KAJIAN ETNOSAINS TAPAI KETAN HIJAU MAKANAN KHAS INDRAGIRI HILIR SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

  • Rikizaputra Rikizaputra Universitas Lancang Kuning
  • Arlian Firda Universitas Lancang Kuning
  • Mega Elvianasti Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Keywords: Etnosains, tapai ketan hijau, sumber belajar biologi

Abstract

ABSTRAK. Keberadaan lingkungan sekitar merupakan sumber belajar yang tidak bisa diisahkan dari pembelajaran IPA khususnya biologi. Tardisi pembuatan tapai ketan hijau di Indragiri Hilir merupakan wujud kearifan masyarakat setempat mengelola dan melestarikan makanan khas daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan merekonstruksi pengetahuan ilmiah (scientific knowledge) dari kearifan lokal bidang makanan khas tapai ketan hijau. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara  dan studi literature atau dokumen. Sumber data yang digunakan yakni masyarakat setempat yang biasa membuat tapai ketan hijau. Data dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan asli masyarakat dalam proses pem buatan tapai ketan hijau dapat dikonstruksi menjadi pengetahuan ilmiah dan terdapat keterkaiatan dengan komptensi dasar dalam pembejaran biologi sehingga sesuai untuk dijadikan sumber belajar IPA.

Downloads

Download data is not yet available.

References

AECT, (1986). Definisi teknologi pendidikan, Jakarta: Penerbit CV Rajawali.

Aji, S. D. (2017). Etnosains dalam Membentuk Kemampuan Berpikir Kritis dan Kerja Ilmiah Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika III, Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas PGRI Madiun.

Arfianawati, S., Sudarmin, S., Sumarni, W. (2016). Model Pembelajaran Kimia Berbasis Etnosains untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Pengajaran MIPA, 21(1), 46-51.

Battiste,M. (2005). Indegenous Knowledge and Pedagogy in First Nations Education: A Literature Review with Recommendations. INAC, Ottawa: Apamuwek Institute

Damayanti, C., Rusilowati, A., & Linuwih, S. (2017). Pengembangan Model Pembelajaran IPA Terintegrasi Etnosains untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kreatif. Journal of Innovative Science Education, 6(1), 116-128.

Devindo.,Zulfa, C.CS.,Attika C,.Handayani D & Fevria R. (2021). Pengaruh Lama Fermentasi Dalam Pembuatan Tape. Prosiding SEMNAS BIO 2021 Universitas Negeri Padang Volume 01 2021, hal 600-607.

Febriani, E. R., Sudarmin, S., & Alimah, S. (2020). Local Wisdom Learning Approach Towards Students Learning Outcomes. Journal of Primary Education, 9(2), 97-205.

Hardjanti, S. (2008). Potensi Daun Katuk Sebagai Sumber Zat Pewarna Alami Dan Stabilitasnya Selama Pengeringan Bubuk Dengan Menggunakan Binder Maltodekstrin. Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 13, No. 1.

Harefa, A. R. (2017). Pembelajaran Fisika di Sekolah melalui Pengembangan Etnosains. Jurnal Warta, 53

.

HRL, Zainuddin, dkk. 1985. Pusat Sumber Belajar. Jakarta : Depdikbud dan Dirjendikti.

Keraf, S. (2006). Etika Lingkungan. Kompas,:Jakarta.

Khoiri, A. & Sunarno, W. (2018). Pendekatan Etnosains Dalam Tinjauan Fisafat (Implementasi Model Pembelajaran STEM: Science, Technology, Enginering, and Mathematic). Spektra, 4(2), 145-153,

Khusniati, M. (2014). Model Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal dalam Menumbuhkan Karakter Konservasi. Indonesian Journal of Conservation, 3(1), 67-74

.

Misbah, M. & Fuad, Z. (2019). Pengintegrasian Kearifan Lokal Kalimantan Selaan dalam Pembelajaran Fisika. Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM, 294-302.

Misbah, M., Hirani, M., Annur, S., Sulaeman, N. F., & Ibrahim, M. A. (2020). The Development and Validation of a Local Wisdom-Integrated Physics Module to Grow the Students’ Character of Sanggup Bagawi Gasan Masyarakat. Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika, 5(1), 1-7.

Novitasari, L., Agustina, P. A., Sukesti, R., Nazri, M. F., dan Hadhika, F. (2017). Fisika, Etnosains, dan Kearifan Lokal dalam Pembelajaran. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika III, Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas PGRI Madiun.

Najuz, Y. (2012). Blog Yanjuz . Laporan Fermentasi Yoghurt.Http://www.yayanajuz.blogspot.com

Percival, F. & Henry E. (1988). Teknologi pendidikan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Poedjiadi, A dan Supriyanti, F. M. T. (2005). Dasar Dasar Biokimia edisi revisi. Jakarta: Universitas Indonesia-Press.

Putri, Y. (2007). Mempelajari Pengaruh Penyimpanan Tape Ketan (Oriza sativa glutinosa) Terhadap Daya Terima Konsumen. Bogor: Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Rikizaputra.,Festiyed., Diliarosta, S.,Firda, A. (2021). Pengetahuan Etnosains Guru Biologi di SMA Negeri Kota Pekanbaru. Journal of Natural Science and Integration. Vol. 4, No. 2, Oktober 2021.

Rochmah, u.n. (2017). Pengaruh Perbedaan Waktu Perendaman Beras Ketan (oryza sativa glutinosa) dan Penambahan Ekstrak Daun Suji (pleomele angustifo) Terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Tape Beras Ketan. Skripsi UGM: Tidak Diterbitkan.

Rosmaniar. 2018. Pengaruh penambahan jumlah garam yang berbeda pada cincalok udang rebon (acetes eryhraeus) terhadap penerimaan konsumen. Jurnal Online Mahasiswa. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru

Suastra, I. W. (2010). Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal untuk Mengembangkan Kompetensi Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal Di SMP. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 43(2), 8-16.

Sudarmin, S. (2014). Pendidikan Karakter, Etnosains dan Kearifan Lokal: Konsep dan Penerapannya dalam Penelitian dan Pembelajaran Sains. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Tresnawati, N. (2018). Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal dalam Upaya Peningkatan Konservasi Lingkungan pada Mahasiswa PGSD di Batik Tulis Ciwaringin Cirebon. Al-Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, 5(1), 69-82.

Suriani. (2015). Analisis Proksimat pada Beras Ketan Varietas Putih (Oryza sativa glutinosa). Journal Of Chemistry Vol 3 N0 1.

Setyawardhani, R.D. (2008). Pengaruh Jenis Kemasan Dan Volume Ketan Terhadap Fermentasi Serta Perubahan Mutu Tape Ketan Hitam Selama Penyimpanan. Skripsi IPB. Tidak Diterbitkan.

Susilawati. (2016). Pemanfaatan Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Sebagai Pewarna Alami terhadap Kualitas Tape Ketan (Oryza Sativa Glutinosa). Skripsi IAIN Mataram. Tidak Diterbitkan.

Supardi dan Sukamto. (1999). Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan. Pangan. Bandung: Penerbit Alumn.

Sutanto dan Teja D. (2006). Studi Kandungan Etanol Dalam Tapai HasilFermentasi Beras Ketan Hitam Dan Putih. Jurnal Gradien 2(1): 43-77

AECT, (1986). Definisi teknologi pendidikan, Jakarta: Penerbit CV Rajawali.

Aji, S. D. (2017). Etnosains dalam Membentuk Kemampuan Berpikir Kritis dan Kerja Ilmiah Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika III, Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas PGRI Madiun.

Arfianawati, S., Sudarmin, S., Sumarni, W. (2016). Model Pembelajaran Kimia Berbasis Etnosains untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Pengajaran MIPA, 21(1), 46-51.

Battiste,M. (2005). Indegenous Knowledge and Pedagogy in First Nations Education: A Literature Review with Recommendations. INAC, Ottawa: Apamuwek Institute

Damayanti, C., Rusilowati, A., & Linuwih, S. (2017). Pengembangan Model Pembelajaran IPA Terintegrasi Etnosains untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kreatif. Journal of Innovative Science Education, 6(1), 116-128.

Devindo.,Zulfa, C.CS.,Attika C,.Handayani D & Fevria R. (2021). Pengaruh Lama Fermentasi Dalam Pembuatan Tape. Prosiding SEMNAS BIO 2021 Universitas Negeri Padang Volume 01 2021, hal 600-607.

Febriani, E. R., Sudarmin, S., & Alimah, S. (2020). Local Wisdom Learning Approach Towards Students Learning Outcomes. Journal of Primary Education, 9(2), 97-205.

Hardjanti, S. (2008). Potensi Daun Katuk Sebagai Sumber Zat Pewarna Alami Dan Stabilitasnya Selama Pengeringan Bubuk Dengan Menggunakan Binder Maltodekstrin. Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 13, No. 1.

Harefa, A. R. (2017). Pembelajaran Fisika di Sekolah melalui Pengembangan Etnosains. Jurnal Warta, 53

.

HRL, Zainuddin, dkk. 1985. Pusat Sumber Belajar. Jakarta : Depdikbud dan Dirjendikti.

Keraf, S. (2006). Etika Lingkungan. Kompas,:Jakarta.

Khoiri, A. & Sunarno, W. (2018). Pendekatan Etnosains Dalam Tinjauan Fisafat (Implementasi Model Pembelajaran STEM: Science, Technology, Enginering, and Mathematic). Spektra, 4(2), 145-153,

Khusniati, M. (2014). Model Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal dalam Menumbuhkan Karakter Konservasi. Indonesian Journal of Conservation, 3(1), 67-74

.

Misbah, M. & Fuad, Z. (2019). Pengintegrasian Kearifan Lokal Kalimantan Selaan dalam Pembelajaran Fisika. Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM, 294-302.

Misbah, M., Hirani, M., Annur, S., Sulaeman, N. F., & Ibrahim, M. A. (2020). The Development and Validation of a Local Wisdom-Integrated Physics Module to Grow the Students’ Character of Sanggup Bagawi Gasan Masyarakat. Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika, 5(1), 1-7.

Novitasari, L., Agustina, P. A., Sukesti, R., Nazri, M. F., dan Hadhika, F. (2017). Fisika, Etnosains, dan Kearifan Lokal dalam Pembelajaran. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika III, Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas PGRI Madiun.

Najuz, Y. (2012). Blog Yanjuz . Laporan Fermentasi Yoghurt.Http://www.yayanajuz.blogspot.com

Percival, F. & Henry E. (1988). Teknologi pendidikan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Poedjiadi, A dan Supriyanti, F. M. T. (2005). Dasar Dasar Biokimia edisi revisi. Jakarta: Universitas Indonesia-Press.

Putri, Y. (2007). Mempelajari Pengaruh Penyimpanan Tape Ketan (Oriza sativa glutinosa) Terhadap Daya Terima Konsumen. Bogor: Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Rikizaputra.,Festiyed., Diliarosta, S.,Firda, A. (2021). Pengetahuan Etnosains Guru Biologi di SMA Negeri Kota Pekanbaru. Journal of Natural Science and Integration. Vol. 4, No. 2, Oktober 2021.

Rochmah, u.n. (2017). Pengaruh Perbedaan Waktu Perendaman Beras Ketan (oryza sativa glutinosa) dan Penambahan Ekstrak Daun Suji (pleomele angustifo) Terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Tape Beras Ketan. Skripsi UGM: Tidak Diterbitkan.

Rosmaniar. 2018. Pengaruh penambahan jumlah garam yang berbeda pada cincalok udang rebon (acetes eryhraeus) terhadap penerimaan konsumen. Jurnal Online Mahasiswa. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru

Suastra, I. W. (2010). Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal untuk Mengembangkan Kompetensi Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal Di SMP. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 43(2), 8-16.

Sudarmin, S. (2014). Pendidikan Karakter, Etnosains dan Kearifan Lokal: Konsep dan Penerapannya dalam Penelitian dan Pembelajaran Sains. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Tresnawati, N. (2018). Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal dalam Upaya Peningkatan Konservasi Lingkungan pada Mahasiswa PGSD di Batik Tulis Ciwaringin Cirebon. Al-Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, 5(1), 69-82.

Suriani. (2015). Analisis Proksimat pada Beras Ketan Varietas Putih (Oryza sativa glutinosa). Journal Of Chemistry Vol 3 N0 1.

Setyawardhani, R.D. (2008). Pengaruh Jenis Kemasan Dan Volume Ketan Terhadap Fermentasi Serta Perubahan Mutu Tape Ketan Hitam Selama Penyimpanan. Skripsi IPB. Tidak Diterbitkan.

Susilawati. (2016). Pemanfaatan Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Sebagai Pewarna Alami terhadap Kualitas Tape Ketan (Oryza Sativa Glutinosa). Skripsi IAIN Mataram. Tidak Diterbitkan.

Supardi dan Sukamto. (1999). Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan. Pangan. Bandung: Penerbit Alumn.

Sutanto dan Teja D. (2006). Studi Kandungan Etanol Dalam Tapai HasilFermentasi Beras Ketan Hitam Dan Putih. Jurnal Gradien 2(1): 43-77

AECT, (1986). Definisi teknologi pendidikan, Jakarta: Penerbit CV Rajawali.

Aji, S. D. (2017). Etnosains dalam Membentuk Kemampuan Berpikir Kritis dan Kerja Ilmiah Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika III, Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas PGRI Madiun.

Arfianawati, S., Sudarmin, S., Sumarni, W. (2016). Model Pembelajaran Kimia Berbasis Etnosains untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Pengajaran MIPA, 21(1), 46-51.

Battiste,M. (2005). Indegenous Knowledge and Pedagogy in First Nations Education: A Literature Review with Recommendations. INAC, Ottawa: Apamuwek Institute

Damayanti, C., Rusilowati, A., & Linuwih, S. (2017). Pengembangan Model Pembelajaran IPA Terintegrasi Etnosains untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kreatif. Journal of Innovative Science Education, 6(1), 116-128.

Devindo.,Zulfa, C.CS.,Attika C,.Handayani D & Fevria R. (2021). Pengaruh Lama Fermentasi Dalam Pembuatan Tape. Prosiding SEMNAS BIO 2021 Universitas Negeri Padang Volume 01 2021, hal 600-607.

Febriani, E. R., Sudarmin, S., & Alimah, S. (2020). Local Wisdom Learning Approach Towards Students Learning Outcomes. Journal of Primary Education, 9(2), 97-205.

Hardjanti, S. (2008). Potensi Daun Katuk Sebagai Sumber Zat Pewarna Alami Dan Stabilitasnya Selama Pengeringan Bubuk Dengan Menggunakan Binder Maltodekstrin. Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 13, No. 1.

Harefa, A. R. (2017). Pembelajaran Fisika di Sekolah melalui Pengembangan Etnosains. Jurnal Warta, 53

.

HRL, Zainuddin, dkk. 1985. Pusat Sumber Belajar. Jakarta : Depdikbud dan Dirjendikti.

Keraf, S. (2006). Etika Lingkungan. Kompas,:Jakarta.

Khoiri, A. & Sunarno, W. (2018). Pendekatan Etnosains Dalam Tinjauan Fisafat (Implementasi Model Pembelajaran STEM: Science, Technology, Enginering, and Mathematic). Spektra, 4(2), 145-153,

Khusniati, M. (2014). Model Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal dalam Menumbuhkan Karakter Konservasi. Indonesian Journal of Conservation, 3(1), 67-74

.

Misbah, M. & Fuad, Z. (2019). Pengintegrasian Kearifan Lokal Kalimantan Selaan dalam Pembelajaran Fisika. Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM, 294-302.

Misbah, M., Hirani, M., Annur, S., Sulaeman, N. F., & Ibrahim, M. A. (2020). The Development and Validation of a Local Wisdom-Integrated Physics Module to Grow the Students’ Character of Sanggup Bagawi Gasan Masyarakat. Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika, 5(1), 1-7.

Novitasari, L., Agustina, P. A., Sukesti, R., Nazri, M. F., dan Hadhika, F. (2017). Fisika, Etnosains, dan Kearifan Lokal dalam Pembelajaran. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika III, Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas PGRI Madiun.

Najuz, Y. (2012). Blog Yanjuz . Laporan Fermentasi Yoghurt.Http://www.yayanajuz.blogspot.com

Percival, F. & Henry E. (1988). Teknologi pendidikan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Poedjiadi, A dan Supriyanti, F. M. T. (2005). Dasar Dasar Biokimia edisi revisi. Jakarta: Universitas Indonesia-Press.

Putri, Y. (2007). Mempelajari Pengaruh Penyimpanan Tape Ketan (Oriza sativa glutinosa) Terhadap Daya Terima Konsumen. Bogor: Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Rikizaputra.,Festiyed., Diliarosta, S.,Firda, A. (2021). Pengetahuan Etnosains Guru Biologi di SMA Negeri Kota Pekanbaru. Journal of Natural Science and Integration. Vol. 4, No. 2, Oktober 2021.

Rochmah, u.n. (2017). Pengaruh Perbedaan Waktu Perendaman Beras Ketan (oryza sativa glutinosa) dan Penambahan Ekstrak Daun Suji (pleomele angustifo) Terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Tape Beras Ketan. Skripsi UGM: Tidak Diterbitkan.

Rosmaniar. 2018. Pengaruh penambahan jumlah garam yang berbeda pada cincalok udang rebon (acetes eryhraeus) terhadap penerimaan konsumen. Jurnal Online Mahasiswa. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru

Suastra, I. W. (2010). Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal untuk Mengembangkan Kompetensi Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal Di SMP. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 43(2), 8-16.

Sudarmin, S. (2014). Pendidikan Karakter, Etnosains dan Kearifan Lokal: Konsep dan Penerapannya dalam Penelitian dan Pembelajaran Sains. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Tresnawati, N. (2018). Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal dalam Upaya Peningkatan Konservasi Lingkungan pada Mahasiswa PGSD di Batik Tulis Ciwaringin Cirebon. Al-Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, 5(1), 69-82.

Suriani. (2015). Analisis Proksimat pada Beras Ketan Varietas Putih (Oryza sativa glutinosa). Journal Of Chemistry Vol 3 N0 1.

Setyawardhani, R.D. (2008). Pengaruh Jenis Kemasan Dan Volume Ketan Terhadap Fermentasi Serta Perubahan Mutu Tape Ketan Hitam Selama Penyimpanan. Skripsi IPB. Tidak Diterbitkan.

Susilawati. (2016). Pemanfaatan Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Sebagai Pewarna Alami terhadap Kualitas Tape Ketan (Oryza Sativa Glutinosa). Skripsi IAIN Mataram. Tidak Diterbitkan.

Supardi dan Sukamto. (1999). Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan. Pangan. Bandung: Penerbit Alumn.

Sutanto dan Teja D. (2006). Studi Kandungan Etanol Dalam Tapai HasilFermentasi Beras Ketan Hitam Dan Putih. Jurnal Gradien 2(1): 43-77

AECT, (1986). Definisi teknologi pendidikan, Jakarta: Penerbit CV Rajawali.

Aji, S. D. (2017). Etnosains dalam Membentuk Kemampuan Berpikir Kritis dan Kerja Ilmiah Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika III, Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas PGRI Madiun.

Arfianawati, S., Sudarmin, S., Sumarni, W. (2016). Model Pembelajaran Kimia Berbasis Etnosains untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Pengajaran MIPA, 21(1), 46-51.

Battiste,M. (2005). Indegenous Knowledge and Pedagogy in First Nations Education: A Literature Review with Recommendations. INAC, Ottawa: Apamuwek Institute

Damayanti, C., Rusilowati, A., & Linuwih, S. (2017). Pengembangan Model Pembelajaran IPA Terintegrasi Etnosains untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kreatif. Journal of Innovative Science Education, 6(1), 116-128.

Devindo.,Zulfa, C.CS.,Attika C,.Handayani D & Fevria R. (2021). Pengaruh Lama Fermentasi Dalam Pembuatan Tape. Prosiding SEMNAS BIO 2021 Universitas Negeri Padang Volume 01 2021, hal 600-607.

Febriani, E. R., Sudarmin, S., & Alimah, S. (2020). Local Wisdom Learning Approach Towards Students Learning Outcomes. Journal of Primary Education, 9(2), 97-205.

Hardjanti, S. (2008). Potensi Daun Katuk Sebagai Sumber Zat Pewarna Alami Dan Stabilitasnya Selama Pengeringan Bubuk Dengan Menggunakan Binder Maltodekstrin. Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 13, No. 1.

Harefa, A. R. (2017). Pembelajaran Fisika di Sekolah melalui Pengembangan Etnosains. Jurnal Warta, 53

.

HRL, Zainuddin, dkk. 1985. Pusat Sumber Belajar. Jakarta : Depdikbud dan Dirjendikti.

Keraf, S. (2006). Etika Lingkungan. Kompas,:Jakarta.

Khoiri, A. & Sunarno, W. (2018). Pendekatan Etnosains Dalam Tinjauan Fisafat (Implementasi Model Pembelajaran STEM: Science, Technology, Enginering, and Mathematic). Spektra, 4(2), 145-153,

Khusniati, M. (2014). Model Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal dalam Menumbuhkan Karakter Konservasi. Indonesian Journal of Conservation, 3(1), 67-74

.

Misbah, M. & Fuad, Z. (2019). Pengintegrasian Kearifan Lokal Kalimantan Selaan dalam Pembelajaran Fisika. Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM, 294-302.

Misbah, M., Hirani, M., Annur, S., Sulaeman, N. F., & Ibrahim, M. A. (2020). The Development and Validation of a Local Wisdom-Integrated Physics Module to Grow the Students’ Character of Sanggup Bagawi Gasan Masyarakat. Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika, 5(1), 1-7.

Novitasari, L., Agustina, P. A., Sukesti, R., Nazri, M. F., dan Hadhika, F. (2017). Fisika, Etnosains, dan Kearifan Lokal dalam Pembelajaran. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika III, Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas PGRI Madiun.

Najuz, Y. (2012). Blog Yanjuz . Laporan Fermentasi Yoghurt.Http://www.yayanajuz.blogspot.com

Percival, F. & Henry E. (1988). Teknologi pendidikan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Poedjiadi, A dan Supriyanti, F. M. T. (2005). Dasar Dasar Biokimia edisi revisi. Jakarta: Universitas Indonesia-Press.

Putri, Y. (2007). Mempelajari Pengaruh Penyimpanan Tape Ketan (Oriza sativa glutinosa) Terhadap Daya Terima Konsumen. Bogor: Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Rikizaputra.,Festiyed., Diliarosta, S.,Firda, A. (2021). Pengetahuan Etnosains Guru Biologi di SMA Negeri Kota Pekanbaru. Journal of Natural Science and Integration. Vol. 4, No. 2, Oktober 2021.

Rochmah, u.n. (2017). Pengaruh Perbedaan Waktu Perendaman Beras Ketan (oryza sativa glutinosa) dan Penambahan Ekstrak Daun Suji (pleomele angustifo) Terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Tape Beras Ketan. Skripsi UGM: Tidak Diterbitkan.

Rosmaniar. 2018. Pengaruh penambahan jumlah garam yang berbeda pada cincalok udang rebon (acetes eryhraeus) terhadap penerimaan konsumen. Jurnal Online Mahasiswa. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru

Suastra, I. W. (2010). Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal untuk Mengembangkan Kompetensi Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal Di SMP. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 43(2), 8-16.

Sudarmin, S. (2014). Pendidikan Karakter, Etnosains dan Kearifan Lokal: Konsep dan Penerapannya dalam Penelitian dan Pembelajaran Sains. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Tresnawati, N. (2018). Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal dalam Upaya Peningkatan Konservasi Lingkungan pada Mahasiswa PGSD di Batik Tulis Ciwaringin Cirebon. Al-Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, 5(1), 69-82.

Suriani. (2015). Analisis Proksimat pada Beras Ketan Varietas Putih (Oryza sativa glutinosa). Journal Of Chemistry Vol 3 N0 1.

Setyawardhani, R.D. (2008). Pengaruh Jenis Kemasan Dan Volume Ketan Terhadap Fermentasi Serta Perubahan Mutu Tape Ketan Hitam Selama Penyimpanan. Skripsi IPB. Tidak Diterbitkan.

Susilawati. (2016). Pemanfaatan Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Sebagai Pewarna Alami terhadap Kualitas Tape Ketan (Oryza Sativa Glutinosa). Skripsi IAIN Mataram. Tidak Diterbitkan.

Supardi dan Sukamto. (1999). Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan. Pangan. Bandung: Penerbit Alumn.

Sutanto dan Teja D. (2006). Studi Kandungan Etanol Dalam Tapai HasilFermentasi Beras Ketan Hitam Dan Putih. Jurnal Gradien 2(1): 43-77

Published
2022-10-25
How to Cite
Rikizaputra, R., Firda, A., & Elvianasti, M. (2022). KAJIAN ETNOSAINS TAPAI KETAN HIJAU MAKANAN KHAS INDRAGIRI HILIR SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI. Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi, 9(2), 238-247. https://doi.org/10.31849/bl.v9i2.11563
Section
Article
Abstract viewed = 1292 times
PDF downloaded = 1671 times

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>