Keadilan Spasial Dan Keseimbangan Kebutuhan Lokal Dalam Neo-Endogenous Model Pembangunan Pedesaan Di Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar

  • Bunga Chintia Utami Universitas Riau
  • Putri Asrina Universitas Riau
Keywords: Pembangunan , desa, neo endogenous.

Abstract

Indeks pembangunan desa mengukur perkembangan kemandirian Desa berdasarkan  implementasi terhadap Undang-Undang Desa. Kemandirin desa penting dilakukan untuk mendorong pembangunan. Hasil survey Potensi Desa (Podes) 2018 menunjukkan 87,43 persen desa di Riau adalah   Desa Berkembang, 7,09 persen Desa Mandiri dan 5,48 persen adalah Desa tertinggal. Salah satu masalah dalam pembangunan desa adalah tidak sesuainya antara karakteristik dan potensi desa dengan kebijakan pembangunan yang dilakukan. Olehkarena itu perlu dilakukan identifikasi model pembangunan desa untuk dapat mengetahui kebijakan pembangunan yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk   melihat model neo-endogenous dalam pembangunan pedesaan di desa Koto Mesjid serta upaya pemerintah desa dalam membentuk karakteristik masyarakat dalam model neo-endogenous. Penelitian dilakukan pada desa Koto Mesjid Kabupaten Kampar dengan metode kualitatif diskriftif dan dibantu aplikasi nvivo plus 12 untuk memudahkan pengkodeaan dan menganalisis data kualitatif.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1]. Astuti, P. B., Ahmad, A. A., & Arsil, P. (2019). Vernacular Expertise of Rural Development : An Exploratory Study In Indonesia. 5(1), 499–509.

[2]. Gkartzios, M., & Lowe, P. (2019). Revisiting neo-endogenous rural development. (January). https://doi.org/10.4324/9781315102375-17

[3]. Kementerian desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi. (2019). Status IDM 2019.

[4]. Margarian, A. (2011). Endogenous Rural Development: Empowerment or Abandonment? 4th International Summer Conference in Regional Science, 1–34.

[5]. Petrick, M. (2013). Reversing the rural race to the bottom: An evolutionary model of neo-endogenous rural development. European Review of Agricultural Economics, 40(4), 707–735. https://doi.org/10.1093/erae/jbt019

[6]. Prabatmojo, H., & Argo, T. A. (2017). Mengawal Pembangunan Neo-Endogenous Di Perdesaan : Pengembangan Kawasan Perdesaan Di Kab Serang. 775–782.

[7]. Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

[8]. Sugiri, A dan Nuraini.2013. "Towards Equity based Regional Development: Addressing spatial inequality in the Blitar Region." The International Journal of Civic, Political, and Community Studies, 10 (3): 91-109.

[9]. Ward, N., Atterton, J., Kim, T.Y. Lowe, P., Phillipson, J., Thompson, N. (2005). ج. روستایی،م. فاضلی،ع.ا. رشیديمهرآبادي، استفاده از نانوفیلتراسیون در تصفیه آبهاي لبشور ( مطالعه موردي چاههاي کهورستانNo Title. Center For Rural Econony Discussion Papper Series, 1(1), 1–15.
Published
2020-08-31
How to Cite
Bunga Chintia Utami, & Putri Asrina. (2020). Keadilan Spasial Dan Keseimbangan Kebutuhan Lokal Dalam Neo-Endogenous Model Pembangunan Pedesaan Di Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Jurnal Niara, 13(2), 83-91. https://doi.org/10.31849/niara.v13i2.4854
Section
Articles
Abstract viewed = 416 times
PDF downloaded = 467 times