The Effect of The Aggregate Abrasion Value on The Aggregate Pore Content in The Base Layer above Base B

  • Lusi Dwi Putri Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning
  • Fitridawati Soehardi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning
Keywords: aggregat, abrasi, base B, kadar pori

Abstract

Campuran lapisan pondasi bawah base B yang baik mempunyai persyaratan agregat yang digunakan mempunyai nilai abrasi kecil dari 40%, nilai berat jenis aggregat minimum 2,5 dan penyerapan air aggregat maksimum 3%. Hal ini dibutuhkan untuk menghindari  degradasi dan desintegrasi baik serta penyerapan air pada saat pencampuran, penghamparan, pemadatan maupun pada saat melayani lalu lintas selama umur rencana. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai abrasi  terhadap nilai penyerapan air rongga pada  campuran lapisan pondasi bawah base B dengan menggunakan 3 jenis agregat quarry. Penelitian ini menggunakan alat Los Angeles dan analisa saringan. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai abrasi paling baik  adalah agregat quarry Solok yaitu 17,5 %, kemudian agregat quarry Pangkalan yaitu 23,7 % dan nilai abrasi yang kurang baik  agregat quarry Bangkinang yaitu 34,58. Nilai penyerapan air agregat quarry paling tinggi adalah quarry Bangkinang kemudian quarry Pangkalan, dan nilai penyerapan paling kecil adalah quarry Solok. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak yang berkompeten dalam memberikan rekomendasi  penggunaan material berdasarkan nilai abrasi dan nilai penyerapan air agregat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aminsyah, M. (2010). Pengaruh kepipihan dan kelonjongan agregat terhadap perkerasan lentur jalan raya. Jurnal Rekayasa Sipil, 6(1), 23–36.
Faisal, R., Sofyan, M. S., & Yuhanis, Y. (2014). Karakteristik Campuran Laston AC-BC Dengan Menggunakan Agregat kasar Yang berbeda Nilai Abrasi. Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 3(3), 79–88.
Indonesia, B. S. N. Metode pengujian Analisa Saringan Aggregat Halus dan Kasar (1990). Jakarta.
Indonesia, B. S. N. Cara Pengujian Keausan Agregat dengan mesin abrasi Los Anggeles (2008). Jakarta.
Indonesia, B. S. N. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus (2008). Jakarta.
Indonesia, B. S. N. Cara Uji Berat jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar (2008). Jakarta.
Korompis, S. P., Kaseke, O. H., & Diantje, S. (2015). Kajian Laboratorium Penggunaan Material Agregat Campuran Beraspal Panas. Jurnal Sipil Statik, 3(2), 91–98.
Masykur. (2016). Analisis Pengujian Gradasi Ektraksi Campuran AC-BC Hasil Produksi AMP ( Asphalt Mixing Plant). TAPAK, 6(1), 30–43.
Ningsih, W., & Sukri, A. S. (2016). Pengujian Material Batu Gunung Amonggedo Sebagai bahan lapis Pondasi Atas ( Base Course) Pada Kontruksi Jalan Raya. Dinamika Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Sipil, 7(2), 59–64.
Soehardi, F. (2018). Penggunaan material Lokal Quarry Muara Takus Sebagai Bahan Campuran Lapisan Pondasi Atas Pada perkerasan Jalan Raya. Jurnal Teknik Sipil Siklus, 1729(April), 43–50.
Suherry, Sofyan, M. S., & Yuhanis, Y. (2014). Kajian Campuran Agregat Kasar Yang Berbeda Abrasi Terhadap Parameter Marshall Menggunakan Aspal Pen 60/70 Untuk Laston Ac-Wc (Studi Kasus: Agregat Kab. Gayo Lues Dan Agregat Kab. Aceh Utara). Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 3(2), 130–138.
Sukirman, S. (1999). Perkerasan Lentur Jalan raya. Bandung: Nova.
Toruan, A. L., Kaseke, O. ., Kereh, L. ., & Sendow, T. K. (2013). Pengaruh Porositas Agregat Terhadap Berat Jenis Maksimum Campuran. Jurnal Sipil Statik, 1(3), 190–195.
Umum, D. P. Spesifikasi Umum Binamarga 2010 Revisi 3 (2010). Jakarta.
Published
2020-04-09
How to Cite
Putri, L. D., & Soehardi, F. (2020). The Effect of The Aggregate Abrasion Value on The Aggregate Pore Content in The Base Layer above Base B. Siklus : Jurnal Teknik Sipil, 6(1), 84-93. https://doi.org/10.31849/siklus.v6i1.3780
Section
Articles
Abstract viewed = 344 times
pdf downloaded = 885 times