Kesakitan Berbasis Wilayah

  • sutarto sutarto universitas Lampung
  • Dedy Miswar universitas Lampung
  • Ratna Dewi Puspita Sari universitas Lampung
Keywords: spatial, kesakitan, kecamatan

Abstract

Pembangunan kesehatan bagian dari pembangunan nasional. Data morbiditas dari laporan pelayanan kesehatan sangat strategis untuk divisualisasikan menggynakan analisis spasial dan disandingkan dengan determinan lingkungan, sehingga tergambar potensi risiko di setiap wilayah. Analisis spasial ini merupakan analisis berdasarkan geografi wilayah, sehingga keadaan kawasan, baik dari kondisi kesehatan maupun lingkungan dapat dengan mudah dipahami. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pola distribusi penyakit dan determinannya.Metode menggunakan analisis spasial, data diperoleh dari tenaga kesehatan yang telah dibekali dalam pengambilan data spasial. Data disajikan dalam bentuk peta kartografi berupa sebaran penyakit dan determinannya.

Hasil penelitian Pola sebaran morbiditas di Kabupaten Pringsewu hampir merata di setiap kecamatan pada pemukiman padat dan persawahan. Kecamatan tersebut adalah di Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu dan Ambarawa. Pola sebaran determinan terjadi di pemerintah pusat Kecamatan Adiluwih dan Pringsewu. Pola sebaran hubungan penyakit dan determinan, sama dengan pola kejadian morbiditas, letak fasilitas kesehatan milik pemerintah daerah, ada kecenderungan terkonsentrasi pada kejadian morbiditas. Kondisi ini sangat wajar karena masyarakat saat ini lebih nyaman berobat ke puskesmas dan puskesmas pembantu milik pemerintah daerah dapat disimpulkan Kasus dan determinan terkonsentrasi pada pelayanan fasilitas kesehatan milik pemerintah daerah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] D. Hanum and Purhadi, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Morbiditas Penduduk Jawa Timur dengan Multivariate Geographically Weighted Regression ( MGWR ),” Jurnal Sains Dan Seni Pomits, vol. 2, no. 2, pp. 189–94, 2013.
[2] R. Tobing, “Kelainan Kardiovaskular pada Sindrom Gawat Nafas Neonatus,” Sari Pediatri, vol. 6, no. 1, p. 40, 2016, doi: 10.14238/sp6.1.2004.40-6.
[3] C. B. Kartasasmita, “Epidemiologi Tuberkulosis,” Sari Pediatri, vol. 11, no. 2, p. 124, 2016, doi: 10.14238/sp11.2.2009.124-9.
[4] Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu, Profil Kesehatan Kabupaten Pringsewu Tahun 2018, Pertama. Pringsewu, 2018.
[5] A. Pratiwi, Kabupaten Pringsewu Dalam Angka 2019. Pringsewu, Lampung – Indonesia: ©BPS Kabupaten Pringsewu, CV. Jaya Wijaya, 2019.
[6] Z. K. Nantabah and Z. Auliyati, “Gambaran Akses Pelayanan Kesehatan pada Balita di Indonesia,” Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, vol. 22, no. 1, pp. 54–61, 2019, doi: dx.doi.org/10.22435/hsr.v22i1.439.
[7] R. A. D. Sartika, “Analisis Pemanfaatan Program Pelayanan Kesehatan Status Gizi Balita,” Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, vol. 5, no. 2, pp. 77–83, 2010, doi: 10.21109/kesmas.v5i2.152.
[8] D. F. Yani and A. B. S. Duarsa, “Pelayanan Kesehatan Ibu dan Kematian Neonatal,” Kesmas: National Public Health Journal, vol. 7, no. 8, p. 373, 2013, doi: 10.21109/kesmas.v7i8.24.
[9] F. Saftarina, “Efektifitas Pelatihan Kader Posyandu Dalam Peningkatan Cakupan Imunisasi,” J Agromedicine, vol. 5, no. 1, pp. 408–411, 2018.
[10] A. O. Owaidh et al., “Patients ’ Satisfac tion with Health Care Services in Southern Saudi Arabia,” The Egyptian Journal of Hospital Medicine, vol. 72, no. 1, pp. 3857–3860, 2018, doi: 10.12816/0047757.
[11] D. P. Ngadan, M. M. Rahman, and M. T. Arif, “Satisfaction On Delivery Care Services Among Rural Women In Sarawak, Malaysia: A Cross-Sectional Community-Based Study,” The Indonesian Journal of Public Health, vol. 15, no. 2, pp. 201–211, 2020, doi: 10.20473/ijph.vl15il.2020.201-211.
[12] M. Amentie, Muluemebetabera, and M. Abdulahi, “Utilization of Institutional Delivery Care Services and Influencing Factors among Women of Child Bearing Age in Assosa District, Benishangul Gumuz Regional State, West Ethiopia,” Global Journal of Medical Research: E Gynecology and Obstetrics, vol. 16, no. 3, pp. 34–4, 2016.
[13] A. Alumran, H. Almutawa, Z. Alzain, A. Althumairi, and N. Khalid, “Comparing public and private hospitals’ service quality,” Journal of Public Health: From Theory to Practice, vol. 581, 2020, doi: /doi.org/10.1007/s10389-019-01188-9.
[14] J. Noble and J. L. Ot, “A Comparison of Public and Private Health Care Systems,” Economics and Health Policy, vol. 78, no. 2, pp. 153–155, 2002.
[15] E. S. Sulaeman et al., “Model Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan, Studi Program Desa Siaga,” Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol., vol. 7, no. 4, pp. 186–192, 2012.
[16] N. A. Sholihah, P. Weraman, and J. M. Ratu, “Analisis Spasial dan Pemodelan Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue Tahun 2016-2018 di Kota Kupang,” Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, vol. 15, no. 1, p. 52, 2020, doi: 10.26714/jkmi.15.1.2020.52-61.
[17] M. Farahiyah, Nurjazuli, and O. Setiani, “Analisis Spasial Faktor Lingkungan Dan Kejadian Dbd Di Kabupaten Demak,” Buletin Penelitian Kesehatan, vol. 42, no. 1, pp. 25–36, 2014.
[18] N. Kusumawati and D. M. Sukendra, “Spasiotemporal Demam Berdarah Dengue berdasarkan House Index, Kepadatan Penduduk dan Kepadatan Rumah,” Higeia Journal, vol. 4, no. 2, pp. 168–77, 2020, [Online]. Available: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia.
Published
2022-09-30
How to Cite
sutarto, sutarto, Miswar, D., & Puspita Sari, R. D. (2022). Kesakitan Berbasis Wilayah. Jurnal Niara, 15(2), 322-330. https://doi.org/10.31849/niara.v15i2.6504
Section
Articles
Abstract viewed = 239 times
PDF downloaded = 422 times