Potensi dan Jenis Hasil Hutan Bukan Kayu di Desa Merangin Kawasan Cagar Alam Bukit Bungkuk Riau

  • Eni Suhesti Universitas Lancang Kuning
  • Risky Rahmad Hidayat Universitas lancang Kuning
  • Enny Insusanty Universitas Lancang Kuning

Abstract

Abstact

 

                    Non-timber forest products (NTFPs) are considered increasingly important after the productivity of wood from natural forests has decreased. One of the forest areas that has NTFPs that are important to know for its species and potential is the Bukit Bungkuk Nature Reserve, Riau Province. The existence of such data will greatly assist the area manager in managing the forest according to its objectives and functions. The purpose of this study was to identify and inventory the types of NTFPs found in Merangin Village, Bukit Bungkuk Nature Reserve, this study used the roaming method with systematic sampling with purposive start for flora, while fauna data collection used data and information about fauna potential from local residents. and make direct observations in the research path as well as when moving between lanes. The types of NTFPs found  consisted of 14 species groups, namely: resin group 1 plant species, essential oil group 2 types, fatty oil group 1  species, starch group (carbohydrates) 1 species, group Fruits as many as 15 types, tannin group as many as 12 types, coloring group of 1 type, sap group of 3 types, group of medicinal plants as many as 14 type, group of ornamental plants as many as 4 types, group of rattan as many as 6 species plants, groups of bamboo as many as 2 types of plants, other groups as many as 3 types of plants, groups of game animals and animal products as many as 3 types.

 

Keywords: Bukit Humpback Nature Reserve, fauna, flora, NTFPs.

 

Abstrak

 

Saat ini hasil hutan bukan kayu (HHBK) dianggap semakin penting setelah produktivitas kayu dari hutan alam semakin menurun. Salah satu Kawasan hutan yang memiliki HHBK yang penting untuk diketahui jenis dan potensinya adalah Cagar Alam Bukit Bungkuk Provinsi Riau.  Keberadaan data tersebut akan sangat membantu pihak pengelola Kawasan dalam pengelolaan hutan sesuai tujuan dan fungsinya.  tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi jenis HHBK yang terdapat di Desa Merangin Kawasan Cagar Alam Bukit Bungkuk, penelitian ini menggunakan  metode jelajah dengan sistematik sampling with purposif start untuk flora, sedangkan pengambilan data fauna menggunakan data dan informasi tentang potensi fauna dari penduduk sekitar dan melakukan pengamatan secara langsung didalam jalur penelitian maupun saat perpindahan antar jalur. Jenis HHBK yang ditemukan di kawaan Desa Marangin Cagar Alam Bukit Bungku tediri dari 14 kelompok jenis yaitu: kelompok resin 1 jenis tumbuhan, kelompok minyak atsiri sebanyak 2 jenis tumbuhan, kelompok minyak lemak 1 jenis tumbuhan, kelompok pati (karbohidrat) 1 jenis tumbuhan, kelompok Buah-buahan sebanyak 15 jenis tumbuhan, kelompok tanin sebanyak 12 jenis tumbuhan, kelompok bahan pewarna 1 jenis tumbuhan, kelompok getah sebanyak 3 jenis tumbuhan, kelompok tumbuhan obat sebanyak 14 jenis tumbuhan, kelompok tanaman hias sebanyak 4 jenis tumbuhan, kelompok rotan sebanyak 6 jenis tumbuhan, kelompok bambu sebanyak 2 jenis tumbuhan, kelompok lainnya sebanyak 3 jenis tumbuhan, Kelompok hewan buruan dan hasil hewan sebanyak 3 jenis.

 

Kata kunci: Cagar Alam Bukit Bungkuk, fauna, flora, HHBK.

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA

Andoko. 2003. Budidaya bambu rebung. Yogyakarta : Kanisius
Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2019. Luas Kawasan hutan dan konservasi perairan di Provinsi Riau menurut kabupaten/kota (ha).
Handoko., C. dan Hidayatullah., M. 2019. Kajian migrasi lebah hutan Sumbawa di KPHP Batulanteh. Jurnal FALOAK Vol. 3 (2): 87 – 100.
Iskandar D., & Ramdhan, N, A. 2020. Pembuatan teh daun gambir (Uncaria Gambir Roxb) asal Kalimantan Barat pada variasa suhu pengeringan. Jurnal Teknologi Technoscientia 13 (1):20-26.
Khalil, A. S., Rahim, A. A., Taha, K. K., dan Abdallah, K. B. 2013. Characterization of Methanolic Extracts of Agarwood Leaves. Journal of Applied and Industrial Sciences 1 (3) : 78-88.
Lempang, M. 2012. Pohon aren dan manfaat produksinya. Buletin Eboni 9(1); 37-54
Listiana, Suleman, S. M. dan Pitopang, R. 2018. Pola distribusi dan kerapatan Racemobambos celebica S. Dransf. (Poaceae), tumbuhan endemik Sulawesi di kawasan hutan pegunungan sekitar Danau Kalimpa’a Taman Nasional Lore Lindu. Natural Science: Journal of Science and Technology, Vol 7(1): 23 – 29 .
Mutmainah, Daningsih., E dan Marlina., R. 2015. Inventarisasi tumbuhan berpotensi tanaman hias di Hutan Lindung Gunung Sari Singkawang. Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat, Pontianak: Hal 632-640.
Nusaibah, Suhesti, E, dan Ratnaningsih, A.T. 2018. Produktivitas dan kualitas sagu pada proses pengolahan secara mekanis dan semi mekanis di Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti. Wahana Forestra:Jurnal Kehutanan 13 (2); 156-164.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.35/ Menhut-II /2007 Tentang Hasil Hutan Bukan Kayu.
Rustam. 2017. Survei singkat mamalia di hutan dipterokarpa dataran rendah Hutan Lindung Batu Berok, Long Pahangai, Kalimantan Timur. Ulin – J. Hut. Trop 1 (1): 59 – 70.
Silalahi, M. 2020. Manfaat dan toksisitas pinang (Areca catechu) dalam kesehatan manusia. Bina Generasi:Jurnal Kesehatan 2(11): 26-31.
Silalahi, R, H., Sihombing, B, H., dan Sinaga, P. 2019. Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Di Hutan Lindung Raya Humala Kabupaten Simalungun. Jurnal Akar Volume 8 (1)
Suhesti E., & Hadinoto. 2015. Hasil Hutan Bukan Kayu Madu Sialang Di Kabupaten Kampar (Studi Kasus : Kecamatan Kampar Kiri Tengah). Wahana Forestra; Jurnal Kehutanan. 10 (2);16-26.
Wahyudi. 2013. Buku pegangan hasil hutan bukan kayu. Yogyakarta: Pohon Cahaya
Yernisa, Sa-id., E, G Dan Syamsu., K. 2013. Aplikasi pewarna bubuk alami dari ekstrak biji pinang (Areca catechu L.) pada pewarna sabun transparan. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. Volume 23 (3).
Published
2022-06-17
Abstract viewed = 694 times
PDF downloaded = 589 times