Faktor Penyebab Konflik Sosial Masyarakat Pesisir Penambangan Pasir Laut Di Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

  • Fajriharish Nur Awan Universitas Sumatera Utara
  • Badaruddin Universitas Sumatera Utara
  • Miswar Budi Mulya Universitas Sumatera Utara
Keywords: Konflik sosial masyarakat, pesisir pantai, penambangan pasir

Abstract

Aktivitas penambangan pasir di Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang dinilai menimbulkan kerusakan lingkungan seperti abrasi dan merusak biota laut. Hal ini memicu timbulnya konflik sosial masyarakat yang perlu untuk dikaji terutama terkait penyebab konflik atau resistensi sosial masyarakat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kasus pada konflik sosial masyarakat pesisir terhadap adanya penambangan pasir laut di Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. Data primer diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan para pemangku kepentingan serta observasi lapangan. Sedangkan, data sekunder didapatkan dari dokumen instansi terkait sebagai penunjang data primer. Penyebab terjadinya konflik sosial masyarakat yaitu perbedaan antar individu dalam hal pemahaman dan reaksi terhadap masalah, perbedaan kepentingan dimana pelaku usaha mengutamakan keuntungan sedangkan masyarakat mengutamakan kerusakan lingkungan yang berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat. Selain itu juga perubahan sosial dalam hal musyarawah desa. Penyebab terjadinya konflik masyarakat pesisir penambangan pasir laut yaitu perbedaan antar individu, kepentingan, dan perubahan sosial.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Antoro, Kus S. (2010). Konflik-konflik sumberdaya alam di kawasan penambangan pasir besi: studi implikasi otonomi daerah (studi kasus di kabupaten Kulon Progo provinsi daerah istimewa Yogyakarta). [tesis]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 149 hal.

As' ari, R., dkk (2019). Zonasi Pemanfaatan Lahan Pasca Penambangan Pasir di pesisir Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. JURNAL GEOGRAFI, 11(2), 171-181.

Astuti, E. Z. L. (2012). Konflik Pasir Besi: Pro dan Kontra Rencana Penambangan Pasir Besi di Kabupaten Kulon Progo. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 16(1), 62-74.

Baiquni, M., & Rijanta, R. (2007). Konflik Pengelolaan Lingkungan dan Sumberdaya dalam Era Otonomi dan Transisi Masyarakat. Bumi Lestari Journal of Environment, 7(1).

Deddy Mulyana. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Dharmawan A.H. (2006). Mewujudkan Good Ecological Governance Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam. Bogor

_____. (2007). Dinamika Sosio-Ekologi Pedesaan: Perspektif Dan Pertautan Keilmuan Ekologi Manusia, Sosiologi Lingkungan Dan Ekologi Politik. Sodality. Bogor

Denzin, Norman, K. (1970). The Research Act: A Theoritical Introduction to Sociological Methods. Aldine Publishing Company, Chicago.

Fisher, Simon, dkk. (2001). Mengelola Konflik: Keterampilan dan Strategi Untuk Bertindak, Alih Bahasa S. N. Kartikasari, dkk. Jakarta: The British Counsil, Indonesia.

Francis, Diana. (2006). Teori Dasar Transformasi Konflik Sosial. Yogyakarta: Quills.

Hess, C. E. E., & Fenrich, E. (2017). Socio-environmental conflicts on hydropower: The São Luiz do Tapajós project in Brazil. Environmental science & policy, 73, 20-28.

HS Salim. (2014). Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara. Jakarta:Sinar Grafika.

Irwandi, I., & Chotim, E. R. (2017). Analisis Konflik Antara Masyarakat, Pemerintah Dan Swasta. JISPO: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 7(2), 24-42.

Isabrin, F. (2013). DAMPAK RENCANA PENAMBANGAN PASIR BESI TERHADAP KONDISI SOSIAL PETANI LAHAN PANTAI DI DESA BANARAN KECAMATAN GALUR KABUPATEN KULON PROGO. Geomedia: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian, 11(1).

Kartikasari SN. (2001). Mengelola Konflik. Jakarta: SMK Grafika Desa Putra.

Rizky Komorina, S. A. V. O. N. D. A. (2017). Resistensi Masyarakat Kelurahan Gunung Anyar Kecamatan Gunung Anyar Surabaya Tentang Rencana Pembangunan Apartemen dan Mall. Paradigma, 5(1)..

Lexy J. Moleong. (2007). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:Gramedia Indonesia.

Ma’rifah, S. R., & Nawiyanto, N. (2014). Konflik Pertambangan Pasir Besi di Desa Wogalih, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang Tahun 2010-2011. Publika Budaya, 2(1), 85-92.

Manalu D. 2009. Gerakan sosial dan perubahan kebijakan publik (studi kasus gerakan perlawanan masyarakat batak vs PT Inti Indorayon Utama di Sumatera Utara). Yogyakarta [ID]: Gadjah Mada University Press. 326 hal.

Miles dan Huberman, 2002. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI PRESS.

Munandar, M., & Kusumawati, I. (2017). Studi analisis faktor penyebab dan penanganan abrasi pantai di wilayah Pesisir Aceh Barat. Jurnal Perikanan Tropis, 4(1), 47-56.

Musfiroh, M. R. (2016). Esensi Hukum dan Keadilan Masyarakat; Studi Kasus Tambang Pasir Besi di Desa Bandungharjo. Istidal: Jurnal Studi Hukum Islam, 3(1), 38-52.

Muslimin, I. 2015. Resistensi Paguyuban Pedagang Pasar Tradisional Terhadap Pembangunan Mall Dinoyo City (Studi Di Paguyuban Pedagang Pasar Dinoyo Kota Malang). Malang

Nawawi, Hadari. (2007). Metode Penelitan Bidang Sosial. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Nurhaedah, M., & Purwanti, R. (2013). Konflik pada kawasan taman nasional Bantimurung Bulusaraung Provinsi Sulawesi Selatan dan upaya penyelesaiannya. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 10(3), 186-198.

Poloma M.(2007). Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

[PP] Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

Pruit, Dean G & Jeffrey Z. R. (2004). Teori Konflik Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Raharja S. (2011). Pendidikan Berwawasan Ekologi: Pemberdayaan Lingkungan Sekitar untuk Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press.

Rahmad R (2016) Identifikasi Permasalahan dan Rekomendasi Strategi Pengelolaan Pesisir Purworejo –Jawa Tengah (Studi Kasus: Areal Bekas Penambangan PT ANTAM). Jurnal Geografi, 8(1).

Rosady R. (2003). Metode Penelitan Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanafiah F. (2005). Format-format Penelitian Sosial. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Satria A. (2009). Ekologi politik nelayan. Yogyakarta [ID]: LKiS. 411 hal.

Scoot J. (2000). Senjatanya Orang-Orang Yang Kalah; Bentuk-Bentuk Resistensi Sehari-Hari Kaum Tani. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Soemarwoto O. (1997). Ekologi, Lingkungan Hidup Dan Pembangunan. Jakarta [ID]: Djambotan. 381 hal.

Soerjono S. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suharismi A. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:Rineka Cipta.

Wahyudin, Y. (2003). Sistem sosial ekonomi dan budaya masyarakat pesisir. Makalah disampaikan pada pelatihan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, tanggal, 5.

Wirawan. (2010). Konflik dan Manajemen Konflik. Jakarta: Salemba Humanika.
Yandra, A. (2016). PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA PEKANBARU 2012-2017. PUBLIKA: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 2(1), 48-58.
Yandra, A., & Utami, B. C. (2018). ANOMALY KEPENTINGAN ELIT DALAM KEBIJAKAN PUBLIC PRIVAT PARTNERSHIP (PPP) DI KOTA PEKANBARU.
Yudhistira, Y., Hidayat, W. K., & Hadiyarto, A. (2011). Kajian dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan pasir di Desa Keningar daerah kawasan Gunung Merapi. Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(2), 76-84.
Published
2020-06-30
How to Cite
Awan, F. N., Badaruddin, & Miswar Budi Mulya. (2020). Faktor Penyebab Konflik Sosial Masyarakat Pesisir Penambangan Pasir Laut Di Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Niara, 13(1), 252-259. https://doi.org/10.31849/niara.v13i1.4294
Section
Articles
Abstract viewed = 9169 times
PDF downloaded = 3341 times