Konsep Desain Desa Wisata Ampeldento Berbasis Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berkesinambungan

  • Arif Wahono Universitas Wisnuwardhana
  • Yekti Sri Rahayu Universitas Wisnuwardhana
  • Taufik Kurrahman Universitas Wisnuwardhana Malang
Keywords: Desa, Grand Desain, Sampah, Wisata

Abstract

Di desa Ampeldento, masih banyak warga yang menerapkan perilaku membuang sampah di sungai.  Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatannya, jumlah limbah yang dihasilkan juga akan mengalami peningkatan. Dalam jangka waktu lama, jika masalah tersebut tidak diatasi dapat menyebabkan kerusakan, tersumbatnya aliran sungai bahkan menimbulkan banjir.  Hal ini akan berdampak buruk pada masyarakat dan warga sekitar desa Ampeldento, sehingga dibutuhkan suatu sistem pengelolaan limbah atau sampah rumah tangga untuk mengatasi permasalahan tersebut. Solusi yang ditawarkan adalah pengembangan desa Ampeldento menjadi desa wisata berbasis pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah desa. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya pengelolaan sampah, pembuatan grand desain desa wisata Ampeldento, pelatihan pengolahan sampah untuk menghasilkan produk desa wisata, dan pendampingan pengelolaan retribusi pengelolaan sampah rumah tangga di desa Ampeldento. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat sasaran di desa Ampeldento telah mendapatkan pengetahuan cara pengelolaan sampah dan pentingnya penanganan dan pembuangan sampah dengan baik dan benar. Dari hasil pendampingan, masyarakat sasaran kegiatan telah mampu mengolah limbah organik dan anorganik menjadi produk bernilai jual, meskipun masih taraf sederhana. Pengelolaan retribusi sampah rumah tangga telah melibatkan perwakilan di beberapa RT di desa Ampeldento.  Diperlukan kerjasama dan dukungan dari semua pihak baik masyarakat desa Ampeldento maupun pemerintah daerah setempat dalam mewujudkan grand desain desa wisata Ampeldento, agar desa wisata berbasis pengelolaan sampah dapat berjalan secara berkelanjutan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A, N. F., Raharjo, S. T., & Wibowo, H. (2016). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah Di Desa Wisata Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. In N. Nurwati, N. Mulyana, B. M. Taftazani, N. C.

Apsari, & M. M. B. Santoso (Eds.), Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (pp. 222–230). Departemen Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjajaran Indonesia.

Dewi, T. H. S., Nirawati, M. A., & NH, K. (2015). Taman bermain dengan pendekatan arsitektur hijau di Sukoharjo. Arsitektura, 13(1), 1–5.

Ernawati, E. A., Amalia, F. R., & Mukti, M. (2018). Analisis Strategi Pengelolaan Sampah di Tiga Lokasi Wisata Kabupaten Banyuwangi. Journal of Tourism and Creativity, 2(1), 25–34.

Handayani, R. S., & Nugrahaini, F. T. (2022). KARAKTERISTIK ARSITEKTUR VERNAKULAR PADA BANGUNAN PENDOPO AGENG. Seminar Ilmiah Arsitektur, 34–40. Surakarta, Jawa Tengah.

Hidayatun, M. I. (1999). PENDOPO DALAM ERA MODERNISASI : Bentuk Fungsi dan Makna Pendopo PENDOPO DALAM ERA MODERNISASI Bentuk , Fungsi dan Makna Pendopo pada Arsitektur Tradisional Jawa dalam Perubahan Kebudayaan. Dimensi Teknik Arsitektur, 27(1), 37–47.

Megawan, M. B., & Suryawan, I. B. (2019). Pengelolaan Sampah Di Daya Tarik Wisata Pantai Candikusuma , Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Jurnal Destinasi Pariwisata, 7(2), 239–244.

Pamuji, S. R., & Wiryono, J. H. (2021). Telaah aspek budaya dalam arsitektur pendopo manggala praja nugraha di kabupaten trenggalek. MINTAKAT: Jurnal Arsitektur, 22(2), 88–100.

Suarinastuti, I. A., & Mahagangga, I. G. A. O. (2016). Pengelolaan sampah di daya tarik wisata wanara wana/ monkey forest, desa padangtegal, ubud. Jurnal Destinasi Pariwisata, 4(2), 25–29.

Sudibya, B. (2018). Wisata Desa dan Desa Wisata. Bali Membangun Bali Jurnal Bappeda Litbang, 1(1), 21–25.

Wahyuningsih, N., & Djuwita, D. (2022). Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mendukung Pengembangan Desa Padabeunghar Menjadi Desa Penyangga Wisata. Dimasejati, 4(1), 74–93.

Yulianto, Meilinda, S. D., Fahmi, T., Hidayati, dewi A., & Inayah, A. (2022). PENERAPAN COMMUNITY BASED TOURISM ( CBT ) DI DESA MERAK BELANTUNG. Jurnal Abdi Insani, 9(1), 9–19.

Published
2023-11-07
How to Cite
Wahono, A., Sri Rahayu, Y., & Kurrahman, T. (2023). Konsep Desain Desa Wisata Ampeldento Berbasis Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berkesinambungan. FLEKSIBEL: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 89-98. https://doi.org/10.31849/fleksibel.v4i2.16889
Abstract viewed = 33 times
Pdf downloaded = 29 times