Perancangan Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Warga Kurang Mampu Di Kelurahan Tanjung Rhu
Keywords:
Sistem Informasi Geografis, Pemetaan, Bantuan Sosial, Waterfall, Kelurahan Tanjung RhuAbstract
Kelurahan Tanjung Rhu menghadapi tantangan dalam pengelolaan data kemiskinan yang masih dilakukan secara manual dan konvensional. Proses pendataan saat ini mengandalkan formulir kertas yang rentan terhadap kesalahan, duplikasi data, dan ketidakakuratan informasi penerima bantuan. Hal ini menyebabkan distribusi bantuan sosial sering kali tidak tepat sasaran dan tidak merata. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web yang mampu memetakan sebaran warga kurang mampu secara visual dan mendigitalisasi proses penyaluran bantuan sosial. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model Waterfall, dimulai dari analisis kebutuhan, perancangan sistem, hingga pemodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Hasil dari penelitian ini adalah rancangan bangun sistem informasi yang dapat memvisualisasikan data kemiskinan secara spasial, mempermudah verifikasi data, serta meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam penyaluran bantuan sosial di Kelurahan Tanjung Rhu.
References
[1] A. Dwiantos dan M. Novita, “Sistem Informasi Geografis Penduduk Penerima Bantuan Sosial dan Gizi Buruk di Indonesia,” dalam IN-FEST 2024, 2024, hlm. 572–577.
[2] M. A. Hamdani dan S. Utomo, “Sistem Informasi Geografis (Sig) Pariwisata Kota Bandung Menggunakan Google Maps Api Dan Php,” Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi, vol. 11, no. 1, 2021.
[3] M. M. Huluuma, A. C. Talakua, dan H. Y. Pradana, “Geographic Information System for Mapping Poverty Levels In East Sumba District,” MALCOM: Indonesian Journal of Machine Learning and Computer Science, vol. 4, no. 1, hlm. 181–187, 2023.
[4] M. Hutabalian, S. Sunanto, dan J. A. Amien, “Sistem Informasi Geografis Pemetaan Tempat Pembungan Sampah Sementara di Kota Pekanbaru Dengan Mencari Rute Terdekat Menggunakan Algoritma A Star ,” Jurnal CoSciTech (Computer Science and Information Technology), vol. 2, no. 2, hlm. 33–42, 2022.
[5] M. Khairi, “Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Penerima Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Petunjungan,” JEECOM Journal of Electrical Engineering and Computer, vol. 5, no. 2, hlm. 365–375, 2023.
[6] D. Merini, “Digitalisasi Penyelenggaraan Bansos: Studi Tentang Strategi dan Tantangan di Indonesia,” Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara dan Kebijakan Publik, vol. 9, no. 1, hlm. 71–86, 2024.
[7] B. Pahlupi, L. Afriani, dan D. Despa, “Revitalisasi Pengelolaan Data Spasial dalam mewujudkan Penyelenggaraan Informasi Geospasial Berkualitas dan Satu Data Indonesia Provinsi Lampung serta Pelayanan Publik,” Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung, vol. 5, no. 1, hlm. 42–47, 2024.
[8] E. B. Pratama dan U. Saparingga, “Pemodelan UML Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Untuk Kantor Desa,” Jurnal Ilmiah Media Sisfo, vol. 15, no. 2, hlm. 107–118, 2021.
[9] A. Surachman, “Analisis Spasial Permukiman Berbasis Sistem Informasi Geografis menggunakan QGIS dan OpenStreetMap,” Jurnal Esensi Infokom: Jurnal Esensi Sistem Informasi Dan Sistem Komputer, vol. 8, no. 1, hlm. 49–54, 2024.
[10] M. Tinambunan dan S. Sintaro, “Aplikasi Restfull Pada Sistem Informasi Geografis Pariwisata Kota Bandar Lampung,” Jurnal Informatika Dan Rekayasa Perangkat Lunak, vol. 2, no. 3, hlm. 312–323, 2021.
