Analisis Perkembangan Posisi Ekspor Biji Pinang Indonesia di Pasar Internasional

  • Khairunnas UNIVERSITAS LANCANG KUNING
  • Meki Herlon Universitas Riau
  • Zulhamid Ridho Universitas Riau
  • Gion Yomahanda Universitas Riau
  • Imam Hidayat Universitas Riau
Keywords: Biji Pinang, Ekspor, Impor, Harga, Pasar Internasional, ISP

Abstract

Biji pinang merupakan komoditas pertanian yang mampu menjadi pengekspor terbesar di dunia. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2022 - Februari 2023. Data yang digunakan adalah data  time series selama 10 tahun (2012-2021). Data sekunder yang dikumpulkan, meliputi: nilai ekspor impor biji pinang Indonesia, Myanmar, India, Sri lanka dan negara sisa. Sumber data BPS RI, Kementerian Perdagangan RI, Food and Agriculture Organization dan United Nations Commodity Trade Statistics Database (UN Comtrade). Analisis menggunakan analisis Indeks Spesialisasi Perdagangan. Hasil analisis memperlihatkan Indeks Spesialisasi perdagangan (ISP), Indonesia pada periode 2012-2021 stabil pada tahap kematangan dengan nilai 0,99. Thailand pada periode tahun 2012-2021 cenderung menurun, Tahun 2012-2014 Thailand berada pada tahap kematangan dengan nilai 0,99 namun turun pada tahap pertumbuhan ekspor tahun 2015 menjadi 0,47 kemudian naik pada tahun 2016-2019 nilai nya 0,90 pada tahap kematangan dan turun kembali tahun 2020-2021 menjadi 0,16 pada tahap pertumbuhan ekspor. Myanmar dengan perkembangan yang cenderung naik dari tahun 2012 dengan nilai 0,57 berada pada tahap perkembangan ekspor dan pada tahun 2021 berada di tahap kematangan ekspor dengan nilai 1. Sri Lanka dengan perkembangan berfluktuatif. Pada tahun 2012-2013 berada pada tahap kematangan dengan nilai 0,99 kemudian turun pada tahun 2014-2015 di tahap pertumbuhan ekspor dan naik kembali pada tahun 2016-2017 pada tahap kematangan lalu turun kembali tahun 2018 pada tahap pertumbuhan ekspor dan pada tahun 2019-2021 naik pada tahap kematangan ekspor.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Aprita, Serlika dan Rio Adhitya. 2020. Perdagangan Internasional. Cetak Pertama. Rajawali Press. Depok.

[2] Badan Pusat Statistik Indonesia. 2022. Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor - Impor Indonesia. Badan Pusat Statistik Indonesia, Jakarta.

[3] Sargsyan, A. 2018. Export Competitiveness Assessment through the Balassa Index (The Case of Armenia)’, Preprints.doi: 10.20944. Preprints 201806.0253.v1.

[4] UN Comtrade Statistic. 2022. Data Trade Statistic. https://comtradeplus.un.org/. Diakses pada tanggal 22 Mei 2023.
[5] Purba, B., Rahmadana, M. F., Basmar, E., Sari, D. P., Klara, A., Damanik, D., Faried, A. I., Lie, D., Fazira, N., dan Rozaini, N. 2021. Ekonomi Pembangunan. Yayasan Kita Menulis.
[6] Direktorat Jenderal Perkebunan. 2020. Ekspor Biji Pinang Asal Kalbar Menggeliat, Kementan Dorong Ekspor Dalam Bentuk Olahan. Kementan. https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=3873. Diakses pada tanggal April 2023.

[7] Ismadinata Febrian, Dompak Napitupulu dan Yusma Damayanti. 2019. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Pinang (Areca Catechu) di Provinsi Jambi. Journal Of Agribusiness and Local Wisdom (JALOW). Vol. 2 No.2.
[8] Food and Agriculture Organization. 2022. Detailed Production Data 2000 – 2020. www.faostat.fao.org. Diakses tanggal 10 Mei 2022

[9] Yulia, Sifa. 2021. Analisis Daya Saing Komparatif dan Kompetitif Ekspor Komoditas Batu Bara Tiga Negara Berkembang (Indonesia, Afrika Selatan dan Kolombia). Jurnal Ecoplan. 4 (2).

[10] Kementrian Perdagangan (Kemendag). 2021. Indeks Spesialisasi Perdagangan. http://www.kemendag.go.id/addon/depdag_isp/. Diakses tanggal 22 Mei 2023
Published
2023-12-09
Abstract viewed = 64 times
pdf downloaded = 80 times