Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Sorgum Menjadi Aneka Produk Kuliner di Kampar

Abstract

 The background of this service is to introduce sorghum to the community. Sorghum is an important source of carbohydrates worldwide, ranking fifth after wheat, rice, corn, and barley. However, the use of sorghum in the field of food security is still limited. In Tanjung Bungo Village, Kampar Regency, members of the Family Welfare Development (PKK) can be empowered. Its members are between 33 and 52 years; most of them have junior high school education and are housewives. The purpose of this service is to increase the knowledge of Tanjung Bungo Village PKK members about the potential of sorghum as a culinary raw material and how to process it into various culinary products. The implementation method begins with a survey of service locations, a persuasive approach with the local government, a pre-test, socialization of the potential of sorghum plants as a variety of culinary delights, training in making sorghum-based culinary delights, and a post-test. The results of this community service activity had a positive impact; all participants gained new knowledge about the sorghum plant and how to process it into various culinary delights. This service program concludes that there is a need for a continuation of the program to be able to pioneer sorghum-based healthy culinary small and medium businesses to improve people's welfare.

Abstrak

Latar belakang pengabdian ini adalah untuk memperkenalkan sorgum kepada masyarakat. Sorgum merupakan sumber karbohidrat penting di dunia yang menempati urutan kelima setelah gandum, beras, jagung dan barley. Namun, pemanfaatan sorgum dalam bidang ketahanan pangan masih terbatas. Di Desa Tanjung Bungo Kabupaten Kampar terdapat anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang dapat diberdayakan. Anggotanya berusia antara 33-52 tahun, mayoritas tingkat pendidikannya SLTP dan merupakan ibu rumah tangga. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anggota PKK Desa Tanjung Bungo tentang potensi sorgum sebagai bahan baku kuliner dan cara pengolahannya menjadi aneka produk kuliner. Metode pelaksanaan dimulai dengan survei lokasi pengabdian, pendekatan persuasif dengan pemerintah setempat, pre test, sosialisasi potensi tanaman sorgum sebagai aneka kuliner, pelatihan membuat kuliner berbahan dasar sorgum, serta post test. Hasil kegiatan pengabdian ini berdampak positif, seluruh peserta mendapatkan pengetahuan baru tentang tanaman sorgum serta cara pengolahannya menjadi aneka kuliner. Kesimpulan dari program pengabdian ini adalah perlu adanya kelanjutan program agar dapat merintis usaha kecil menengah kuliner sehat berbasis sorgum, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.