Analisis Pola Konsumsi Pangan Padi-Padian dan Umbi-umbian Rumah Tangga di Provinsi Riau

  • Fourtheria Munidestari Universitas Riau
  • Djaimi Bakce Universitas Riau
  • Novian Universitas Riau
Keywords: Pola Konsumsi Pangan, Pangsa Pengeluaran

Abstract

Padi-padian dan umbi-umbian merupakan pangan sumber karbohidrat sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Konsumsi pangan rumah tangga di Provinsi Riau didominasi oleh komoditi beras. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan padi-padian dan umbi-umbian adalah pendapatan. Pendapatan di Provinsi Riau pada tahun 2018 mengalami penurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi pangan padi-padian dan umbi-umbian di Provinsi Riau berdasarkan pendapatan, jumlah anggota rumah tangga, dan pendidikan ibu rumah tangga. Data yang digunakan adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2018 dari Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Ada tujuh kelompok komoditi yang dianalisis, yaitu: beras, tepung terigu, padi-padian lainnya (beras ketan, jagung basah dengan kulit, dan jagung pipilan), singkong, ubi jalar, kentang, umbi-umbian lainnya (sagu dan talas). Hasil penelitian menunjukkan pola konsumsi pangan padi-padian dan umbi-umbian berdasarkan pendapatan, semakin tinggi pendapatan pangsa pengeluaran komoditi beras, tepung terigu,dan singkong di Provinsi Riau semakin menurun. Berdasarkan jumlah anggota rumah tangga menunjukkan semakin banyak jumlah anggota rumah tangga, pangsa pengeluaran konsumsi beras dan umbi-umbian lainnya di Provinsi Riau semakin meningkat. Berdasarkan pendidikan ibu rumah tangga menunjukkan semakin tinggi pendidikan ibu rumah tangga, pangsa pengeluaran konsumsi beras, singkong, dan ubi jalar di Provinsi Riau semakin menurun.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Pemerintah Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan. Jakarta. Sekretariat Negara. 2012.
[2] Badan Ketahanan Pangan Indonesia. Laporan Kinerja Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Tahun 2017. Jakarta. Kementerian Pertanian. 2017.
[3] Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Buletin Konsumsi Pangan. Jakarta. Kementerian Pertanian. 2019.
[4] Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau. Direktori Perkembangan Konsumsi Pangan. Pekanbaru. Kementerian Pertanian. 2018.
[5] Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi IX. Buku Panduan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi XI. Jakarta. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2018.
[6] Devi, N. Gizi Anak Sekolah. Jakarta: Penerbit Kompas. 2012.
[7] Badan Pusat Statistik Indonesia. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi-provinsi di Indonesia Menurut Pengeluaran Tahun 2014-2018. Jakarta. Badan Pusat Statistik Indonesia. 2019.
[8] Miranti, A. Y, Syaukat. dan Harianto. Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga di Provinsi Jawa Barat. Agro Ekonomi. 2016; 34(1): 67-80.
[9] Dewan Ketahanan Pangan. Kebijakan Strategi Pangan dan Gizi Tahun 2015-2019. Jakarta. Dewan Ketahanan Pangan. 2015.
[10] Deaton, A. and Muellbauer, J. Economics and Consumer Behavior. New York: Cambridge University Press. 1980.
[11] H. A. Hadini, L. O. Ba’a, R. Aka, and Syamsuddin. Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Konsumsi Pangan Asal Ternak Di Kota Kendari. Ilmu dan Teknologi. Peternak Tropis. 2017; 4(2):62.
[12] Badan Pusat Statistik. Indikator Kesejahteraan Rakyat 2018. Jakarta. Badan Pusat Statistik Indonesia. 2018.
[13] Werdani, A. R, dan Triyanti. Asupan Karbohidrat sebagai Faktor Dominan yang Berhubungan dengan Kadar Gula Darah Puasa. Kesehatan Masyarakat Nasional. 2014; 4(1): 13-27.
[14] Saputri, R. L. A, Lestari, dan J, Susilo. Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Ilmu-ilmu Agribisnis. 2016; 12(3): 123-130.
[15] Bantacut, T. Sagu: Sumberdaya untuk Penganekaragaman Pangan Pokok. Pangan. 2011; 20(1): 27-40.
[16] Najmudinrohman, C. Determinants of Rice Consumption in Indonesia. Institut Pertanian Bogor; 2015.
Published
2022-12-21
Abstract viewed = 566 times
PDF downloaded = 850 times