STATUS PERLINDUNGAN TUMBUHAN EKSOTIS DAN SATWA LIAR DI CAGAR ALAM LIFMATOLA-WAISAKAI, KEPULAUAN SULA

  • Arief Widyantoro Badan Karantina Indonesia
  • Wahyu Samurwat Badan Karantina Indonesia
  • Alma Salim Religa Badan Karantina Indonesia
Keywords: Quarantine, Conservation, Population, Biodiversity

Abstract

The utilization of wildlife animals and exotic plants in Indonesia is carried out by species diversity and ecosystem balance in their natural habitat. Nowadays, a lot of plant and animal tradings cause the population descending and animals extinction in wildlife. Natural protection and preservation was aimed to maintaining the uniqueness of wildlife animals and exotic plants which are regulated by nature reserve and distributed by quarantine measures at the entry and exit points in seaports and airports. The research was aimed to study the species and protection status of animals and exotic plants in Lifmatola-Waisakai Nature Reserve, Sula Islands, North Maluku. The research design was descriptive-explorative method using Trend Model Time Series that calculated by Acceptance of Plant and Animal Reports. The study showed that 74 birds, 52 rumps of exotic orchids, 15 woods of Meranti, 9 lizards and 2 Timor deer were found during a period of three years of quarantine measures. The majority of wildlife animals and exotic plants with conservation status are protected by law. There were 6 species that had been circulated between the islands i.e Grammatophyllum scriptum, Cymbidium sp., Cacatua alba, Lorius garrulous, Cervus timorensis and Varanus indicus.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alfalasifa, N., dan Dewi, B.S., 2019. Konservasi Satwa Liar secara Ex-Situ di Taman Satwa Lembah Hijau Bandar Lampung. J Sylva Lestari 7 (1): 71-81.
Bismark, M., 2005. Model pengukuran biomassa populasi primate. J Penel Hutan & Konserv Alam 2 (5): 491-496.
BPS, 2017. Laporan: Kabupaten Kepulauan Sula dalam Angka 2017. Sanana: BPS Kabupaten Kepulauan Sula.
BPS, 2019. Laporan: Kabupaten Kepulauan Sula dalam Angka 2019. Sanana: BPS Kabupaten Kepulauan Sula.
BKSDA, 2017. Seksi Koneservasi Wilayah 1 Ternate: Status Hukum Cagar Alam Lifmatola. Ambon: Balai Konservasi Sumber Daya Alam Maluku.
Broto, B. W., dan Pratama, A. A., 2015. Keragaman jenis dan sebaran anggrek alam di Taman Wisata Alam Cani Sirenreng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon 1 (3): 449-454.
Davidson, P., Stones, T., dan Lucking, R., 1995. The conservation status of key bird species on Taliabu and the Sula Islands, Indonesia. Bird Conserv Internat 5: 1-20.
Guntur, W.S., dan Slamet, S., 2019. Kajian kriminologi perdagangan ilegal satwa liar. Recidive 8 (2): 176-186.
Gunawan, H., dan Bismark, M., 2007. Status populasi dan konservasi satwa liar mamalia di Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat. J Penel Hutan & Konserv Alam 4 (2): 117-128.
Heriyanto, N.M., dan Subiandono, E., 2003. Status kelangkaan jenis pohon di kelompok hutan sungai Lekawai-sungai Jengonoi, Sintang, Kalimantan Barat. Bul Plasma Nutfah 9 (2): 28-37.
Indrawan, M., Fujita, M.S., Masala, Y., dan Pesik, L., 1993. Status and conservation of the Sula Scrubfowl (Megapodius bernsteinii Schlegel, 1866) in Banggai Islands, Sulawesi. Tropical Biodiversity 1: 113-130.
JICA, 2006. The Study on Arterial Road Network Development Plan for Sulawesi Island and Feasibility Study on Priority Arterial Road Development in South Sulawesi Province. Jakarta: Deputy Resident Representative Indonesia Office, Japan International Cooperation Agency.
Kadariah, 1985. Ekonomi Perencanaan. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Khairiyah, 2011. Zoonosis dan upaya pencegahannya (kasus Sumatera Utara). J Litbang Pertanian 30 (3):117-124.
Kemensesneg, 1999. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 3804: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. Jakarta: Kementerian Sekretaris Negara RI.
Kemensesneg, 1999. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 14: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Jakarta: Kementerian Sekretaris Negara RI.
Kemensesneg, 1990. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Jakarta: Kementerian Sekretaris Negara RI.
Kemenkumham, 2019. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 200: Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2019 Tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
Kemenkumham, 2018. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 880: Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Jakarta: Dirjen Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
Martins, F., Schmidt, A., Lenz, D., dan Wilting, A., 2018. Human-mediated introduction of introgressed deer across Wallace’s line: Historical biogeography of Rusa unicolor and R. timorensis. Ecology & Evolution 8: 1465-1479.
Mandang, Y.I., 1993. Anatomi tujuh jenis kayu dari Maluku Utara. J Penel Hasil Hutan 11 (7): 286-293.
Metusala, D., 2008. Studi Keragaman Jenis Anggrek Berdasarkan Tipe Tempat Tumbuhan dan Tipe Habitat Di TWA Cani Sirenreng, Sulawesi Selatan. Pasuruan: KR Purwodadi LIPI.
Sawitri, R., Mukhtar, A.S., dan Iskandar, S., 2010. Status konservasi mamalia dan burung di Taman Nasional Merbabu. J Penel Hutan & Konserv Alam 7 (3): 227-239.
Subandiono, E., Bismark, M., dan Heriyanto, N.M., 2010. Potensi jenis Dipterocarpaceae di Hutan Cagar Biosfer Pulau Siberut, Sumatera Barat. Bul Plasma Nutfah 16 (1): 64-71.
Thanaya, E.W.A., dan Griadhi, N.M.A.Y., 2019. Tinjauan yuridis terhadap tindak pidana penyelundupan satwa dilindungi berdasarkan hukum positif Indonesia. Kertha Wicara 8 (2): 1-15.
Wallace, A.R., 1862. List of birds from the Sula Islands (east of Celebes), with descriptions of new species. Proc Zool Soc Lond 1: 333-346.
Whitten, A.J., Mustafa, M., dan Henderson, G.S., 1987. The Ecology of Sulawesi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wirdadeti, M., Mansur, A., dan Kundarmasno., 2005. Pengamatan tingkah laku Rusa Timor (Cervus timorensis) di PT Kuala Tembaga, Desa Aer Tembaga, Bitung-Sulawesi Utara. Animal Product 7 (2): 121-126.
Widyantoro, A., 2021. Studi keragaman anggrek epifit di Kepulauan Sula. Metamorfosa J Biol Sci 8 (2): 230-237.
Widyantoro, A. dan Supriyono. 2019. Analisis kontribusi buah lokal Maluku Utara sebagai inang alternatif Chrysomphalus aonidum. Bioma 15 (1) : 57-63.
Zein, M., Mallombasang, S.N., dan Rahmawati., 2019. Keanekaragaman jenis anggrek di beberapa ketinggian tempat di kawasan Taman Nasional Lore Lindu di Desa Karunia Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. J Warta Rimba 7 (4): 153-164.
Published
2024-04-26
How to Cite
Widyantoro, A., Samurwat, W., & Religa, A. S. (2024). STATUS PERLINDUNGAN TUMBUHAN EKSOTIS DAN SATWA LIAR DI CAGAR ALAM LIFMATOLA-WAISAKAI, KEPULAUAN SULA. Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi, 11(1), 23-31. https://doi.org/10.31849/bl.v11i1.16512
Section
Article
Abstract viewed = 0 times
PDF downloaded = 0 times