Riau Heritage Digital Library sebagai Sarana Informasi dan Inventaris Warisan Budaya Nusantara berbasis Web
Abstract
Riau memiliki warisan budaya dan warisan alam yang banyak dan beragam yang tersebar disepanjang hamparan wilayah provinsi Riau. Semua warisan peninggalan generasi terdahulu yang tak ternilai ini harus dilindungi dengan baik dan diserahkan kepada generasi mendatang untuk diperlakukan sebagai sumberdaya bernilai historis yang sangat tinggi. Namun sampai saat ini belum tersedia suatu wadah yang mampu menampung seluruh data dan informasi mengenai warisan budaya dan warisan alam yang ada di Riau. Hal ini menyebabkan kurangnya minat dan kepedulian generasi muda untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kebudayaan setempat. Sulitnya mencari informasi mengenai Riau heritage juga menjadi salah satu faktor yang menghambat sosialisasi pelestarian pusaka Riau kepada semua kalangan. Sebuah situs Riau Heritage Digital Library dirancang untuk mengatasi masalah ini. Situs ini mampu menampilkan seluruh warisan budaya dan warisan alam yang ada di provinsi Riau seperti bangunan kuno dan bersejarah, alam, candi, tarian dan musik tradisional, permainan rakyat dan properti sejarah lainnya. Semua informasi dikemas dalam bentuk digitalisasi dan visual serta dapat di break down berdasarkan wilayah, tipe koleksi dan topik koleksi.
Downloads
References
http://portal.unesco.org/en/ev.php-URL_ID=17721&URL_DO=DO_TOPIC, akses tanggal 25 Mei 2017.
[2] Oxford English Dictionary, link:
https://www.oxfordlearnersdictionaries.com/definition/english/heritage, akses tanggal 28 Oktober 2018
[3] P. Howard. Heritage: Management, Interpretation, Identity. New York, Continuum, 2003. 288.
[4] Jaringan Pelestarian Pusaka Indonesia, ICOMOS Indonesia, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia. Ciloto, 13 Desember 2003
[5] H. Rua, A. Gil. Automation in heritage – Parametric and associative design strategies to model inaccessible monuments: the case-study of eighteenth century Lisbon Águas Livres Aqueduct. Journal of Digital Applications in Archaeology and Cultural Heritage. 2014. Vol. 1, Issues 3-4. pp. 82-91
[6] A. J. Prieto, et al. Multiple linear regression and fuzzy logic models applied to the functional service life prediction of cultural heritage. Journal of Cultural Heritage. 2017. Vol. 27. pp. 20-35.
[7] M. C. Dieck, T. H. Jung. Value Value of augmented reality at cultural heritage sites: A stakeholder approach. Journal of Destination Marketing & Management.2017. Vol. 6, Issue 2. pp. 110-117
[8] S. H. Nguyen, G. Chowdhury. Digital Library Research (1990-2010): A Knowlegde Map of Core Topics and Sub Topics. In C. Xing, F. Crestani, and A. Rauber (Eds.): ICADL 2011, LNCS 7008, pp. 367–371
[9] N. B. Ruparelia. Software Development Lifecycle Models. ACM SIGSOFT Software Engineering Notes. 2010. Vol. 35, Number 3. pp. 8-13.
[10] W. W. Royce. Managing the Development of Large Software Systems. In Proceedings, IEEE Wescon, August 1970. pp. 1-9