KEANEKARAGAMN FUNGI MIKORIZA ARBUSKUA (FMA) LAHAN KAMPUS UNIVERSITAS LANCANG KUNING (UNILAK

  • Ervayenri Ervayenri Universitas Lancang Kuning
Keywords: Exploration, AMF, land

Abstract

Arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) are naturally scattered and symbiotic with various tree species, AMF is able to improve plant adaptation to extreme soil conditions. About thirty-seven years Unilak, has been built in Riau Province, precisely in Rumbai Pekanbaru City. How is the existence of FMA on the developed campus land? Is the focus of this paper. Soil sampling for AMF observation refers to the modified ICRAF method. The extraction of AMF spores followed the pour and wet filter method followed by centrifugation techniques. Based on the morphological characteristics of the extracted AMF spores, it was identified to the genus level. The research series showed that the presence of AMF on the Unilak campus area contained 13 types of spores from the genus Acaulospora, Gigaspora, Glomus and Sclerocystis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA

Abe Jun-ichi P.2007 Ecology of arbuscular mycorrhizal fungi in coastal sand dune in japan Di dalam Seminar Nasional Mikoriza Percepatan Sosialisasi Teknologi Mikoriza untuk Mendukung Revitalisasi Kehutanan, Pertanian dan Perkebunan, Bogor, 19-20 Juli 2007. IPB Bogor, Dept.Kehutanan Jakarta, AMI Bogor. Hlm. 7.
Allen, E.B., M.F. Allen, D.J. Helm, J.M. Trappe, R. Molina and E. Rincon. 1995. Patterns and regulation of mycorrhizal plant and fungal diversity. Hlm. 47-62. In. M. King. Eds. The significance and regulation of soil biodiversity. Kluwer Aca. Publ. Netherlands.
Astiani, D. dan Ekamawanti, H.A. 1996. Laporan Akhir Penelitian Kajian Sifat- Fisik, Kimia, dan Biologi Tempat Anakan Ramin (Gonystylus bancanus Kurz) Di Hutan Alam. (Tidak dipublikasikan). 77 hlm.
Brundrett M, Dells B, Grove T dan Malajczuk N. 1996. Working with mycorrhizas in forestry and agriculture. Canberra: ACIAR.
Budi, S.W. 1993. Pengaruh pembalakan hutan terhadap mikoriza dipterocarpaceae. Thesis Magister Sain PPS-IPB. Bogor. (Tidak dipublikasikan). 72 hlm.
Cox GW. 1985. Laboratory Manual of General Ecology. Ed ke-5. Dubugue, Iowa. Wm.C. Brown Publishers.
Ekamawanti HA., Rukmi I, dan Rahayu S. 1994. Laporan Penelitian Eksplorasi Keanekaragaman CMA pada Lahan Gambut. Pontianak: Univ. Tanjungpura, Badan Pengelola MIPA.
Ervayenri 1998. Studi keanekaragaman dan potensi inokulum cendawan mikoriza arbuskula (CMA) di lahan gambut (Studi kasus di Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau). [Tesis]. Bogor: IPB, Program Pascasarjana.
Ervayenri 2005. Pemanfaatan fungi mikoriza arbuskula (FMA) dan tanaman indigenos untuk revegetasi lahan tercemar minyak bumi [Disertasi]. Bogor: IPB, Program Pascasarjana.
Ervayenri.2007. Keanekaragaman jenis fungi mikoriza arbuskula (FMA) di lahan tambang minyak bumi. Di dalam Seminar Nasional Mikoriza Percepatan Sosialisasi Teknologi Mikoriza untuk Mendukung Revitalisasi Kehutanan, Pertanian dan Perkebunan, Bogor, 19-20 Juli 2007. IPB Bogor, Dept.Kehutanan Jakarta, AMI Bogor. Hlm. 3.
Hartoyo, B., M. Ghulamahdi., L. K. Darusman., S. A. Ariz., dan I. Mansur. 2011. Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) Pada Rizosfer TanamanPegagan (Centella asiatica (L.)Urban.Jurnal LittriVol. 17 No. 1 : 32–40.
Hermawan H, Muin A, dan Wulandari R S,. 2015. Kelimpahan FMA pada tegakan ekaliptus (Eucalyptus pellita) berdasarkan tingkat kedalaman di lahan gambut. Jurnal Hutan Lestari. Vol. 3 (1) : 124 – 132
Husin EH, Rahman M, Habazar T, Auzan, Burhanudin, Zelfi Z. 2007. Observasi dan identifikasi spora cendawan mikoriza arbuskula (CMA) pada berbagai rhizosfir dilahan kritis sumatera. Di dalam Seminar Nasional Mikoriza Percepatan Sosialisasi Teknologi Mikoriza untuk Mendukung Revitalisasi Kehutanan, Pertanian dan Perkebunan, Bogor, 19-20 Juli 2007. IPB Bogor, Dept.Kehutanan Jakarta, AMI Bogor. Hlm. 4.
Koske RE. dan Testier B. 1983. A convinent permanent slide mounting medium. Mycol. Soc. Am. Newletters: 34-59.
----------- and L.L. Tews. 1987. Vesicular arbuscular mycorrhizas fungi of Wisconsin sandy soils. Mycol., No. 79(6) : 901-905.
Mackensen J. 2000. Pengelolaan Unsur Hara pada Hutan Tanaman Industri (HTI) di Indonesia. Eschborn, Jerman. GTZ-GmbH
Nadarajah P dan Nawawi A. 1999. VAM fungi in Malaysian plantations and grassland. Dalam Seminar Internasional Mycorrhizas in sustainable Tropical Agriculture and Forest Ecosystems, Bogor. 26-30 Oktober 1997. Research and Development Centre for Biology LIPI – IPB – The University of Adelaide.Hlm 29. Abstr.
Notohadiningrat T 2006. Hutan Tanaman Industri dalam Tataguna Sumberdaya Lahan. Yogyakarta . Ilmu Tanah Universitas Gadjah Mada
Nurbaity A.2007. Peran cendawan mikoriza arbuskula dalam rehabilitasi lahan salin. Di dalam Seminar Nasional Mikoriza Percepatan Sosialisasi Teknologi Mikoriza untuk Mendukung Revitalisasi Kehutanan, Pertanian dan Perkebunan, Bogor, 19-20 Juli 2007. IPB Bogor, Dept.Kehutanan Jakarta, AMI Bogor. Hlm. 1.
Pacioni G. 1992. Wet sieving and decanting techniques for the extraction of spores of VA mycorrhizal fungi. Dalam : Norris, JR., Read DJ dan Varma AK, Penyunting. Methods in Microbiology. Vol. 24. San Diego: Academic Press Inc Hlm 317-322.
Pulungan, A S. 2013.Infeksi Fungi Mikoriza Arbuskula Pada Akar Tanaman Tebu (Saccharum officinarumL). Biosains Unimed/Vol.1/No.1; 43-46
Rahman M, Husin EF. 2007. Aplikasi cendawan mikoriza arbuskula sebagai pupuk biologis dalam pembibitan kelapa sawit. Di dalam Seminar Nasional Mikoriza Percepatan Sosialisasi Teknologi Mikoriza untuk Mendukung Revitalisasi Kehutanan, Pertanian dan Perkebunan, Bogor, 19-20 Juli 2007. IPB Bogor, Dept.Hut. Jakarta, AMI Bogor. Hlm. 7.
Schenk NC dan Perez Y. 1988. Manual for Identification of VA Mycorrhizal Fungi. Ed ke-2. INVAM. Gainesville: University of Florida.
Setiadi, Y. 1996. Study on biodiversity of arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) in different land-uses system in Sumatera, Indonesia. ICRAF. Bogor.
Sieverding, E. 1988. Ecology of VA Mycorrhizal Fungi in Tropical Agroecosystems. In. Mejstrik. M, eds. Abstracts 2nd European Symposium on Mycorrhizae. Praque, Czechoslovakia. 97 hlm.
Sieverding, E. 1991. Vesicular - Arbuscular Mycorrhiza Management in Tropical Agrosystems. GTZ GmbH. Germany. 372 hlm.
Silviana, A.W. Gunawan and K. Kramadibrata. 1997. Biodiversity AMF in the rhizospheres of mangosteen. Papers Presented at the International Conference "Mycorrhizas in sustainable Tropical Agriculture and Forest Ecosystems", 26-30 Oktober 1997. Bogor, Indonesia. 4 hlm.
Smith, S. E. and S. Dickson. 1997. VA Mycorrhizas : Basic research techniques. Papers in Training and Workshop on Mycorrhizas, 17-30 Oktober 1997. Bogor, Indonesia. 39 hlm.
Smith S dan Reads DJ. 1997. Mycorrhizal Symbiosis. Academic Press. San Diego California.
Suambai I W, Wirawan G P dan Adiartayasa W, 2014. Isolasi dan Identifikasi Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA )secara Mikroskopis pada Rhizosfer Tanaman Jeruk (Citrus sp.) di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika Vol. 3, No.4 : 201-208.
Volk, W.A. and M.F. Wheeler. 1984. Basic Mikrobiology 5th ed. Harper & Row, Publisher, Inc. Virginia. 396 hlm.
Widiastuti, H. dan Kramadibrata K. 1993. Identifikasi jamur mikoriza bervesikula arbuskula di beberapa kebun kelapa sawit di Jawa Barat. Menara Perkebunan, No. 61(1) : 13-19.
Widiastuti H, Sukarno N, Darusman LK, Goenadi DH, Smith S, Guhardja E. 2002. Optimasi simbiosis cendawan mikoriza arbuskula Acaulospora tuberculata dan Gigaspora margarita pada bibit kelapa sawit di tanah masam. Menara Perkebunan, 70(2): 50-57
Widiastuti H, Sukarno N, Darusman LK, Goenadi DH, Smith S, Guhardja E. 2005. Penggunaan spora cendawan mikoriza arbuskula sebagai inokulum untuk meningkatkan pertumbuhan dan serapan hara bibit kelapa sawit. Menara Perkebunan, 73(1): 26-34
Widiastuti H. 2007. Proses interaksi cendawan mikoriza arbuskula(CMA) dengan kelapa sawit. Di dalam Seminar Nasional Mikoriza Percepatan Sosialisasi Teknologi Mikoriza untuk Mendukung Revitalisasi Kehutanan, Pertanian dan Perkebunan, Bogor, 19-20 Juli 2007. IPB Bogor, Dept.Kehutanan Jakarta, AMI Bogor. Hlm. 2.
Yuwati TW, Santosa PB. 2007. Aplikasi mikoriza untuk rehabilitasi lahan rawa gambut terdegredasi. Di dalam Seminar Nasional Mikoriza Percepatan Sosialisasi Teknologi Mikoriza untuk Mendukung Revitalisasi Kehutanan, Pertanian dan Perkebunan, Bogor, 19-20 Juli 2007. IPB Bogor, Dept.Kehutanan Jakarta, AMI Bogor. Hlm. 11.
Published
2020-11-02
Section
Artikel Ilmiah
Abstract viewed = 594 times
PDF downloaded = 771 times