HIKAYAT BAYAN BUDIMAN: YANG MELIPUR DAN BERFAEDAH
Abstract
Hikayat Bayan Budiman merupakan salah satu cerita berbingkai, hasil kesusastraan Melayu Lama. Hikayat ini terdiri atas satu cerita pokok dan tujuh cerita sisipan, yang disusun dan dibentuk oleh satu tema utama, yakni kesetiaan dan pengabdian seorang istri kepada suami. Tema dikembangkan dalam kerangka ajaran Islam, yang disampaikan dengan bahasa yang sangat indah. Sejauh ini, Hikayat Bayan Budiman hanya dilihat sebagai karya yang menonjolkan aspek manfaatnya, seperti yang dikemukakan oleh Braginsky dan Hamid. Akan tetapi, menurut saya, Hikayat Bayan Budiman mempunyai aspek manfaat dan hiburan secara berimbang. Untuk membuktikan hal itulah, pembahasan terhadap hikayat tersebut dilakukan dan dihadirkan dalam tulisan ini.
Pembahasan dilakukan dengan berpedoman kepada pendapat Koster, bahwa resepsi atau sikap penerimaan pendengar atau pembaca berkisar antara dua perkara, yakni tun tu tan supaya teks itu berf aedah dan dapat melipur Zara. Hasil pembahasan menunjukkan, bahwa Hikayat Bayan Budiman mengandung dua hal tentang resepsi penerimaan pembaca, yaitu berf aedah dan menghibur. Keduanya dihadirkan dan sampai kepada pembaca dalam komposisi yang seimbang.
Downloads
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).