Rancang Bangun Video Edukasi Situs Cagar Budaya Berbasis Animasi 3d Pada Sejarah Tangsi Belanda (Siak)

Abstract

Kota Siak merupakan Kota sejarah yang dikenal dengan julukan Kota Istana yang memiliki beragam warisan budaya dimulai dari makanan, adat, tradisi hingga bangunan bersejarah. Salah satunya Bangunan Tangsi Belanda yang merupakan kompleks bangunan yang dahulunya berfungsi sebagai tempat perlindungan dan pertahanan bagi para tentara Belanda. Tangsi Belanda atau Benteng Belanda ini diperkirakan berdiri sekitar tahun 1800-an atau pada masa sultan Siak Ke-9, Sultan AsySyaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin dan dibangun oleh kolonial Belanda dan masyarakat Siak, khususnya di Benteng Hulu. Dengan adanya animasi 3 dimensi tentang budaya Passiliran leluhur masyarakat Toraja, masyarakat bisa mendapatkan informasi tambahan mengenai budaya-budaya dari masyarakat Toraja yang tidak diketahui oleh banyak orang. Proses produksi Video Edukasi animasi 3 dimensi ini menggunakan metode MDLC (Multimedia Development Life Cyle) dimana pada metode ini terdapat 6 langkah atau tahapan secara garis besar, yaitu: Consept, Design, Material Collecting, Assembly, Testing, dan Distribution. Pada proses pembuatan animasi 3 dimensi ini dengan mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara lalu menentukan ide dan konsep dan merancang storyboard. Setelah itu proses modeling, teksturing, animating sampailah pada tahap rendering menggunakan aplikasi blender, lalu menjadi potongan-potongan gambar dari video animasi 3 dimensi lalu disatukan menjadi file video setelah file video di selesaikan barulah masuk narasi dan musik baground dimasukkan pada final editing. Animasi 3 Dimensi tentang Sejarah Situs Cagar Budaya Tangsi Belanda ini telah berhasil dibangun menggunakan Blender 3.0 namun yang perlu ditingkatkan lagi dari segi tampilan gambar. Pada proses animating di harapkan animator lebih tekun dan ulet dalam proses modelling agar hasilnya lebih bagus serta menggunakan perangkat yang mumpuni (spesifikasi lebih tinggi).