Pembuatan Abon Ikan Untuk Peningkatan Nilai Tambah Hasil Tambak Ikan di Desa Songan,Kecamatan Kintamani, Bali

  • Ni Putu Jesika Novianti Universitas Pendidikan Nasional
  • Luh Putu Mahyuni Universitas Pendidikan Nasional
Keywords: Fish Floss, Added Value of Tilapia Fish Production, Innovation in production, nnovation in packaging

Abstract

Songan Village, Kintamani District is a village that has local potential, namely the large number of tilapia fish cultivators. However, the cultivators have been selling their harvest in the form of raw fish only. The relatively cheap price of raw fish cannot provide significant benefits to tilapia fish cultivators, so that innovation is needed to add the value by further processing it. Seeing this situation, it is necessary to hold training in processing tilapia fish into ready-to-eat food such as fish floss and in product packaging, in order to increase the selling value of tilapia fish. Making fish floss does not require a large cost, so it is easy to be applied by tilapia fish cultivators. Meanwhile, the selling value is relatively better than the selling value of raw fish. Problems in the field in this community service activity were explored through observation and interview methods. After the problems were identified, training preparations and socialization were carried out, then training on making fish floss and their packaging were conducted. This activity is succeeded in providing an understanding of the importance of increasing the added value of fish production by processing it into fish floss, providing skills in making floss and packaging. Subsequent service activities can be directed at efforts to assist the community in obtaining P-IRT permits, assisting sales through social media, and accompanying the next production innovation process, among others by trying various other flavours apart from those tested in current community service activities.

Desa Songan, Kecamatan Kintamani merupakan desa yang memiliki potensi lokal yaitu banyaknya pembudidaya ikan mujair dan oleh pembudidaya hanya dimanfaatkan dengan cara menjual hasil panennya berupa ikan mentah saja. Harganya yang relatif murah kurang bisa memberikan keuntungan yang signifikan terhadap pembudidaya ikan mujair, sehingga dibutuhkan inovasi untuk mengolahnya lebih lanjut. Melihat situasi semacam ini, maka perlu diadakan pelatihan pengolahan ikan mujair menjadi makanan siap saji seperti abon ikan dan pengemasan produk  agar dapat meningkatkan nilai jual ikan mujair. Pembuatan abon ikan ini tidak memerlukan biaya yang besar, sehingga mudah untuk diaplikasikan oleh pembudidaya ikan mujair. Sementara nilai jualnya relatif lebih baik daripada nilai jual ikan mentah. Permasalahan di lapangan dalam kegiatan pengabdian ini digali melalui metode observasi dan wawancara. Setelah permasalahan berhasil diidentifikasi, dilakukan persiapan pelatihan dan sosialisasi, kemudian dilakukan pelatihan pembuatan abon ikan beserta pengemasannya. Kegiatan ini berhasil memberikan pemahaman akan pentingnya meningkatkan nilai tambah produksi ikan melalui pengolahannya menjadi abon ikan, memberikan keterampilan pembuatan abon ikan dan pengemasannya. Kegiatan pengabdian selanjutnya dapat diarahkan pada upaya mendampingi masyarakat dalam pengurusan ijin P-IRT, membantu penjualan melalui media sosial, dan mendampingi proses inovasi produksi berikutnya, antara lain dengan mencoba berbagai varian rasa lainnya selain yang diuji coba pada kegiatan pengabdian saat ini.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Apriyanti, M. E. (2018). Pentingnya Kemasan terhadap Penjualan Produk Perusahaan. Sosio E-Kons, 10(1), 20. https://doi.org/10.30998/sosioekons.v10i1.2223

Muchtar, F., Bahar, H., & Lestari, H. (2020). Pemanfaatan Protein Hewani Melalui Pengolahan Nugget Ikan Tuna Di Desa Malalanda Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara. Abdi Masyarakat, 2(1), 11–14. https://doi.org/10.36312/abdi.v2i1.1177

Purnavita, S., Sriyana, H. Y., & Widiastuti, T. (2018). Kemasan Menarik dan Internet Marketing untuk Meningkatkan Nilai Jual Emping Garut sebagai Produk Unggulan Kabupaten Sragen. E-Dimas, 9(1), 88. https://doi.org/10.26877/e-dimas.v9i1.2260

Restu. (2016). Pengolahan Abon Ikan Karandang (Channa pleurophthalmus) dengan Penambahan Kelapa Parut. Jurnal Ilmu Hewani Tropika, 5(1), 22–26.

songanb, desa. (2020). Jumlah Penduduk. Desa Songanb. https://songanb.desa.id/first

Wahida, W., Sunarni, S., & Widijastuti, R. (2020). Pelatihan Pembuatan Abon Ikan Gabus Di Kampung Sarmayam Indah Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke. Jurnal Marine Kreatif, 4(1), 21–26. https://doi.org/10.35308/jmk.v4i1.2453

Widodo, S. (2018). Analisis Pengaruh dan Perbaikan Status Gizi Siswa SD Dengan Intervensi Biskuit Berbasis Tepung Mujair. 1(April), 84–90.

Published
2021-08-24
How to Cite
Ni Putu Jesika Novianti, & Luh Putu Mahyuni. (2021). Pembuatan Abon Ikan Untuk Peningkatan Nilai Tambah Hasil Tambak Ikan di Desa Songan,Kecamatan Kintamani, Bali. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(4). https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i4.6222
Abstract viewed = 579 times
PDF downloaded = 1354 times

Most read articles by the same author(s)