Kajian Tipologi Morfologi Rumah Vernakular di Daerah Teratak Buluh
Abstract
Pada masa lalu, Teratak Buluh adalah merupakan jalur perdagangan hasil bumi seperti rempah-rempah dari Sumatera Barat melalui sungai Kampar, kemudian sampai di Teratak Buluh menuju ke Pekanbaru melalui jalan darat. Dari Pekanbaru, hasil perdagangan dibawa ke Selat Melaka melalui sungai Siak. Kondisi Teratak Buluh sebagai jalur perdagangan, mengakibatkan daerah ini berkembang. Tumbuh pemukiman-pemukiman dengan bentuk arsitektur lokal. Bentuk arsitektur umumnya adalah rumah panggung beratap limas. Satu atau dua rumah penduduk ada juga yang menggunakan rumah dengan atap lontiok yaitu rumah dengan atap melengkung keatas seperti rumah Minangkabau. Hal ini dapat dimaklumi karena daerah Teratak Buluh pernah menjadi dareah Kerajaan Andiko nan 44 Kampar. Adanya perkembangan zaman, menyebabkan rumah panggung dengan atap limas juga berkembang. Perkembangan kebutuhan seperti adanya pemilikan kendaraan bermotor membutuhkan ruang-ruang baru. Juga adanya pertambahan keluarga sehingga membutuhkan adanya rumah baru
bagi keluarga. Semua ini membentuk morfologi ruang rumah tradisional Teratak Buluh. Pola perkembangan ini dicoba untuk diamati dan dianalisa oleh peneliti, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pola perkembangan tersebut serta apa akibatnya pada bentuk arsitektur dan pola lingkungannya.
Downloads
Copyright (c) 2015 Jurnal Arsitektur : Arsitektur Melayu dan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.