Pemanfaatan Tulang Ikan Patin sebagai Tepung Tinggi Kalsium di Kampung Patin, Kabupaten Kampar
Abstract
Ikan patin merupakan salah satu ikan yang banyak dikembangkan karena tingginya permintaan baik dari pasar domestik maupun internasional. Kabupaten Kampar Provinsi Riau merupakan salah satu sentra pengembangan ikan pastin di Indonesia. Kampung patin yang berada di Kabupaten Kampar adalah penghasil ikan patin terbesar di Sumetra. Pada tahun 2013, daerah ini telah mempunyai kolam ikan patin dengan luar 54 hektar dan menghasilkan ikan patin kurang lebih 10 ton perhari. Ikan patin diolah menjadi salai, bakso, nugget, abon, dan fillet ikan (Kemendag RI, 2013). Berkembangnya usaha mikro pengolahan ikan patin ini menilbulkan masalah baru yaitu usaha ini menghasilkan limbah dalam jumlah yang cukup besar, karena limbah atau hasil ikutan (side product) ikan patin hanya dibuang begitu saja. Dalam industri pengolahan ikan patin akan dihasilkan limbah yang cukup banyak yaitu sekitar 67% dari total ikan patin. Limbah tersebut dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi tepung tulang ikan. Kalsium dan fosfor dari tulang ikan memiliki kualitas cukup bagus serta mudah diperoleh. Melalui program PPDM ini masalah limbah tulang ikan patin akan diminimalisir sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis dari limbah yang dihasilkan dari pengolahan ikan patin. Dari kegiatan pemberian informasi tentang manfaat tulang ikan patin diperoleh hasil yang cukup baik. Terlihat dari terjadinya peningkatan pengetahuan pada peserta kegiatan sebesar 86,06. Pada kegiatan ini tidak hanya diberikan pengetahuan kepada peserta, tetapi juga pelatihan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam membuat tepung tulang ikan patin. Dilakukan evaluasi dari keterampilan peserta dalam pembuatan tepung tulang ikan patin dimana diperoleh hasil rata-rata kemampuan peserta sebesar 95,2%. Dari kegiatan yang dilakukan diperoleh hasil rata-rata penilaian kepuasan peserta terhadap kegiatan sebesar 87,2%. Hasil diatas dapat menjawab kebutuhan masyarakat untuk dapat mengolah limbah hasil pengolahan ikan patin menjadi sesuatu yang berdaya guna dan bernilai ekonomis.
Downloads
References
Afrinis, N., Besti, V., & Anggraini, H. D. (2018). Formulasi dan Karakteristik Bihun Tinggi Protein dan Kalsium dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius Hypopthalmus) Untuk Balita Stunting. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 14(2), 157. https://doi.org/10.30597/mkmi.v14i2.3984.
Hasnibar, Sesni; Hamid, Hamdi dan Bathara, Lamun (2014). Strategi Pemasaran Produk Olahan I Kan Patin (Pangasius Sutchi) Di Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau
Mulia. (2004). Kajian Potensi Limbah Tulang Ikan Patin (Pangasius pangasius) sebagai alternatif Sumber Daya Kalsium dalam Produk Mie Kering (pp. 1–101). pp. 1–101. Retrieved from https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/19628
Musfiroh, I., Susanti, N. N., & Sukmawardani, Y. (2016). Analisis Kalium dan Kalsium pada Ikan Kembung dan Ikan Gabus. Ijpst, 3(1), 26–30
Putra, M., Nopianti, R., & Herpandi, H. (2015). Fortifikasi Tepung Tulang Ikan Gabus (Channa Striata) Pada Kerupuk Sebagai Sumber Kalsium. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 4(2), 128-139–139
Trilaksani, W., Salamah, E., & Nabil, M. (2006). Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Tuna (Thunnus Sp.) sebagai Sumber Kalsium dengan Metode Hidrolisis Protein. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 9(2), 34–45. https://doi.org/10.17844/jphpi.v9i2.983.
Kemendag RI. (2013). Ikan patin hasil alam bernilai ekonomi dan berpotensi ekspor tinggi. Wartaekspor, Ditjen PEN/MJL/004/10/2013: 3-11
Anindya, N. S. (2017). Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Patin (Pangasius pangasius) menjadi Tepung Ikan di BALAI BESAR PENGUJIAN PENERAPAN HASIL PERIKANAN (BBP2HP), DKI JAKARTA. Surabaya
Aprilliani. (2010). Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) Pada Pembuatan Cone Es Krim. Retrieved from Tesis IPB
Murniyati, A. S., & Sunarman, D. (2000). Pendinginan, Pembekuan, dan Pengawetan Ikan. Kanisius, Jakarta