Analisa Tahanan Nominal Baut Pada Sambungan Batang Tarik Baja
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbandingan tahanan nominal baut pada sambungan pelat baja secara eksperimen dan analitis dengan metode LRFD. Objek yang ditinjau yaitu sambungan pelat baja bertampang dua yang terdiri dari pelat penyambung dan pelat yang disambung dengan ketebalan yang sama. Pelat baja yang digunakan adalah pelat dengan ketebalan 8 mm dan 10 mm, baut yang dipakai pada penelitian, berdiameter 3/8 dan ½ inch. Perbandingan jumlah alat sambung yang ditinjau yaitu satu, dua, tiga dan empat baut. Jumlah total benda uji penelitian yang dibuat sebanyak 16 benda uji. Metode penelitian dilaksanakan dengan pengujian tarik menggunakan Universal Testing Machine. Pengujian tarik sambungan batang tarik pelat baja dilakukan dengan memberikan beban tarik secara perlahan-lahan pada sambungan hingga sambungan runtuh. Tahanan nominal baut batang tarik yang didapatkan dari hasil pengujian akan dibandingkan dengan hasil analitis menggunakan Metode LRFD (Load Resistance and Factor Design). Dari hasil penelitian didapatkan selisih antara tahanan nominal baut dari hasil pengujian dan perhitungan teoritis adalah 3,37%. Hasil selisih
persentase ini didapat dengan membandingkan nilai beban ultimit hasil eksperimen dengan perhitungan analitis tahanan nominal baut ultimit (tanpa faktor reduksi kekuatan ( ). Dari hasil perbandingan dapat disimpulkan bahwa dalam merencanakan kekuatan batang tarik baja, perhitungan kapasitas harus memasukkan faktor reduksi kekuatan agar batang tarik pelat baja dalam kondisi aman. Hal ini dikarenakan selisih persentase kekuatan yang sangat kecil antara ekseprimen dan analitis
Downloads
References
ASTM Standard E8/E8M. (2016). Tension Testing of Metallic Materials. In ASTM International. https://doi.org/10.1520/E0008_E0008M-16A
Badan Standardisasi Nasional Indonesia. (2015). Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural. Sni1729:2015.
Budiman, H. (2016). ANALISIS PENGUJIAN TARIK (TENSILE TEST) PADA BAJA ST37 DENGAN ALAT BANTU UKUR LOAD CELL. J-ENSITEC. https://doi.org/10.31949/j-ensitec.v3i01.309
Dewobroto, W. (2016). Struktur Baja Perilaku, Analisis dan Desain - AISC 2010 (Second). Jurusan Teknik Sipil UPH.
Permana, B. A., Badaruddin, M., & Zulhanif. (2013). Karakterisasi Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Baja Carbon Rendah untuk Cane Cutter Blade Pada PT Gunung Madu Plantation. FEMA, 1(3), 34–40.
Setiawan, A. (2013). Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD Edisi Kedua. Erlangga.
Silviana, M. (2017). Studi Sambungan Batang Tarik Pelat Baja Dengan Alat Sambung Baut. INOTERA, 2(2), 26–31.
SOUISA, M. (2011). ANALISIS MODULUS ELASTISITAS DAN ANGKA POISSON BAHAN DENGAN UJI TARIK. BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika Dan Terapan. https://doi.org/10.30598/barekengvol5iss2pp9-14
Sulandari, N., Milyardi, R., & Pranata, Y. A. (2019). Studi Eksperimental dan ANalitis Sambungan Batang Tarik Tipe Kegagalan Geser Baut. Jurnal Teknik Sipil. https://doi.org/10.28932/jts.v13i1.1430
Copyright (c) 2021 Siklus : Jurnal Teknik Sipil
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.