Strategi Komunikasi “City Branding” Dalam Mengembangkan Potensi Pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi Riau
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi city branding dalam mengembangkan potensi pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi Riau. Metode penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti memilih menggunakan paradigma konstruktivis karena ingin mendapatkan pengembangan pemahaman tentang City Branding. Penelitian terdiri dari beberapa tahapan, Tahap pengambilan data dilaksanakan dengan cara metode deskriptif kualitatif yaitu berupa Observasi, Wawancara, dan dokumentasi. Tahap Uji kredibilitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini adalah strategi komunikasi City Barnding, Proses penyampaian pesan terhadap citra yang dibangun melibatkan peran pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal seperti melibatkan peran generasi muda dalam hal ini adalah GenPI, para akademisi serta menjalin rekanan dengan media online dan cetak. Upaya yang ditempuh Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi adalah mengadakan pelatihan bagi SDM serta merencanakan alokasi anggaran untuk promosi pariwisata di APBD tahun berikutnya. Pola strategi komunikasi antara pemerintah daerah dengan komunitas cukup berjalan dengan baik, terbukti masih dialokasikannya anggaran untuk bidang-bidang tersebut meskipun belum maksimal. Kurang maksimalnya antara lain kurangnya sinergitas, penulis menilai hal ini dikarenakan adanya relasi kuasa yang menggeser potensi SDM yang ada.
Downloads
References
Agung, L. (2011). “Character Education Integration in Social Studies Learning.” International Journal of History Education, 12 Nomor 2, 392–403.
Anholt, S. (2007). Competitive Identity: The New Brand Management For Nations, Cities And Regions. Palgrave Macmillan.
Badan Ekonomi Kreatif. (2018). Kolase Pemikiran Ekonomi Kreatif. CV. Oxy Consultant.
Baiquni, D. M. D. W. (2011). Perencanaan Dan Pengembangan Pariwisata. CV Lubuk Agung.
Belch, G. E. (2004). Advertising & Promotion: An Integrated Marketing Communication Perspective/George E. Belch; Michael A. Belch. Mcgraw Hill.
Cannon, J. P. (2008). Pemasaran Dasar: Pendekatan Manajerial Global Basic Marketing: A Global Managerial Approach. Salemba.
Damanik, J. (2013). Pariwisata Indonesia. Pustaka Pelajar.
Damardjati, R. (2001). Istilah-Istilah Dunia Pariwisata (Cetakan Keenam). Pradnya Paramita.
Djaslim, S. (2003). Manajemen Pemasaran. Linda Karya.
Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Kencana.
Evans, J. R. (1994). Berpikir Kreatif Dalam Pengambilan Keputusan Dan Manajemen. Bumi Aksara.
Hamidati, Anis, dkk. (2011). Komunikasi 2.0 Teoritisasi dan Implikasi. Mata Padi Pressindo.
Ismandianto, Belli Nasution, E. E. L. (2020). Model Komunikasi Pariwisata Religi Dalam Pengembangan Wisata Kabupaten Rokan Hulu. Pesona, 5 Nomor 2. http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jpp/article/view/4644
Ismandianto. (2019). Model Komunikasi Pemerintahan Kota Tanjung Pinang dalam Pengembangan Wisata Pulau Penyengat Kepulauan Riau. Jurnal Nahkoda, 21–34.
Karyono, H. (1997). Kepariwisataan. PT Grafindo.
Kasali. (1998). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi,Targeting,Positioning. PT Gramedia.
Kertajaya, H. (2008). Arti Komunitas. Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, P. D. G. A. (2004). Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 2. Indeks.
Kotler, P. D. K. L. K. (2009). Manajemen Pemasaran Jilid 2. Erlangga.
Landry, C. (2008). The Creative City: A Toolkit For Urban Innovators. Comedia.
Larasati, D. (2016). Potensi Wisata dalam Pembentukan City Branding Kota Pekanbaru. Komunikasi, 10, Nomor, 99–116. https://doi.org/https://doi.org/10.20885/komunikasi.vol10.iss2.art1
Mccarthy Dan Perreault. (2009). Intisari Pemasaran. Salemba.
Meitaliza, Y. (2018). Strategi Komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi dalam Mengembangkan Brand Destination Pacu Jalur. JOM FISIP, 5 Edisi 2, 1–15.
Morrisan. (2010). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Kencana.
Muhammad, A. (2009). Cara Pintar Promosi Murah Dan Efektif. Garailmu.
Mulyana, D. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Patton, M. Q. (2002). Qualitative Research And Evaluation Methods (3rd ed.). Sage Publications. Inc.
Pitana, I. G. D. I. K. S. D. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Andi.
Puspitasari, A. (2010). Blog dan Media Sosial Panduan untuk Guru era Baru. Acer Indonesia.
Romli, R. D. (2020). Implementasi strategi komunikasi “Bandung Juara” sebagai bagian dari city branding Kota Bandung. PRofesi Humas, 4 Nomor 2, 263–289. https://doi.org/https://doi.org/10.24198/prh.v4i2.23547
Siswanto Dan Kleinsteuber, F. (2002). Strategi Manajemen Pemasaran. Damar Melia Pustaka.
Soemanegara, R. (2006). Strategic Marketing Communication-Konsep Strategis Dan Terapan. Alfabeta.
Sugiarsono, J. (2009). City branding Bukan Sekedar membuat Logo dan Slogan. Majalah SWA.
Sugiyono. (2016). Memahami Penelitiaan Kualitatif. Alfabeta.
Sulaksana, U. (2003). Integrated Marketing Communication. Pustaka Pelajar.
Suyanto, M. (2007). Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Andi.
Syahbana, Boy, M. Rahmat Yananda, Rheinatus Beresaby, R. H. & U. S. (2014). Branding Tempat: Membangun Kota, Kabupaten, Dan Provinsi Berbasis Identitas. Makna Informasi.
Tjiptono, F. (2002). Strategi Pemasaran. Andi.
Toynbee, A. J. (1961). A Study Of History. Oxford University Press.
Vani. (2020). Model Pentahelix Dalam Mengembangkan Potensi Wisata di Kota Pekanbaru. Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 Nomor 1, 63–70. https://doi.org/https://doi.org/10.31289/publika.v8i1.3361
Yasir dkk. (2019). Kebijakan komunikasi dalam membangun destinasi dan masyarakat sadar wisata di kabupaten bengkalis. Studi Komunikasi, 3, 424 – 443. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.25139/jsk.v3i3.1548
