PERANG SIMBOLIK MELAWAN KORUPSI: ANALISIS SEMIOTOK PUISI MENOLAK KORUPSI

  • Junaidi Junaidi Universitas Lancang Kuning
Keywords: korupsi, simbolik, semiotik, puisi, menolak korupsi

Abstract

Korupsi menjadi musuh utama bagi bangsa Indonesia saat ini sehingga korupsi harus diperangi. Berbagai cara telah dilakukan untuk melawan kuatnya korupsi, seperti pendekatan hukum dan politik. Namun kenyataannya korupsi semakin banyak terjadi di Indonesia. Pendekatan lain yang dapat mendorong pemberantasan korupsi di Indonesia adalah pendekatan kultural yang melibatkan partisipasi publik dan penyadaran nilai-nilai kejujuran dalam diri manusia. Para penyair Indonesia telah melakukan gerakan kultural untuk memerangi korupsi dengan cara menulis puisi menolak korupsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji empat menolak korupsi dengan pendekatan semiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat puisi menolak korupsi secara tegas di Indonesia karena korupsi telah menyebabkan bencana, kerusakan, penderitaan dan kemiskinan bagi bangsa Indonesia. Daya rusak korupsi sangat kuat sehingga korupsi harus diperangi dengan berbagai pendekatan. Perang simbolik yang dilakukan oleh para penyair Indonesia dengan cara menulis puisi menolak korupsi memiliki kontribusi dalam membangun semangat anti korupsi dalam diri bangsa Indonesia. Perang simbolik tidak menggunakan kekuatan fisik, hukum dan politik. Tetapi perang simbolik dilakukan dengan cara membangkitkan jiwa bangsa Indonesia untuk menolak korupsi karena sebenarnya dalam jiwa setiap manusia potensi korupsi itu ada.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2014-08-11
How to Cite
Junaidi, J. (2014). PERANG SIMBOLIK MELAWAN KORUPSI: ANALISIS SEMIOTOK PUISI MENOLAK KORUPSI. Jurnal Pustaka Budaya, 1(2), 46-60. Retrieved from https://journal.unilak.ac.id/index.php/pb/article/view/550
Section
Articles
Abstract viewed = 201 times
PDF downloaded = 179 times