Kontribusi mata pencaharian alternatif terhadap pendapatan rumah tangga nelayan: Studi kasus di Kelurahan Bagan Hulu, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Indonesia

  • Ilma Amika Department of Fisheries Socio-Economic, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia
  • Trisla Warningsih Department of Fisheries Socio-Economic, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia
  • Firman Nugroho Department of Fisheries Socio-Economic, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia
Keywords: alternative livelihoods, Bagan Hulu, contributions, fisherman, well-being

Abstract

This study aimed to determine the types of alternative livelihoods carried out by fishermen and analyze the contribution of alternative livelihoods to the total income of fishermen in Bagan Hulu Village. The method used in this study was a survey method. The population in this study was 28 fishermen who have alternative livelihoods, and respondents were taken from the entire population carried out by census. The data collected is primary and secondary data through direct interviews, questionnaires then analyzed descriptively. The types of alternative livelihoods carried out by fishermen in Bagan Hulu Village, Bangko District, Rokan Hilir Regency were blood cockle aquaculture (Anadara granosa), motorcycle repair shops, shrimp paste makers, farmers, laborers/artisans, salted fish managers, and pond security. Alternative work carried out by fisherman households in the fishery and non-fishery sectors contributed enough to the total income, i.e., the primary income of fishermen was 49.33 while alternative work was 50.67%. Nevertheless, there was a need for socialization and training on salted fish processing or other skill from relevant agencies and NGOs that could be used as references for alternative jobs by fishermen during lousy weather.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andaru, R. (2018). Faktor penyebab kemiskinan masyarakat nelayan di Kepenghuluan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

BPP-PSPL UNRI. (2005). Strategi pengembangan mata pencaharian alternatif dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Pulau Galang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. LIPI.

Brugere, C., Holvet, K, & Allison, E. 2008. Livelihood diversification in Coastal and Inland Fishing Communities: Misconceptions, evidence and emplications for fiseheries management [Working paper]. Sustainable Fisheries Livelihood Programme (SFLP). Rome, FAO/DFID.

Budiman, P. A. (2007). Kajian Mata pencaharian alteratif masyarakat nelayan Kecamatan Kampumg Laut Kabupaten Cilacap [Tugas akhir].Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

Imron, M. (2003). Kemiskinan dalam masyarakat nelayan. Jurnal masyarakat dan budaya,5(1), 63-82..

Ireland, C. (2004). Alternatif sustainable livelihoods for coastal communities: A review of experience and experience and guide to best practice. Somerset: theIDLgroup.

Kusnadi. (2002). Konflik Sosial nelayan: Kemiskinan dan perebutan sumberdaya perikanan. Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara.

Kusnadi. (2009). Pemberdayaan nelayan dan dinamika ekonomi. Pusat Penelitian.

Milles dan Huberman. 1992. Analisis data kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Nababan, B.O., dan Sari, Y.D. (2014). Identifikasi dan Strategi Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif untuk Kesejahteraan Masyarakat di Taman Wisata Perairan Laut Banda. J. Kebijakan Sosek KP, 4(1), 57-75.

Pangkey, M. (2012). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Pengunduran Diri Karyawan Waktu Tertentu pada PT. Sinar Pure Foods International. Jurnal Ilmu Administrasi, 8 (3).

Paulus, C.A., Sobang, Y.U.L. (2017). Alternatif livelihood strategy to improve social resilience of fisher households: A case study in Nembrala Village of Rote Ndao Regency. Journal ECSOFiM, 05(01), 13-21.

Primyastanto, M. (2013). Faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan dan pengeluaran nelayan Payang Jurung di Selat Madura. Jurnal Wacana, 16(1), 21-22.

Rambe, S.H, (2019). Kontribusi pendapatan usaha perikanan dan non perikanan pada rumah tangga nelayan di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.

Suardirman, S.P. (2001). Perempuan kepala rumah tangga. Yogyakarta : Penerbit Jendela..

Sari, T.N. (2018). Kontribusi pendapatan usaha alternatif dalam menunjang pendapatan rumah tangga nelayan di Kelurahan Purnama Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai Provinsi Riau [Skripsi tidak diterbitkan]. FPK Universitas Riau Pekanbaru.

Siti, F. (2013). Kegiatan alternatif nelayan Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara Pantai Mangket Desa Makalisung[Skripsi]. FPIK Universitas Sam Ratulangi Manado.

Sulistiyono, D., Suwarto, dan Rindarjono, M.G. (2015). Transformasi mata pencaharian dari petani ke Nelayan di Pantai Depok Desa Parangtritis Kabupaten Bantul. Jurnal Geo. Eco, 1(2), 234-249.

Tairas, M., Rarung, L.K., Tambani, G.O. (2013). Kegiatan alternatif nelayan di Desa Makalesung Kecamatan Kema. Akulturasi, 1(1),15-20.

Tarigan, E. (2010). Analisis pekerjaan alternatif nelayan Kecamatan Talwi, Kabupaten Batu Bara.FP USU Medan.

Published
2022-03-31
How to Cite
Amika, I., Warningsih, T., & Nugroho, F. (2022). Kontribusi mata pencaharian alternatif terhadap pendapatan rumah tangga nelayan: Studi kasus di Kelurahan Bagan Hulu, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Indonesia. Jurnal Ilmiah Pertanian, 19(1), 38-47. https://doi.org/10.31849/jip.v19i1.8738
Section
Original Articles
Abstract viewed = 452 times
PDF (ID) downloaded = 497 times