Community Empowerment Based on Collaborative Communicationfor the Development of Superior Village Products

Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Komunikasi Kolaboratif untuk Pengembangan Produk Unggulan Desa

Authors

  • Yasir Yasir Universitas Riau Author
  • Muhammad Firdaus Universitas Riau Author
  • Noor Efni Salam Universitas Riau Author
  • Rusmadi Awza Universitas Riau Author
  • Evawani Elysa Lubis Universitas Riau Author
  • Mutia Novela Sari Universitas Riau Author

DOI:

https://doi.org/10.31849/7f8rm023

Keywords:

pemberdayaan masyarakat, komunikasi kolaboratif, produk unggulan, pemasaran digital, UMKM

Abstract

Desa Bandar Sungai adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Sabak Auh Kabupaten Siak. Desa ini memiliki potensi produk unggulan UMKM seperti emping melinjo, jamu, kerupuk cabe, bolu kembojo dan lain sebagainya yang sudah dikemas namun belum dipasarkan dengan baik. Masyarakat belum menyadari pentingnya pengembangan produk unggulan agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarkat. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memperbaiki cara mengelola dan memasarkan produk-produk UMKM agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Sasaran utama pengabdian ini adalah kelompok UMKM, Pengelola Bumdes dan Ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Metode komunikasi kolaboratif digunakan melalui kegiatan pengabdian masyafrakat bersinergi dengan kegiatan kuliah kerja nyata. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan mengadakan pemetaan bersama masyarkat, FGD, pelatihan dan juga pendampingan terhadap desa-desa di sekitar Kecamatan Sabak Auh terutama Desa Bandar Sungai. Kegiatan pelatihan difokuskan pada pengembangan pengemasan dan pemasaran produk UMKM untuk dapat memasarkan produk secara lebih luas, melalui pemsasaran digital dan penggunaan media sosial. Pelatihan berkontribusi positif bagi peningkatan pemahaman, sikap dan keahlian masyarakat dalam memanfaatkan media digital sebagai sarana pemasaran yang efektif.

References

Fachruddin, M., Nur, M., & Basri, H. (2022). Collaborative Governance dalam Pengembangan UMKM pada Era Revolusi Industri 4.0 di Kabupaten Fakfak. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(20), 1349–1358.
Genç, R., & Genç, E. A. (2017). Market-oriented innovations in tourism. Research in Hospitality Management, 7(1), 51–57. https://doi.org/10.1080/22243534.2017.1355606
Istanti, E., & Sanusi, R. (2020). Pemanfaatan media sosial bagi pengembangan umkm di desa kedungrejo, kecamatan jabon, sidoarjo. Jurnal Komunikasi Profesional, 4(2), 176–187. https://doi.org/10.25139/jkp.v4i2.2987
Jatiningrum, C., Muharlisiani, L. T., Rahayu, S., & Ramadhani, A. (2021). Pengembangan UMKM Melalui Peningkatan Pemasaran Produk Kripik Tempe di Desa Wonoharjo Kabupaten Tanggamus. NEAR: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1 SE-Articles), 1–6. https://jurnal.kdi.or.id/index.php/nr/article/view/264
Liu, C. H. S. (2018). Examining social capital, organizational learning and knowledge transfer in cultural and creative industries of practice. Tourism Management, 64, 258–270. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2017.09.001
Lundberg, E. (2017). The importance of tourism impacts for different local resident groups: A case study of a Swedish seaside destination. Journal of Destination Marketing and Management, 6(1), 46–55. https://doi.org/10.1016/j.jdmm.2016.02.002
Mangeka, T. A. (2024). Collaborative Governance dalam Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Umkm) di Kabupaten Berau. Neraca Manajemen, Ekonomi, 3(10).
Muwaffiq, A. R., Soleha, A. R., & Al Amin, E. M. N. (2022). Pengembangan UMKM melalui Peningkatan Pengemasan dan Pemasaran Berbasis Digital di Desa Grogol Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. The 4th International Conference on University-Community Engagement (ICON-UCE), 64.
Noor, M. Fa., & Nala, I. W. L. (2020). Pariwisata dan Pelestarian Ekosistem Sungai; Desa Pela dalam Upaya Konservasi dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat. Literasi Nusantara.
Nugraha, A. R., Perbawasari, S., & Zubair, F. (2017). Model Komunikasi Pariwisata Yang Berbasiskan Kearifan Lokal. Jurnal The Messenger, 9(2), 231. https://doi.org/10.26623/themessenger.v9i2.468
Rice, W. S. (2022). Exploring common dialectical tensions constraining collaborative communication required for post-2020 conservation. Journal of Environmental Management, 316(May), 115187. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2022.115187
Ridlwan, M. A., Muchsin, S., & Hayat, H. (2017). Model Pengembangan Ekowisata dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Lokal. Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review, 2(2), 141. https://doi.org/10.15294/jpi.v2i2.9933
Walker, G., Severson, G., & Daniels, S. (2023). Collaborative Alignment: a framework for community-based collaboration for natural resource management, environmental policy decisions, and locally-led climate action. Frontiers in Communication, 8. https://doi.org/10.3389/fcomm.2023.1228650
Yasir, Y., Firzal, Y., Sulistyani, A., & YesichaA, C. (2021). Penta Helix Communication Model Through Community Based Tourism (Cbt) for Tourism Village Development in Koto Sentajo, Riau, Indonesia. GeoJournal of Tourism and Geosites, 37(3), 851–860. https://doi.org/10.30892/gtg.37316-718
Yasir, Y., Firzal, Y., Yesicha, C., Sulistyani, A., & Safri, S. (2021). Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan produk Teh Gaharu di Desa Wisata Koto Sentajo Kabupaten Kuantan Singingi. Unri Conference Series: Community Engagement, 3, 255–263. https://doi.org/10.31258/unricsce.3.255-263

Downloads

Published

2025-08-28

How to Cite

Community Empowerment Based on Collaborative Communicationfor the Development of Superior Village Products: Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Komunikasi Kolaboratif untuk Pengembangan Produk Unggulan Desa. (2025). Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 9(4), 1313-1322. https://doi.org/10.31849/7f8rm023