Journal of Special Education Lectura

Pembelajaran pada Anak Autisme di Sekolah Luar Biasa Negeri Keleyan

2024-06-25T07:22:16+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran yang dilakukan di Sekolah Luar Biasa Negeri Keleyan. Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian adalah anak autisme kelas IV tahun ajaran 2023-2024 di Sekolah Luar Biasa Negeri Keleyan yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian menggunakan analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap individu siswanya dengan memperhatikan arahan yang diberikan oleh pemerintah.

Implementasi Metode Komunikasi Total Pada Siswa Tunarungu Di SLB Negeri Keleyan

2024-06-25T07:56:36+00:00

This study highlights the importance of implementing the total communication method at SLB Negeri Keleyan in supporting the communication development and learning of deaf students. The research aims to analyze the implementation of the total communication method at SLB Negeri Keleyan, involving various communication aids and the entire school community. The qualitative research method with a descriptive approach was used, involving interviews, observations, and documentation. The subjects of the study were 5 deaf students aged 8-15 years. The results show that the total communication method, which combines verbal aspects, facial expressions, and hand signals, activates various sensory channels such as vision, hearing, touch, and body movement. The implementation of total communication at SLB Negeri Keleyan involves several key steps such as lip reading, the oral-aural method, and manual total communication. The application of this method shows that deaf students can communicate effectively not only within the school environment but also in daily interactions. They feel comfortable using total communication, demonstrating improvements in social skills, self-confidence, and interaction abilities.

Implementasi Pendidikan Inklusi untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDN Kamal 1

2024-06-25T08:10:34+00:00

Sedikit sekolah yang ada di Indonesia masih belum memahami cara untuk mengimplementasikan konsep pendidikan inklusi dengan melibatkan berbagai pihak untuk memastikan pendidikan inklusi yang memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan program pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) pada SDN reguler. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yang berarti bahwa observasi, wawancara, dan dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang digunakan. Hasil penelitian yang dilakukan di SDN Kamal 1 menunjukkan bahwa ada beberapa masalah saat menerapkan program pendidikan untuk ABK. Salah satunya adalah kurangnya jumlah guru pendamping atau Shadow Teacher, yang mengakibatkan pelayanan terhadap ABK masih belum optimal. Masalah lainnya adalah kurangnya pemahaman dari masyarakat dan orang tua tentang pendidikan inklusi, sehingga perlu dilakukan optimalisasi dalam pelaksanaannya. Sekolah tersebut menggunakan kurikulum yang sama dengan anak-anak umumnya dan tidak menerapkan kurikulum khusus untuk ABK. Meski begitu pembelajaran di kelas tidak berbeda dengan pembelajaran di sekolah umum lainnya. Namun, guru kadang-kadang perlu lebih sabar saat menanggapi berbagai persoalan dengan siswa yang memiliki kemampuan atau kebutuhan khusus. Sumber daya manusia yang tersedia di sekolah masih kurang, yang menyebabkan kualitas pendidikan inklusi dan pelayanan kepada ABK belum optimal. Dengan itu harus banyak – banyak persiapan yang harus dilakukan pemerintah dan sekolah dalam mengimplementasikan pendidikan inklusi yang ada di SDN Kamal 1.

Tantangan Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus di Kelas Inklusi SDN Gebang 1

2024-06-25T08:51:25+00:00

Pendidikan inklusif bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar yang setara bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini berfokus pada Kiki, seorang siswa kelas V dengan tuna wicara di SDN Gebang 1 Bangkalan, untuk memahami tantangan dalam penerapan pendidikan inklusif. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan informasi langsung dari guru dan melihat langsung selama pembelajaran mengenai problematika pembelajaran inklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran tidak berjalan maksimal karena keterbatasan komunikasi dan perhatian guru yang terbagi antara Kiki dan siswa lainnya. Selain itu, tidak tersedia alat bantu khusus, dan dukungan dari pihak sekolah masih terbatas. Meskipun demikian, Kiki menunjukkan usaha besar untuk berbaur dan aktif dalam pembelajaran, dengan bantuan teman-teman dan penempatan di depan kelas bersama siswa yang lebih giat. Kesimpulannya, pendidikan inklusif di SDN Gebang 1 Bangkalan menghadapi banyak tantangan, terutama dalam penyediaan alat bantu khusus dan dukungan sekolah yang memadai. Dengan dukungan intensif, diharapkan Kiki dan anak-anak berkebutuhan khusus lainnya dapat mencapai potensi maksimal mereka.

Implementasi Pendidikan Karakter Untuk Siswa Anak Berkebutuhan Khusus Tunarungu di SLB PGRI Pademawu

2024-06-25T09:17:48+00:00

Penelitian ini membahas implementasi pendidikan karakter pada anak-anak tunarungu di SLB PGRI Pademawu. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pendidikan karakter di SLB PGRI Pademawu melibatkan kegiatan rutin seperti sholat dhuha, mengaji, dan memberikan salam. Tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan kemampuan komunikasi siswa tunarungu, yang diatasi dengan penggunaan bahasa isyarat dan penyesuaian metode pengajaran. Guru-guru berperan besar dalam menanamkan nilai-nilai seperti kerja sama, empati, dan ketahanan melalui pendekatan kontekstual yang mengaitkan pelajaran dengan situasi sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter ini berkontribusi pada pembentukan siswa yang berprofil Pancasila, mencakup aspek keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab. Upaya ini diharapkan menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan sikap positif dan etika yang kuat.

Tantangan yang Dihadapi oleh para Pendidik dalam Mengajar Siswa dengan Kebutuhan Khusus di SLB PGRI Pademawu

2024-06-25T09:37:23+00:00

Menjadi seorang guru di SLB bukanlah tugas yang mudah, tetapi membutuhkan dedikasi tinggi. Seorang guru SLB harus memiliki pemahaman mendalam tentang anak-anak dengan kebutuhan khusus, serta diperlengkapi dengan kekuatan mental, kesabaran, dan kondisi fisik yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tantangan yang dihadapi guru dalam mengajar siswa berkebutuhan khusus tunalaras di SLB PGRI Pademawu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian adalah guru kelas SDLB. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur dan observasi. Keabsahan data dijamin melalui triangulasi sumber dan triangulasi metode/teknik. Analisis data dilakukan secara interaktif, melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa temuan: 1) kurangnya persiapan dalam merancang model dan metode pembelajaran yang tepat. 2)pelaksanaan kegiatan pembelajaran masih kurang dalam memberikan perlakuan yang sesuai kepada siswa berkebutuhan khusus tunalaras. 3)evaluasi pembelajaran cenderung efektif terhadap siswa berkebutuhan khusus tunalaras, walaupun lebih sering menggunakan tes tulis yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Pelayanan Pendidikan terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (Autis) di SLB Negeri Keleyan

2024-06-25T16:09:48+00:00

Penelitian ini, bertujuan untuk melihat dan mengetahui prospek Pelayanan Pendidikan Terhadap Anak Autis dan cara mengatasai anak autis pada saat kambuh. Dimana dengan adanya pelayanan Pendidikan dan cara mengatasi anak autis pada saat kambuh dapat memberikan pelajaran bagi guru maupun orangtua lainnya. Target khusus dalam penelitian ini diharapkan agar mampu dan memahami pelayanan Pendidikan terhadap anak autis dan cara mengatasinya. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelayanan Pendidikan SLB Negeri Keleyan cukup baik dalam segala hal metode pembelajaran yang efektif menjadi pembelajaran yang baik bagi anak penyendang autisme, sekolah yang lengkap dengan halaman yang tidak begitu luas. Begitupun dalam peranan guru pada saat mengatasi anak autis yang lagi kambuh peran guru cukup baik dalam menanganinya.

Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Meningkatkan Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri Keleyan

2024-06-25T16:37:44+00:00

Kegiatan ekstrakurikuler disekolah dilaksanakan agar dapat membantu anak dalam mengembangkan potensinya baik itu keterampilan, komunikasi dan juga kemandirian. Kegiatan ini tidak hanya membutuhkan peran aktif antara pihak sekolah dan guru saja, melainkan membutuhkan dukungan dari orang tua serta keinginan dari siswa itu sendiri terutama bagi anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengimplementasian kegiatan ekstrakurikuler dalam meningkatkan kemandirian anak di SLB Negeri Keleyan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek penelitiannya yakni salah satu guru yang terdapat di SLB Negeri Keleyan. Metode pengumpulan datanya adalah wawancara, observasi dan dokumentasi dengan menggunakan alat penelitian berupa lembar wawancara dan juga dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan 3 tahap yakni perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa sekolah SLB Negeri Keleyan ini telah melaksanakan atau mengimplemetasikan kegiatan ekstrakurikuler yang berupa: Vocasi Tata boga, Vocasi cuci motor, Vocasi, Vocasi Laundry serta vocasi musik. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler ini dapat kita lihat bahwa kegiatan ini telah membentuk anak menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung dari orang lain sehingga dapat dikatakan bahwa dengan adanya penerapan kegiatan ekstrakurikuler ini dikatakan berhasil. Sebab, anak menjadi lebih mandiri dalam mengerjakan apapun akan tetapi masih di dalam pantauan guru maupun orang tua.

Proses Pembelajaran pada Anak Berkebutuhan Khusus Tunarungu di Sekolah SLB PGRI Pademawu Pamekasan

2024-06-25T16:52:58+00:00

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses pembelajaran pada ABK tunarungu di sekolah SLB PGRI pademawu Pamekasan yang meneliti tentang proses pembelajaran di dalam kelas kesulitan dan memahami bahasa isyarat. Studi ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan observasi dan wawancara langsung secara mendalam (semi struk) sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan langkah persiapan pembelajaran anak tunarungu, langkah implementasi pembelajaran, langkah penilaian pembelajaran, dan hambatan pada proses pembelajaran.

Urgensi Bahasa Isyarat di Lingkungan Kampus Universitas Lancang Kuning

2024-06-30T12:01:45+00:00

Anak Berkebutuhan khusus adalah pribadi yang mengalami permasalahan dalam proses pertumbuhan atau perkembangan baik berupa fisik, mental, dan emosional Universitas Lancang Kuning sebagai ranah pendidikan yang secara resmi mengakuisisi jurusan pendidikan khusus yang pertama di Pekanbaru, dibarengi dengan meningkatnya antusias anak disabilitas untuk kuliah di Universitas Lancang Kuning. Kondisi ini menjadikan Universitas Lancang Kuning menjadi salah satu penyelenggaraan pendidikan inklusif di Provinsi Riau. Lingkungan kampus sangat mempengaruhi anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang urgensi bahasa isyarat di lingkungan kampus Universitas Lancang Kuning dikarena mencermati ada sekitar 14 disabilitas tunarungu menjadi mahasiswa di Universitas Lancang Kuning, bahasa isyarat yang merupakan salah satu bahasa yang digunakan anak tunarungu tentunya menjadikannya sebagai suatu hal penting dalam mendukung studi mereka, dengan begitu banyak mahasiswa, dosen dan staf yang belum memehami betul bagaimana karakteristik berkomunikasi dengan anak tunarungu tentunya ini menjadi permasalahan yang akan dialami anak tunarungu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian yaitu mahasiswa tunarungu, mahasiswa, dosen, dan staf yang terlibat di lingkungan anak tunarungu dalam mengumpulkan informasi tentang urgensi bahasa isyarat di lingkungan kampus anak tunarungu

Problematika Proses Pembelajaran Anak Tunarungu Di SLB Ayodya Tulada Surabaya

2024-06-30T12:04:18+00:00

The aim of this research is to describe the problematic learning process of deaf children in SLB. This type of research uses qualitative research methods with a descriptive approach. The data collection techniques used by researchers in this research were interviews, observation and documentation. The research subjects in this study were deaf students and class teachers. The research results show that there are several problems that occur during the learning process, because students have limitations and also have different characteristics. To overcome this, teachers and schools make various efforts so that these problems can be handled well.