Kepadatan Satwa Mangsa Harimau Sumatera (Panthera tigris Sumatrae) di Area Konservasi Prof. Sumitro Djojohadikusumo
Abstract
Harimau Sumatera merupakan subspesies harimau yang masih bertahan hidup di Indonesia. Salah satu komponen utama yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup Harimau Sumatera adalah satwa mangsa. Populasi Harimau Sumatera saat ini mengalami penurunan dan keberadaannya sulit di temukan, hal ini disebabkan oleh kurangnya satwa mangsa akibat rusaknya habitat dan perburuan liar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi satwa mangsa dan menghitung kelimpahan satwa mangsa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pengamatan terkonsentrasi (consentration count) yaitu pengambilan data yang dilaksanakan terkonsentrasi pada suatu titik yang diduga sebagai tempat perjumpaan satwa tinggi dengan menggunakan kamera jebakan. Kamera jebakan dipasang di 5 lokasi, pada batang pohon dengan ketinggian rata-rata 40-45 cm di atas tanah, posisi kamera menghadap ke jalur pada jarak 3 meter dari pinggir jalur. Data yang diidentifikasi adalah tingkat perjumpaan, kepadatan dan keanekaragaman jenis satwa mangsa. Ditemukan 11 jenis satwa mangsa Harimau Sumatera pada Area Konservasi Prof. Sumitro Djojohadikusumo. Tingkat perjumpaan satwa mangsa 346,5 per100 hari, kepadatan 0,0512 individu/ha dan indeks keanekaragaman jenis nya 1,4. Satwa mangsa yang mempunyai kepadatan tinggi yaitu Babi hutan dan Beruk masing-masing dengan nilai 0,0237 individu/ha dan 0,0187individu/ha.
Downloads
References
Durbin, J., Funk, S.M., Hawkins, F., Hills, D.M., Jenkins, P.D., Moncrieff, C.B. and Ralainasolo, F.B. 2010. Investigations into the status of a new taxon of Salanoia (Mammalia: Carnivora: Eupleridae) from the marshes of Lac Alaotra, Madagascar (subscription required). Systematics and Biodiversity 8(3):341–355
Francis, C.M. 2008. A Field Guide to the Mamal of Thailand and South East Asia. New Holland Publisher. UK.
Holmes, D. 1990. The Bird of Sumatera and Kalimantan. Oxford University Press.
New York.
[IUCN] International Union for Conservation of Nature. 2016. IUCN Red List of Trestened spesies.http://www.redlist.org
Karanth, K.U. and JD. Nicholas. 2002. Monitoring Tigers and Treir Prey. Center for
Specialist Group. 1-6
Kitchener AC. 1999. Masalah Penyebaran, Variasi Phenotypic dan Usaha Konservasi Harimau dalam Menunggang Harimau : Pelestarian Harimau di Lingkungan yang Didominasi Manusia. Ed. J. Seidensticker, S. Christie and P. Jackson. Cambridge University Press London.
Kurniawan N, Arifianto A. 2017. Ornitologi: Sejarah, Biologi, dan Konservasi.
UB Press. Malang.
[LIPI] Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2019. Panduan Identifikasi Satwa Liar Dilindungi 2019
MacKinnon, J.K, Philips dan B.V. Balen. Seri Panduan Lapangan Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. 1998. Birdlife-IP. Bogor
Marle, J.G. dan K.H. Voous. 1988. The Bird of Sumatera. British Ornithologists’s
Union. UK.
Mustari. A.H, Setiawan. A, Rinaldi. D. (2015). Kelimpahan Jenis Mamalia Menggunakan Kamera Jebakan di Resort Gunung Botol Taman nasional Gunung Halimun Salak. Media Konservasi. 20 (2), 93-101
Nowak, R.M.,L. and Paradiso. 1983. Mammals of The World.4th Edition. Vol.III The John
Hopkins University Press Baltimore. London
Payne, J., C.M. Francis,. K. Philipps dan S.R Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan
Mamalia di Kalimantan, Sabah, Serawak, dan Brunei Darussalam. The Sabah Society, Malaysia dan Wildlife Conservation Society Indonesia Progrmam.
[PP No.7] Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1999. 1999. Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Hewan
Semiadi, G. 1998. Budidaya Rusa Tropika Sebagai Hewan Ternak. Masyarakat Zoologi
Indonesia. Jakarta.
Sriyanto. 2003. Kajian Mangsa Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae, pocock 1929) di Taman Nasional Way Kambas, Lampung. [Tesis] Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor
Supriadi. E. 2015. Kepadatan Satwa Mangsa Harimau Sumatera di Resort Nilo Taman nasional Tesso Nilo. [Skripsi] Pekanbaru: Fakultas Kehutanan. Universitas Lancang kuning
Yayasan PKHS. (2011). Survei dan Pemantauan Harimau Sumatera Hewan Mangsanya.