Model Indigenous Penguatan Kelembagaan Adat Suku Sakai Kabupaten Bengkalis

  • Abdul Mirad Universitas Lancang Kuning, Riau, Indonesia
  • Eka Eka Universitas Lancang Kuning, Riau, Indonesia
  • Aguswan Aguswan Universitas Lancang Kuning, Riau, Indonesia
Keywords: Indigenous, penguatan, kelembagaan, adat, suku Sakai, Bengkalis

Abstract

Indigenous model of strengthening traditional institutions of the Sakai tribe in Bengkalis Regency. This research aims to formulate a model that is suitable for strengthening and developing the institutions of the Sakai tribe. The research method uses a qualitative approach, namely describing the role of indigenous peoples in strengthening the social institutions of the Sakai tribe in Bengkalis Regency. The results of the research achieved formulate a policy model for strengthening customary institutions based on regulations, normative and culture that can provide input on the formulation, implementation and evaluation of the role of indigenous peoples in strengthening traditional institutions of the Sakai tribe as a symbol of the Bengkalis district culture.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aguswan, dkk (2019) Model Penguatan Modal sosial Pembangunan Budaya dan Kearifan Lokal suku sakai Kabupaten Bengkalis, LPPM Unilak Pekanbaru.
Asy’ari, H. (2009). Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai modal sosial pada PT NEWMONT (Doctoral dissertation, program Pascasarjana Universitas Diponegoro).
Abdullah, S. (2016). Potensi dan kekuatan modal sosial dalam suatu komunitas. SOCIUS: Jurnal Sosiologi, 12(1), 15-21.Creswel, J. 2010. Reserach Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cahyono, B. (2014). Peran modal sosial dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat petani tembakau di Kabupaten Wonosobo. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 15(1), 1-16.
Kemal azis Satmboel,2011, Gagasan membangun bangsa bermartabat,Grasindo, Jakarta.
K.Suhendra,2011, peranan birokrasi dalam pemberdayaan masyarakat, alfabeta Bandung.
Kurniasih, D., Setyoko, P. I., & Imron, M. (2016). Kinerja kelembagaan program sanitasi lingkungan berbasis masyarakat (SLBM). Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 29(1), 14-21.
Meilani, N. L., Wicaksono, B., Lilestina, S., & Subeqi, A. T. (2019). Strategi Penguatan Modal Sosial Dalam Pelaksanaan Program Kampung Kb Di Kabupaten Pelalawan Dan Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Jurnal Niara, 12(1), 9-18. https://doi.org/10.31849/nia.v12i1.2148

Nuraini, C., Darwanto, D. H., Masyhuri, M., & Jamhari, J. (2016). Model Kelembagaan pada Agribisnis Padi Organik Kabupaten Tasikmalaya. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 2(1), 9-16.
Nasution, A., Rustiadi, E., Juanda, B., & Hadi, S. (2014). Dampak modal sosial terhadap kesejahteraan Rumah Tangga Perdesaan di Indonesia. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 30(2), 137-148.
Pontoh, O. (2010). Identifikasi dan analisis modal sosial dalam rangka pemberdayaan masyarakat nelayan desa Gangga Dua Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, 6(3), 125-133.
Riant Nugroho,2011, manajemen perencanaan pembangunan, Gramedia jakarta.
Rustian Kamaruddin, 2013, Analisis beberapa aspek kebijakan Nasional,lembaga penerbit fakultas ekonomi UI, jakarta.
Slamet, Y. (2012). Modal Sosial dan Kemiskinan. Surakarta: UNS Press.
Susanto, D. (2010). Strategi peningkatan kapasitas modal sosial dan kualitas sumberdaya manusia pendamping pengembangan masyarakat. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 8(1).
Published
2021-08-26
How to Cite
Mirad, A., Eka, E., & Aguswan, A. (2021). Model Indigenous Penguatan Kelembagaan Adat Suku Sakai Kabupaten Bengkalis. JOELS: Journal of Election and Leadership , 2(1), 12-18. https://doi.org/10.31849/joels.v2i1.7563
Abstract viewed = 260 times
PDF downloaded = 323 times