Perbandingan Metode Pembuatan Beton Geopolymer Terhadap Sifat Mekanik dan Porositas
Abstract
Penggunaan semen sebagai bahan konstruksi dinilai kurang ramah lingkungan karena pada proses pembuatan semen menghasilkan karbon dioksida CO2. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan maka dibutuhkan alternatif bahan pengganti semen yakni beton geopolymer. Beton geopolymer tersusun atas prekursor fly ash dan alkali aktivator (NaOH dan Na2SiO3). Selain prekursor dan alkali aktivator bahan campuran dalam beton geopolymer adalah zeolit. Geopolymer memiliki struktur yang mirip dengan zeolit. Penggunaan zeolit dapat mempercepat reaksi pengerasan beton dan meningkatkan kuat tekan. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan metode pembuatan beton geopolymer terhadap sifat mekanik dan porositas. prosedur yang digunakan adalah metode pembuatan langsung, metode pembuatan terpisah dan metode penuangan langsung. Hasil yang diperoleh kuat tekan dan kuat tarik belah beton geopolymer tertinggi pada metode pembuatan terpisah yakni 40,89 MPa untuk kuat tekan dan 3,30 MPa untuk kuat tarik belah beton, sedangkan pada metode pembuatan langsung diperoleh kuat tekan sebesar 37,76 MPa dan kuat tarik belah sebesar 3,18 MPa, lalu untuk metode penuangan langsung diperoleh kuat tekan sebesar 36,08 MPa dan kuat tarik belah sebesar 2,62 MPa. Selain itu pada pengujian porositas metode pembuatan terpisah memiliki persentase porositas terkecil yakni 9,37%, dan untuk metode pembuatan langsung dan penuangan langsung berturut-turut sebesar 10,73% dan 11,79%.
Downloads
References
Davidovits, J. (2013). Geopolymer Cement. Institut Geopolymer, 0, 1–11.
Honny, M. B., & Thiofilus, J. W. (2019). Pengaruh Metode Pembuatan dan Komposisi Alkali Activator Terhadap Karakteristik Beton Geopolimer Berbahan Dasar Fly Ash Tipe C. 236–242.
Kumaat, E. J., & Windah, R. S. (2015). Pengujian Kuat Tarik Belah dengan Variasi Kuat Tekan Beton. 3(10), 703–708.
Pavithra, P., Srinivasula Reddy, M., Dinakar, P., Hanumantha Rao, B., Satpathy, B. K., & Mohanty, A. N. (2016). A mix design procedure for geopolymer concrete with fly ash. Journal of Cleaner Production, 133(May), 117–125. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2016.05.041
Radham Hidayat, B., & Wardhono, A. (2019). Pengaruh Varian Distribusi Zeolit Terhadap Abu Terbang Pada Kuat Tekan Benda Uji Geopolymer Dengan Kondisi 12 Molar, 14 Molar, Dan W/S 0.30. Rekayasa Teknik Sipil, 1(1), 1–9.
Setiati, N. R., & Irawan, R. (2018). Perbandingan Sifat dan Karakteristik Beton Geopolimer Terhadap Beton Semen Portland Untuk Kekuatan Struktur Balok (Comparison of the Properties and Characteristics of Geopolimer Concrete and Portland Cement Concrete for Structural Beam Strength). Jurnal Jalan-Jembatan, 35, 125–138.
Takim, Naibaho, A., & Ningrum, D. (2016). Pengaruh Penggunaan Abu Terbang (Fly Ash) terhadap Kuat Tekan dan Penyerapan Air pada Mortar. Jurnal Reka Buana, 1(2), 91–100.
Wibowo, Y. N. (2019). “G-Marine”: Beton Ramah Lingkungan Berbasis High- Calcium Fly Ash Untuk Elemen Struktur Pelabuhan.