STUDI PLTG UNIT 2 PUSAT LISTRIK BALAI PUNGUT SEBAGAI BLACK START SAAT KEHILANGAN TEGANGAN PADA SISTEM 150 KV

  • Rendy Abdullah Prodi Teknik Elektro Unilak Pekanbaru
  • Daniel Meliala Prodi Teknik Elektro Unilak Pekanbaru
  • Zulfahri Zulfahri Prodi Teknik Elektro Unilak Pekanbaru
Keywords: black start, pemulihan sistem tenaga listrik, PLTG, PLTA

Abstract

Saat ini ketika terjadi blackout di sistem 150 kV Riau yang menjadi unit black start adalah PLTA Koto Panjang namun jika musim kemarau tiba maka dikhawatirkan elevasi air tidak memenuhi syarat batas minimum untuk melakukan start PLTA, hal ini tentu akan menjadi suatu masalah ketika terjadi blackout maka PLTA tidak bisa melakukan black start. Memaksimalkan PLTG Unit 2 Pusat Listrik Balai Pungut menjadi black start tentu akan menjadi nilai plus untuk sistem 150 kV Riau yang akan bisa melakukan pemulihan sendiri jika PLTA tidak bisa melakukan start. Sehingga perlu dilakukan sebuah studi untuk mendapatkan gambaran kontribusi PLTG Unit 2 dalam skema pemulihan sistem pasca blackout. Data yang diambil adalah data sekunder berupa data spefikasi generator, data sistem interkoneksi 150 kV Riau meliputi data single line diagram 150 kV, daya mampu pembangkit, data impedansi penghantar dan data load shedding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PLTG Unit 2 mampu melakukan supply daya menuju pembangkit yang berada di Balai Pungut, Teluk Lembu dan Koto Panjang serta memulihkan beban sistem 10,74 MW. PLTA Koto Panjang mampu mampu melakukan supply daya menuju semua pembangkit yang berada dalam sistem interkoneksi Riau dan memulihkan beban sistem 84,22 MW. Dengan mengacu pada batas load shedding tahap awal 49,50 Hz setiap penambahan beban pada sistem, PLTG Unit 2 mampu menahan beban maksimal 3 MW dengan fluktuasi frekuensi yang dapat dipertahankan 49,51 Hz, PLTA Koto Panjang maksimal 7,3 MW dengan fluktuasi frekuensi yang dapat dipertahankan 49,515 Hz.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Hudah, M Afip Nurul, Strategi Pemulihan Gangguan Blackout Sistem Sulserbarteng Dengan Restorasi Pembangkit Hidro, Tesis Program Pascasarjana Teknik Elektro Universitas Hasanudin Makassar, 2014.
[2] Sun, Wei, Chen ching Liu, Shanshan Liu, Black Start Capability Assessment in Power System Restoration, IEEE Power and Energy Society General Meeting, Detroit, ISSN 1932-5517, 2011.
[3] Keputusan Menteri ESDM RI, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) Tahun 2017 s.d. 2026, Kementerian ESDM, Jakarta, 2017.
[4] Power, Indonesia, Laporan Teknik Major Inspection & Relokasi PLTG Sunyaragi Unit 1 Cirebon Jabar-Duri Riau, Maintenance Services, Jakarta Barat, 2012.
[5] Purwanto, Edi, Analisa Perbandingan Efisiensi Turbin Sebelum dan Sesudah Combustion Inspection di PLTG Muara Karang Blok 1.2 dengan Menggunakan Bahan Bakar HSD, Tugas Akhir Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 2012.
[6] PT PLN UPB, Laporan Beban Harian, PT PLN P3BS, Padang, 2017.
[7] Nugraheni, Ari, Simulasi Pelepasan Beban Dengan Menggunakan Rele Frekuensi Pada Sistem Tenaga Listrik CNOOC SES Ltd, Skripsi Teknik Elektro Universitas Indonesia, Depok, 2011.
[8] PT PLN UPB, Defend Scheme Sub Sistem Sumbagteng Tahun 2014, PT. PLN P3BS, Padang, 2014.
Published
2018-01-29
How to Cite
[1]
R. Abdullah, D. Meliala, and Z. Zulfahri, “STUDI PLTG UNIT 2 PUSAT LISTRIK BALAI PUNGUT SEBAGAI BLACK START SAAT KEHILANGAN TEGANGAN PADA SISTEM 150 KV”, SainETIn, vol. 2, no. 1, pp. 11-17, Jan. 2018.
Section
Articles
Abstract viewed = 560 times
pdf downloaded = 1188 times