Siklus : Jurnal Teknik Sipil https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS <p>Siklus: Jurnal Teknik Sipil (p-ISSN : 24431729 /e-ISSN: 25493973) is a forum for the dissemination of information needed in the field of Civil Engineering. The journal publishes by Program Studi Teknik Sipil&nbsp; Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning. Published twice a year in April and October</p> <p><strong>Siklus : Jurnal Teknik Sipil &nbsp;has been accredited by National Journal Accreditation (ARJUNA) Managed by Ministry of Research, Technology, and Higher Education, Republic Indonesia since year 2020 to 2025 according to the decree <a href="https://drive.google.com/file/d/179kLVMCaYt-oArbvCmTK7UVs0RGiKX00/view?usp=sharing">No. 105/E/KPT/2022</a>.</strong></p> Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning en-US Siklus : Jurnal Teknik Sipil 2443-1729 Identifikasi Kerentanan Kinerja Perkerasan Jalan Terhadap Aktivitas Overload Kendaraan Menggunakan Program KENPAVE https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/15081 <p>Fenomena <em>Over Dimension Over Load</em> (ODOL) merupakan salah satu permasalahan transportasi di Indonesia terutama peran negatifnya terhadap kerusakan perkerasan jalan. Berfokus pada aspek <em>overload </em>dan kerusakan jalan, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak yang diberikan oleh aktivitas <em>overload</em> kendaraan terhadap kinerja suatu perkerasan jalan sehingga kedepannya fenomena ini dapat diantisipasi dan diminimalisir keberadaannya. Penelitian dilakukan dengan cara penerapan simulasi aktivitas <em>overload</em> kendaraan sebesar 0%, 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% pada ruas jalan dengan kriteria arteri atau ruas jalan yang sebagian besar dilalui oleh kendaraan ringan dan berat dengan rute antar kota, antar provinsi, ataupun antar pulau di Indonesia. Pada penelitian ini, ruas jalan yang dipilih dan memenuhi kriteria tinjauan adalah ruas jalan batas Kabupaten Kampar – batas Kota Bangkinang. Setelah simulasi aktivitas <em>overload</em> dan lokasi telah ditetapkan, maka selanjutnya dilakukan proses analisis menggunakan program KENPAVE untuk mengeksplorasi nilai dan tingkat kerentanan kinerja perkerasan terhadap aktivitas <em>overload</em> tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas <em>overload</em> kendaraan akan memberikan dampak berupa peningkatan nilai <em>Cumulative Equivalent Single Axle</em> (CESA) yang kemudian secara signifikan mulai mempengaruhi penurunan sisa umur perkerasan ketika aktivitas <em>overload</em> 40% - 100% diterapkan. Penurunan ini menyebabkan kehilangan umur masa layanan perkerasan sebesar 57,62% – 13,87% dari umur rencana semula, yaitu 10 tahun. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis ialah bahwa perkerasan jalan memiliki kerentanan penurunan kinerja yang serius akibat adanya fenomena ODOL terutama <em>overload</em>. Fenomena ini akan mengakibatkan peningkatan mekanisme pembebanan yang kemudian berpotensi untuk memicu penurunan masa umur pelayanan jalan sebelum umur rencananya tercapai.</p> Muhamad Abdul Hadi Copyright (c) 2023 Siklus : Jurnal Teknik Sipil 2023-10-24 2023-10-24 9 2 95 104 10.31849/siklus.v9i2.15081 Evaluasi Kinerja Operasional dan Pelayanan Angkutan Kereta Api (Studi Kasus : KA Argo Cheribon) https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/14348 <p>Pengguna transportasi memiliki keinginan untuk mendapatkan layanan yang absolut dan setiap pengguna layanan mempunyai tingkat persepsi kepuasan berbeda, sesuai dengan misi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian tentang meningkatkan kinerja layanan transportasi perkeretaapian yang efisien dan efektif serta meningkatkan keselamatan transportasi perkeretaapian yang efektif perlu dilakukan evaluasi kinerja Kereta Api Argo Cheribon. Evaluasi kinerja operasional dan pelayanan Kereta Api Argo Cheribon dilakukan untuk mengetahui kualitas pelayanan yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan Kereta Api Argo Cheribon. Parameter yang dianalisis yaitu frekuensi, waktu tempuh, <em>headway</em>, kecepatan tempuh, <em>load factor</em>, ATP dan WTP, serta kualitas pelayanan dalam kereta menggunakan metode CSI (<em>Customer Satisfaction </em><em>Index</em>). Hasil evaluasi operasional berdasarkan dengan ketentuan waktu tempuh (Peraturan Menteri Perhubungan RI No. PM 63 Tahun 2019, 2019) baik/memenuhi, <em>load factor </em>&nbsp;(Peraturan Menteri Perhubungan RI No. PM 17 Tahun 2018, 2018) kurang memenuhi, kecepatan tempuh (Peraturan Menteri Perhubungan RI No. PM 121 Tahun 2017, 2017) baik/memenuhi, sedangkan untuk kinerja pelayanan hasil dari perhitungan metode CSI (<em>Customer Satisfaction </em><em>Index</em>) memperoleh nilai sebesar 84% untuk masing-masing pertanyaan dan 83% untuk kelompok pertanyaan, maka kinerja pelayanan Kereta Api Argo Cheribon sangat puas menurut persepsi penumpang.</p> Mira Lestira Hariani Muhammad Fadillah Azmi Copyright (c) 2023 Siklus : Jurnal Teknik Sipil 2023-10-30 2023-10-30 9 2 105 118 10.31849/siklus.v9i2.14348 Analisis Biaya dan Waktu Penerapan Metode Coupler dan Welding Pada Struktur Kolom https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/13067 <p>Pemilihan metode penyambungan tulangan untuk perkuatan struktur kolom merupakan suatu keputusan yang penting karena mempengaruhi biaya, waktu dan kualitas konstruksi. Ada beberapa macam metode yang telah berkembang dari metode konvensional diantaranya metode <em>coupler </em>dan <em>welding</em>. Metode <em>coupler</em> adalah penyambungan <em>mechanical splice</em> yang menyambungkan kedua ujung tulangan dengan pembuatan ulir atau pengepresan ujung tulangan, sedangkan <em>welding</em> adalah proses menyatukan dua logam atau lebih menjadi bentuk sambungan menggunakan proses panas, pencairan dengan elekroda atau <em>filler</em>. Penelitian ini dilakukan pada Proyek Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki. Proyek ini memiliki permasalahan pada metode penyambungan tulangan kolom pada <em>basement</em> 1 ke lantai 1 karena adanya <em>strutting</em> dinding penahan tanah. Jadi dibutuhkan metode tambahan untuk penyambungan tulangan kolomnya. Metode yang digunakan pada pelaksanaan proyek adalah metode <em>coupler</em>, pada penelitian ini akan dihitung berapa biaya dan waktu jika digunakan metode <em>welding</em>. Tujuan penelitian ini adalah menghitung biaya dan waktu dengan penerapan metode <em>coupler</em> dan <em>welding</em> pada Proyek Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa biaya pekerjaan kolom dengan metode <em>coupler</em> sebesar Rp. 2.496.157.849,00 dengan waktu pelaksanaan 81 hari. Sedangkan biaya metode <em>welding </em>sebesar Rp. 2.529.332.648,00 dengan waktu 83 hari. Penerapan metode <em>coupler</em> 3,8 % lebih murah dan 2 hari lebih cepat dibandingkan dengan metode <em>welding</em>.</p> Monika Natalia Jajang Atmaja Mafriyal Riswandi Muhammad Fikran Khairan Copyright (c) 2023 Siklus : Jurnal Teknik Sipil 2023-10-31 2023-10-31 9 2 119 134 10.31849/siklus.v9i2.13067 Pengaruh Usia Stabilisasi Tanah Gambut Melalui Bioaugmentasi Oleh Bakteri Pseudomonas Taiwanensis https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/16064 <p>Sebelum membangun di atas tanah gambut harus dilakukan perlakuan <em>treatment</em> khusus agar struktur yang dibangun dapat stabil. Salah satu metode yang telah diusulkan untuk memperbaiki sifat tanah gambut adalah stabilisasi tanah biologis melalui pendekatan bioteknologi. Metode bioaugmentasi merupakan salah satu pendekatan perbaikan tanah yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mempercepat dekomposisi serat gambut, menurunkan kadar air dan mengatasi tingkat keasaman yang tinggi pada tanah gambut. Dalam studi eksperimen ini, bakteri <em>pseudomonas taiwanensis</em> digunakan sebagai agen dalam proses bioaugmentasi, karena memiliki kemampuan yang tinggi dalam dekomposisi serat gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bakteri <em>pseudomonas taiwanensis</em> sebesar 5% di masa pemeraman 28 hari berhasil mengurangi kadar air hingga 309,45%, dari awalnya 704,02% menjadi 394,57%. Selain itu, terjadi peningkatan signifikan pada nilai pH, dari 3,2 menjadi 6,5, pada semua variasi sampel. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bakteri <em>pseudomonas taiwanensis</em> dapat efektif meningkatkan sifat fisik tanah gambut.</p> Elrich Gratiawan WD Gulo Dewi Amalia Lindung Zalbuin Mase Faisal Estu Yulianto Copyright (c) 2023 Siklus : Jurnal Teknik Sipil 2023-10-31 2023-10-31 9 2 135 151 10.31849/siklus.v9i2.16064 Pengaruh Variasi Hidden Layer Terhadap Nilai MAPE Pada Pengembangan Model Estimasi Biaya Menggunakan Artificial Neural Network https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/14221 <p>Pekerjaan peningkatan jalan menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dielakkan guna mendapatkan infrastruktur transportasi yang lebih handal. Dukungan perencanaan anggaran dan estimasi biaya yang baik oleh karenanya harus dilakukan. Model persamaan prediksi anggaran dan biaya dengan <em>Artificial Neural Network (ANN)</em> menjadi alternatif solusinya. ANN menuntut rancangan arsitektur jaringan yang tepat guna memperoleh model dengan tingkat akurasi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah efektif <em>neuron</em> dalam <em>hidden layer</em> yang memberikan hasil model persamaan ANN dengan tingkat akurasi tinggi dengan nilai <em>Mean Absolute Percentage Error</em> (MAPE) kecil. Pengembangan model didasarkan pada 33 data pekerjaan peningkatan jalan aspal di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2021. Delapan belas variabel proyek yang berpengaruh signifikan terhadap total biaya pekerjaan digunakan sebagai data <em>input</em> model ANN dan dianalisis dengan berbagai variasi data model dan validator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi jumlah <em>neuron</em> dalam <em>hidden layer</em> menghasilkan nilai MAPE dengan pola tidak beraturan yang mana tingkat akurasi sangat dipengaruhi oleh data <em>input</em> dan validator. Namun demikian secara umum model dengan jumlah <em>neuron</em> dalam <em>hidden layer</em> 1<sup>1</sup>/<sub>­3</sub> kali lipat dari jumlah variabel <em>input</em> menjanjikan hasil akurasi paling tinggi.</p> I Made Sutrisna Ari Kesuma Arief Setiawan Budi Nugroho Akhmad Aminullah Copyright (c) 2023 Siklus : Jurnal Teknik Sipil 2023-10-31 2023-10-31 9 2 152 163 10.31849/siklus.v9i2.14221 Sudut Sudut Kelongsoran Tanah Pasir di Belakang Dinding Penahan Tanah Segmental https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/15869 <p>Dinding penahan tanah (DPT) dibangun untuk mengatasi kelongsoran. Salah satu konstruksi DPT yang sering dipakai adalah DPT segmental atau <em>Segmental Retaining Wall</em> (SRW) yang terdiri dari 2 tipe yaitu SRW <em>gravity</em> dan SRW <em>reinforced</em>. SRW <em>gravity</em> merupakan DPT yang mengandalkan berat sendiri strukturnya. SRW <em>reinforced </em>memakai geosintetik untuk perkuatan terhadap kestabilan dindingnya. Selama ini, analisis kestabilan SRW <em>gravity</em> selalu dianggap seperti DPT monolit.&nbsp; Selain metode analisis yang dianggap sama, pola kelongsoran tanah yang terjadi di belakang SRW juga dianggap sama, sehingga sudut kelongsoran tanah (a) uji laboratorium yang terjadi sama dengan sudut kelongsoran metoda Rankine (q=45<sup>o</sup>+f/2). Penelitian skala laboratorium dilakukan dengan beberapa skenario balok-balok SRW serta pemberian tanah pasir dan pembebanan merata (statis) di belakang SRW. Pola kelongsoran tiap skenario SRW direkam untuk mengamati sudut kelongsoran. Pola kelongsoran yang terjadi membentuk kurva S dengan persamaan fungsi polinomial pangkat tiga. Berdasarkan pengamatan terhadap beberapa skenario SRW, terlihat bahwa besar sudut kelongsoran (a) yang terjadi di dasar kurva kelongsoran sama dengan sudut geser dalam tanah pasir (f) tersebut.</p> Deni Irda Mazni Abdul Hakam Jafril Tanjung Febrin Anas Ismail Yossyafra Yossyafra Copyright (c) 2023 Siklus : Jurnal Teknik Sipil 2023-10-31 2023-10-31 9 2 164 175 10.31849/siklus.v9i2.15869 Konsistensi dan Setting Time Bubur Aspal Emulsi Menggunakan Filler Fly Ash dan Mastic Asbuton https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/16221 <p>Kinerja perkerasan jalan mengalami penurunan sepanjang masa pelayanan. Karena itu perlu upaya untuk menjaga kestabilan kondisi jalan dengan melakukan pemeliharaan. Campuran bubur aspal emulsi (<em>slurry seal</em>) saat ini banyak digunakan untuk pemeliharaan jalan. Sebagai bahan campuran, digunakan agregat, bahan pengisi (<em>filler</em>), aspal emulsi dan air. &nbsp;Penggunaan <em>mastic </em><em>asbuton</em> (hasil ekstraksi) dan <em>fly ash</em> sebagai campuran <em>slurry seal</em> dengan metode campuran dingin, sebagai upaya pemanfaatan sumber daya alam (asbuton) dan limbah (<em>fly ash</em>). Kinerja campuran <em>slurry seal</em> dapat dilihat dari nilai konsistensi dan waktu pengerasan (<em>setting time)</em>, sehingga tujuan penelitian adalah menentukan konsistensi optimum dan nilai <em>setting time.</em> Sampel dibuat dengan 5 variasi persentase <em>mastic </em><em>asbuton</em> (MA) dan <em>fly ash </em>(FA), yaitu 0%MA : 100%FA; 25%MA : 75%FA; 50%MA : 50%FA; 75%MA : 25%FA dan 100%MA : 0%FA. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai konsistensi semua variasi campuran <em>slurry seal </em>memenuhi persyaratan. Kadar aspal emulsi optimum 13% dengan pra-pembasahan 5% dan penambahan air 10% terhadap berat kering total agregat. Semakin tinggi kandungan <em>filler mastic</em> <em>asbuton</em> (penurunan kadar <em>filler fly ash</em>) maka nilai <em>setting time</em> semakin besar karena <em>filler fly ash</em> mempunyai nilai penyerapan air yang lebih besar dibandingkan dengan <em>filler mastic</em> <em>asbuton</em>.</p> I Dewa Made Alit Karyawan Made Mahendra Buan Anshari Ery Setiawan Copyright (c) 2023 Siklus : Jurnal Teknik Sipil 2023-10-31 2023-10-31 9 2 176 188 10.31849/siklus.v9i2.16221 Analisis Laju Erosi dan Distribusi Sedimen Pada Waduk Rongkong di Kabupaten Luwu Utara https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/9678 <p>Jumlah sedimen yang mengendap di waduk merupakan satu dari bermacam faktor yang berperan penentuan kapasitas tampungan mati serta usia guna waduk. Supaya waduk bisa melakukan operasi tepat dengan usia guna yang sudah direncanakan maka dari itu laju sedimentasi serta distribusi sedimen perlu diprediksi untuk menentukaan pola operasi waduk. Banyaknya laju erosi di DAS Rongkong bisa menjadi sumber sedimentasi di &nbsp;Waduk Rongkong dan untuk mengetahui distribusi sedimen pada waduk merupakan tujuan dalam studi ini. Penentuan laju erosi dilakuakan dengan mengenakan metode <em>USLE</em> dan analisis ditribusi sedimen pada waduk dilaksanakan dengan mengenakan metode pengurangan luas (<em>Area Reduction Method</em>). Besarnya laju erosi yang didapatkan dari hasil analisa pada DAS Rongkong sebesar 242.393,64 m<sup>3</sup>/tahun. Sedangkan volume sedimen yang mengendap pada Waduk Rongkong dengan usia guna waduk yang direncanakan selama 50 tahun diperkirakan mencapai 11,53 juta m<sup>3</sup> yang dimana total kapasitas waduk yang awalnya 48,25 juta m<sup>3</sup> berkurang 23,39% menjadi 36,72 juta m<sup>3</sup>. Dari kapasitas tampungan mati yang disediakan tidak terisi 100% yaitu hanya 98,21%, maka dari itu operasional waduk selama usia guna relatif tidak terhambat dengan sedimentasi dan bisa sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.</p> <p>&nbsp;</p> Laily Amalia Putri amalia Dyah A. Wulandari Suseno Darsono Copyright (c) 2023 Siklus : Jurnal Teknik Sipil 2023-10-31 2023-10-31 9 2 189 201 10.31849/siklus.v9i2.9678 Dampak Model Tanah Pada Analisis Metode Elemen Hingga 2 Dimensi Terowongan NATM : Studi Kasus Terowongan Manikin https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/15936 <p>Konstruksi terowongan melalui tanah lempung sensitif terhadap air dapat menyebabkan deformasi berlebihan pada dinding terowongan. Untuk dapat memprediksi deformasi yang terjadi pada terowongan melalui tanah lempung ekspansif, model konstitutif tanah yang sesuai dibutuhkan agar pemodelan memberikan hasil analisis yang memuaskan. Makalah ini berisi mengenai fenomena <em>swelling</em> tanah pada Terowongan Manikin di Kupang. Analisis deformasi terowongan menggunakan metode elemen hingga 2D dengan bantuan program Plaxis2D dilakukan untuk memberi prediksi terhadap deformasi yang terjadi pada terowongan Manikin. Analisis dilakukan menggunakan dua model konstitutif tanah, model keruntuhan <em>Mohr-Coulomb</em> dan <em>Hardening Soil</em>. Penggunaan kedua model tersebut dilakukan untuk mengetahui dampak serta pengaruh dari kedua model konstitutif tanah terhadap nilai deformasi pada terowongan melalui tanah ekspansif. Untuk dapat memodelkan fenomena <em>swelling</em> pada tanah, dikerahkan beban tambahan pada dinding terowongan yang berperan sebagai tekanan <em>swelling pressure</em>. Dengan metode ini, analisis menggunakan simulasi numerik dapat menyerupai deformasi dari hasil pengawasan di lapangan. Hasil simulasi numerik menunjukan bahwa desain sistem penyangga asli menggunakan model MC dan HS memberikan deformasi sebesar 921,5 mm (11,8%) dan 900 mm (11,5%). Dua alternatif sistem penyangga awal diusulkan, menggunakan <em>steel ribs</em> dengan profil lebih besar dan <em>Umbrella Arch Method </em>(UAM). Kedua alternatif secara signifikan memberikan hasil deformasi yang lebih kecil dari desain awal. <em>Steel ribs</em> yang lebih besar memberikan deformasi terkecil menggunakan model MC sebesar 412 mm (5,2%), sedangkan UAM memberikan deformasi terkecil pada model HS dengan deformasi sebesar 247 mm (3,1%).</p> Muhammad Hanif Aswin Lim Martin Wijaya Simon Heru Prassetyo Copyright (c) 2023 Siklus : Jurnal Teknik Sipil 2023-10-31 2023-10-31 9 2 202 217 10.31849/siklus.v9i2.15936 Pemanfaatan dan Pengaruh Fly Ash Batu Bara Sebagai Substitusi Sebagian Semen Terhadap Nilai Kuat Tekan Bata Ringan Jenis Cellular Lightweight Concrete (CLC) https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/11438 <p>Bata ringan berdimensi seragam dan berukuran lebih besar daripada bata merah, bata ringan memiliki ketahanan sekuat beton dan bobot bata ringan juga lebih ringan daripada bata merah serta beton biasa. Proses penambahan gelembung udara ke campuran semen, air dan agregat halus akan menghasilkan bata ringan. Penambahan gelembung udara tersebut mengurangi berat bata yang dihasilkan. Bata ringan terbagi menjadi dua jenis, yaitu <em>Autoclaved Aerated Concrete </em>(AAC) dan <em>Cellular Lightweight Concrete</em> (CLC). Harga bata ringan berjenis CLC lebih hemat jika dibandingkan dengan bata ringan berjenis AAC. <em>Fly ash</em> merupakan abu terbang hasil pembakaran. <em>Fly ash</em> adalah partikel halus yang bersifat <em>pozzolan</em>. Reaksi hidrasi semen dan air akan menyebabkan <em>fly ash </em>berubah bentuk dari partikel halus menjadi massa padat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperoleh manfaat dan pengaruh <em>fly ash</em> batu bara sebagai substitusi sebagian semen terhadap nilai kuat tekan bata ringan berjenis CLC. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yang mensubstitusikan sebagian semen menggunakan <em>fly ash</em> batu bara. Variasi persentase substitusinya terdiri dari 0%, 20%, 30%, 40% dan 50% terhadap berat semen. Bata ringan dilakukan pengujian kuat tekan ketika umur perawatan telah mencapai 28 hari. Hasil penelitian kuat tekan bata ringan berjenis CLC memperoleh nilai kuat tekan maksimum, yaitu 8,539 MPa dengan variasi <em>fly ash</em> 30% dan memperoleh nilai kuat tekan minimum, yaitu 5,351 MPa dengan variasi <em>fly ash</em> 50%. Berdasarkan hasil penelitian, nilai persentase optimum<em> fly ash </em>batu bara sebagai substitusi sebagian semen terhadap nilai kuat tekan maksimum bata ringan berjenis CLC diperoleh pada variasi 30%.</p> Rini Rahmayanti Fetty Febriasti Bahar M Nuklirullah Copyright (c) 2023 Siklus : Jurnal Teknik Sipil 2023-10-31 2023-10-31 9 2 218 228 10.31849/siklus.v9i2.11438