@article{Azani_2017, title={Pendayagunaan Zakat di Badan Amil Zakat Nasional Kota Pekanbaru Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat}, volume={17}, url={https://journal.unilak.ac.id/index.php/Respublica/article/view/1452}, DOI={10.31849/respublica.v17i1.1452}, abstractNote={<p>Tujuan penelitian ini <em>&nbsp;</em>menganalisis pendayagunaan zakat di Baznas Kota Pekanbaru dalam rangka peningkatan kesejahteraan <em>mustahik</em> zakat.&nbsp; Selain itu, untuk menganalisis hambatan pendayagunaan zakat dan upaya mengatasi hambatan yang dilakukan Baznas Kota Pekanbaru. Metode penelitian yang digunakan penelitian hukum sosiologi. Hasil penelitian&nbsp; pendayagunaan zakat di Baznas Kota Pekanbaru merupakan ijtihad yang dilakukan oleh amil zakat&nbsp; dalam&nbsp; upaya peningkatan kesejahteraan <em>mustahik</em> zakat. Ijtihad dalam pemberdayaan ini sebagai&nbsp; wujud nyata merubah status <em>mustahik</em> zakat menjadi<em> muzakki</em>.&nbsp; Undang-Undang tentang Pengelolaan Zakat tidak menyebutkan secara tegas model, pola, dan mekanisme pendayagunaan zakat dalam pengertian pemberdayaan, sehingga ijtihad kontekstualisasi yang dilakukan Baznas Kota Pekanbaru sangat mungkin berbeda dengan daerah lain.&nbsp; Dalam kontekstualisasi&nbsp; pendayagunaan zakat di Baznas Kota Pekanbaru, terdapat sejumlah hambatan, diantaranya minimnya sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga pemahaman fikih amil belum memadai, rendahnya kesadaran masyarakat, dan sistem informasi zakat terkait dengan integrasi data mustahik.&nbsp; Upaya yang harus dilakukan &nbsp;mengatasi hambatan pertama, hambatan minimnya sumber daya manusia harus diatasi dengan adanya peningkatan kualitas pemahaman fikih zakat bagi amil zakat dan tata kelola pendayagunaan dan pemberdayaan zakat.&nbsp; Kedua, hambatan rendahnya kesadaran dalam berzakat bagi <em>muzakki </em>dan pemahaman <em>mustahik</em> zakat secara parsial harus diatasi sosialisasi bagi <em>muzakki </em>dan <em>mustahik</em> zakat terkait dengan pemahaman fikih zakat secara benar berdasarkan hukum Islam. Ketiga, hambatan &nbsp;sistem informasi zakat yang belum memadai berakibat <em>data base mustahik</em> dan <em>muzakki</em> belum terintegrasi, harus diatasi dengan pembaruan sistem informasi pengelolaan zakat yang terintegrasi.</p&gt;}, number={1}, journal={Jurnal Hukum Respublica}, author={Azani, Muhammad}, year={2017}, month={Nov.}, pages={102-127} }