MOTEKAR (Motivator Ketahanan Keluarga) dan Pemberdayaan Keluarga Rentan
Abstract
Permasalahan kerentanan keluarga telah lama menjadi isu nasional yang penanganannya memerlukan kerja sama yang serius antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Berbagai upaya penanganan permasalahan kerentanan keluarga telah banyak dilakukan, namun penanganannya hanya dilakukan pada ranting permasalahan belum pada akar permasalahan. MOTEKAR adalah agen yang dibentuk oleh pemerintah daerah Jawa barat melalui DP3AKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) untuk melakukan program pendampingan dan pemberdayaan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran dan fungsi MOTEKAR yang dilaksanakan di masyarakat pada keluarga rentan perkotaan serta kendala yang dihadapi, khususnya di wilayah Kecamatan Babakan Sari Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mendukung ketahanan keluarga, MOTEKAR melaksanakan fungsi motivator, fasilitator, inovator, dan dinamisator serta melakukan tugas mulai dari mengidentifikasi masalah, memberikan motivasi, memediasi, mendidik, merencanakan solusi, serta mengadvokasi keluarga rentan. Dukungan dan komitmen berbagai pihak terkait dalam penyelesaian masalah dan pengembangan program pembangunan ketahanan keluarga sangat dibutuhkan MOTEKAR dalam menyelesaikan tugasnya di lapangan.
Downloads
References
[2] Blum, A. A. (1964). Social structure, social class and participation in primary relationships. In A. B. Shostak & N. Gomberg (Eds.), Blue-collar world: studies of the American worker, pp. 195-207. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
[3] BP3AKB. (2014). Pedoman Umum Program Motivator Ketahanan Keluarga (MOTEKAR) di Jawa Barat. Bandung: BP3AKB.
[4] ---------------------. Petunjuk Teknis Motivator Ketahanan Keluarga (MOTEKAR). Bandung: BP3AKB.
[5] Dorothy S. Becvar. (2013). Handbook of Family Resilience. New York: Springer Science+Business Media.
[6] Fahrudin, A. (2016). Ketahanan Institusi Keluarga dan Kesejahteraaan Anak. Journal ResearchGate University Malaysia Sabah (UMS).
[7] Gitmez, et al. (1995). A Typology of The Urban Poor In Turkey. Journal of urban affairs, Volume 17, Number 4, pages 413-422.
[8] Langer, M. (1963). Life, Stress and Mental Health. New York: Free Press.
[9] Matthews, D. R. (1954). Social Background of Political Decision Makers. New York: Random House.
[10] Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga.
[11] Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan Pembangunan Ketahanan Keluarga.
[12] Simbolon, G. (2017). Pengaruh Kompetensi Instruktur dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Pelatihan Otomotif (Studi Pada Pelatihan Otomotif di Pusat Pelatihan Kerja Daerah Provinsi DKI Jakarta). TESIS: Pendidikan Luar Sekolah Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.
[13] Sunarti, E. (2014). Modul Ketahanan Keluarga Bagi MOTEKAR (Motivator Ketahanan Keluarga di Jawa Barat). Bandung: BP3AKB.
[14] ----------------(2017). Modul Ringkasan Materi Pelatihan Diagnostik Ketahanan Keluarga. Bogor: Penggiat Keluarga GiGa Indonesia.
[15] Taylor, M., & Kvalsvig, J. D. (2008). Scaling up support for children inHIV-affected families by involving early childhood development workers: Community views from KwaZu-lu-Natal, South Africa. Jurnal of Development Southern Africa, 25,61.http://dx.doi.org/10.1080/03768350701836202
[16] Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga.
[17] Wright, C. R., & Hyman, H. H. (1958). Voluntary association membership of American adults: evidence from national sample surveys. American Sociological Review, 23,284-294.
- You do not have to comply with the license for elements of the material in the public domain or where your use is permitted by an applicable exception or limitation.
- No warranties are given. The license may not give you all of the permissions necessary for your intended use. For example, other rights such as publicity, privacy, or moral rights may limit how you use the material.
