FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAHTANGGA PESERTAP ROGRAM DESA MANDIRI PANGAN DI PROVINSI RIAU
Abstract
Pemerintah Indonesia telah melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Riau. Salah satunya adalah Program Desa Mandiri Pangan yang telah dilaksanakan sejak Tahun 2006. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor determinan tingkat kesejahteraan rumahtangga peserta Program Desa Mandiri Pangan di Provinsi Riau.Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi multinomial logistik.Hasil analisis menyimpulkan bahwa faktor-faktor determinan yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan rumahtangga peserta Program Desa Mandiri Pangan di Provinsi Riau adalah luas kepemilikan lahan, frekuensi pendampingan, umur kepala rumahtangga, tingkat pendidikan kepala rumahtangga, dan frekuensi pertemuan kelompok.
Kata Kunci: Kesejahteraan Rumahtangga, Program Desa Mandiri Pangan
Downloads
References
BKKBN. 2004. Pendataan Keluarga: Selayang Pandang.http:/www.bkkbn.go. id/article_detail.php?aid=49. Diakses pada Tanggal 10 Juni 2016.
Darwis, V. 2012. Gerakan Kemandirian Pangan melalui Program Desa Mandiri Pangan: Analisis Kinerja dan Kendala. Analisis Kebijakan Pertanian 10(2): 159 –179.
Hosmer, W. David. 2013. Applied Logistic Regression 3nd Edition. John Wiley and Sons. Inc, New York.
Maddala, G.S. 1992. Introduction to Econometrics. Second Edition. Macmillan Publishing Company,New York.
Retherford, R.D. and Choe, M.K. 1992. Statistical Models for Causal Analysis. Jhon Wiley and Son Publisher, New York.
Sunarti, Euis. 2006. Indikator Keluarga Sejahtera: Sejarah Pengembangan, Evaluasi, dan Keberlanjutannya. Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Wijayanti, Liony dan Ihsannudin. 2013. Strategi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Agriekonomika 2 (2): 139-152
Zuchainah, Siti. 2010. Evaluasi Program Aksi Desa Mandiri Pangan di Kabupaten Bantul. Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik. 15 (2) 1-16