Mix), P3 (15% POC Azolla + 85% AB Mix), P4 (100% POC Azolla) dengan 15 perlakuan dan 3 ulangan, maka diperoleh 45 perlakuan.

Aplikasi Pupuk Kompos Kobasu dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L )

2024-01-25T06:11:51+00:00

Kakao (Theobroma cacao. L) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang strategis di Indonesia. Tanaman kakao memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena bijinya dapat menghasilkan bubuk kakao serta produk-produk ekstrasi melalui proses fermentasi sehingga memperoleh bahan mentah yang di pakai untuk industri makanan seperti susu, coklat, permen, industry farmasi dan kosmetik, sehingga kakao mempunyai peranan dalam perkembangnya sektor agroindustri.

Jenis tanah di Riau didominasi jenis podzolik merah kuning (PMK), yang merupakan lahan marginal dengan produktifitas rendah minim bahan organik dan rentan mengalami kerusakan. Menggunakan tanah PMK untuk media tanam perlu memperhatikan jenis pupuk yang digunakan Pupuk organik yang digunakan yaitu pupuk Kobasu merupakan pupuk kompos hasil permentasi bank sampah unilak keunggulannya menggunakan bahan tambahan Azolla makrophyla yang kaya nitrogen sedangkan pupuk Anorganik yang digunakan NPK Mutiara.

Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial, yang terdiri dari dua faktor yaitu K (Pupuk Kompos Kobasu) terdiri dari 3 taraf, dan faktor N (Pupuk NPK) terdiri dari 3 taraf, dan masing-masing ada 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan analisis of variensi dan uji lanjut Duncant Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi Pupuk Kompos Kobasu dan Pupuk NPK berpengaruh nyata untuk semua parameter, dosis terbaik terlihat pada perlakuan K2N2 yakni 40 gr/tanaman kompus Kobasu dan 4 gr/tanaman pupuk NPK.

Respon Produksi Pare (Momordhica charantia L) Akibat Konsentrasi dan Interval Pemberian Pupuk Organik Cair Limbah Tahu

2024-01-25T06:13:45+00:00

Pare (Momordhica charantia L) merupakan salah satu tanaman holtikultura, peminat pare mulai semarak diminati dengan munculnya hasil- hasil penelitian tentang potensi tanaman tersebut. Pare memiliki nilai nutrisi yang tinggi diantaranya sebagai protein, karbohidrat, dan berbagai vitamin dan mineral serta berbagai kandungan obat. Salah satu upaya peningkatan hasil tanaman pare yaitu dengan menggunakan pupuk organik cair. Limbah cair tahu adalah satu jenis pupuk organik yang berperan dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Limbah cair tahu dapat dijadikan pupuk organik cair karena mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Tujuan Penelitian untuk mengetahui respon dan interaksi kosentrasi dan interval POC limbah tahu yang memberikan pengaruh yang terbaik terhadap produksi pare.

Penelitian dilaksanakan dikebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning Jl. Yos Sudarso. Km 08 Pekanbaru dengan ketinggian tempat 16 meter dari permukaan laut, serta topografi datar dan jenis tanah podsolik merah kuning (PMK). Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai dari bulan Oktober sampai Desember 2021. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari dua faktor dan 3 ulangan, Faktor pertama adalah Kosentrasi pemberian pupuk organik cair limbah tahu (K) dan interval pemberian pupuk organik cair limbah tahu (P).

Data hasil pengamatan dianalisa secara statistik dengan menggunakan Sidik Ragam. F hitung lebih besar atau sama dengan F tabel 5 %, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5 %. Aplikasi kosentrasi pemberian pupuk organik cair limbah tahu berpengaruh nyata secara tunggal pada parameter diameter buah, panjang buah dan interval pemberian pupuk organik cair limbah tahu berpengaruh nyata Pada parameter diameter buah, panjang buah, berat buah /buah dan berat buah/ tanaman dan jumlah buah/ plot secara tunggal namun interaksi kosentrasi dan interval pemberian pupuk organik cair limbah tahu berpengaruh nyata terhadap diameter buah.

Pengaruh interaksi media tanam dan konsentrasi pupuk organik cair eceng gondok terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kembang kol (brassica oleraceae)

2024-01-25T06:14:49+00:00

the cauliflower plant is a vegetable plant from the Brassicaceae family in the form of a soft-stemmed plant. cultivation of cauliflower is generally carried out in the highlands, but along with the develovment of agricultural technology, now cauliflower cultivation can be carried out in the lowlands and medium. PM 126 F1 is a superior variety that has high productivity which can be cultivated in the low and medium plains. cauliflower cultivation in riau, namely the lack of information about the use of good organic and inorganic fertilizersto increase cauliflower production. The purpose of this study was to determine the effect of interaction an obtain a combination of media on the application of planting media and the concentration of water hyacinth liquid organic fertilizer which gave the best production on the growth and production of cauliflower (Brassica oleraceae) plants.thisresearch was carried out experimentally using a completely randomized design (CRD).factorial, which consistsof two factors, namely M (planting medium)consisting of 3 levels, and factor G (water hyancinth liquid organic fertilizer) consisting of 3 levels, each consisting of 3 replications, the number of experimental units is 27 plots, each plot consist of 4 plants an 2 plants as samples, so the total plants are 27 x 4 108 plants. the parameters observed were plant height (cm), number of leaves (strands), weight of stover per plant (g), flower weight (g), an flower diameter (cm).for the interaction of planting Media and Water hyancintPOC with a dose of MIG2 (administering 30 ml/l water/plot with cocopeat medi and water hyacinth POC).