FAKTOR-FAKTOR MEMUDARNYA CITRA KAMPUNG BANDAR SENAPELAN
(Tinjauan Terhadap Nilai Sejarah dan Arsitektur Tradisional Sebagai Identitas Kota Pekanbaru)
Abstract
Kampung Bandar Senapelan merupakan kampong yang berada di tepian sungai Siak. Pada tahun 1784 berdiri pekan (pasar) yang kemudian berkembang menjadi pusat memerintahan Raja Siak Sri Indrapura hingga masuknya Belanda. Perkembangan Bandar Senapelan sebagai Pusat pemerintah Kerajaan Siak terdapat peninggalan bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah, budaya yang berarsitektur tradisional atau lokal. Namun saat ini Bandar Senapelan menjadi pusat perdagangan. Bangunan yang memiliki nilai sejarah dan berarsitektur tradisional atau lokal banyak berubah bentuk serta belum ada peraturan Pemerintah untuk memelihara bagunan yang bernilai sejarah maupun berarsitektur tradisional. Hal ini menyebabkan memudarnya citra kawasan Badar Senapelan sebagai identitas kota Pekanbaru.