Kualitas Briket Arang Serbuk Gergajian dengan Perekat Tepung Tapioka dan Sagu

  • Ambar Tri Ratnaningsih - Universitas lancang Kuning
  • Ambar Tri Ratnaningsih Universitas Lancang Kuning
  • Hadinoto Universitas Lancang Kuning
Keywords: Briket, serbuk kayu, perekat, tepung tapioka, tepung sagu

Abstract

Ketersedian energi yang berasal dari fosil semakin hari semakin menurun. Perlu upaya memanfaatkan energi alternatif  untuk menggantikan energi dari Fosil. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah kayu menjadi bioenergi  dengan briket. Kualitas briket ditentukan oleh bahan baku, jenis perekat dan konsentrasi perekat. Penelitian  bertujuan 1) Mengetahui karakteristik briket yang dihasilkan dari limbah serbuk kayu, 2) Menentukan  komposisi  perekat yang paling tepat  agar dihasilkan briket yang memiliki kualitas terbaik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah  data Primer diperoleh dengan melakukan eksperimen di laboratorium membuat briket dari limbah serbuk gergajian kayu, menggunakan perekat tapioka dan tepung sagu untuk melakukan pengujian terhadap kualitas briket. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kadar air briket terbaik sesuai SNI No.01-6235-2000 pada komposisi perekat yaitu 2% yaitu 3.30%.Zat menguap briket terbaik pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 6% yaitu 21,12%, dan zat menguap briket terbaikpada komposisi tepung sagu adalah 4% yaitu 22,92%. Kadar abu terendah pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 10% yaitu 16,66%, dan kadar abu terendah terendah dengan perekat tepung sagu adalah 4% yaitu 21,89%. Kadar Karbon Terikat tertinggi pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 2% yaitu 57,19 %, dan kadar karbon terikat terendah dengan perekat tepung sagu adalah 4% yaitu 5.90 %. Nilai Kalor nilai tertinggi Nilai kalor dengan perekat tepung tapioka adalah 4% yaitu 7,32%, nilai tertinggi pada perekat tepung sagu adalah 8% yaitu 7,55% sedangkan komposisi perekat yang tepat untuk menghasilkan briket arang adalah tapioka 4%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andes, Ismayana dan Moh, Rizal Afriyanto, 2011, Pengaruh Jenis dan Kadar Bahan Perekat Pada Pembuatan Briket Blontong Sebagai Bahan Bakar Alternatif, Departement Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Bogor.
Faizal, Muhammad, dkk. 2015. Pengaruh Komposisi Arang dan Perekat Terhadap Kualitas Briket Dari Kayu Karet.
Reny, S. 2017. Karakteristik briket dari campuran limbah kulit pisang dan limbah serbuk gergaji. Jurnal penelitian teknologi industri. Vol : 9 No.2, Desember 2017.
Ristianingsih, Y., A.Ulfa dn R.Syaffitri. 2015. Pengaruh Suhu dan Konsentrasi Perekat Terhdap Karakteristik Briket Bioarang Berbahan Baku Tandan Kososng Kelaap Sawit dengan Proses Pirolisis. Jurnal Koversi.Vol 4 No.2.Hal 17-22.
Schuhart, F, Wulfert, K. Darmosarkoro, dan W. Sutara, 1996, Pedoman Teknis Pembuatan Briket Bioarang.
Sudrajat. 1994. Pengaruh Kerapatan Kayu, Tekanan Pengempaan dan Jenis Perekat terhadap Sifat Briket. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 1(1): 11-15. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor
Wijayanti, D. S. 2009. Karakteristik Briket Dari Serbuk Gergaji dengan Penambahan Arang Cangkang Kelapa Sawit. (Skripsi). Medan. Depertemen Kehutanan Fakultas Pertanian. Universitas Sumatra Utara.
Published
2022-01-31
Abstract viewed = 976 times
PDF downloaded = 849 times