Pengembangan Potensi Pedesaan DIY Melalui Pelatihan Pembuatan Paket Wisata Budaya Upacara Wiwitan

  • Lusia Marliana Nurani Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung
  • Bagas Dwipantara Putra Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung
  • Linda Handayani Sukaemi Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung
  • Puthut Ardianto Fakultas Pendidikan Bahasa, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Keywords: Keywords: tourism villages, package tour, Wiwitan ceremony

Abstract

Since the outbreak of Covid-19 pandemic, the Special Region of Yogyakarta (henceforth DIY) had experienced a dramatic economic downturn particularly in the tourism industry. The worst effect was faced by those who earned their living, either direct or indirect income, from tourism activities. In response to this issue, this community service program was conducted to contribute to the recovery of tourism by fostering the potency of villages in DIY as tourism villages using Wiwitan ceremony as a tourist attraction. Wiwitan is a rice harvest ritual which is an expression of gratitude because the time to harvest crop finally comes. Gratitude is also everyone’s feeling when the height of global pandemic finally is already over and people are eager to welcome the new normal. Therefore, Wiwitan is worth to be highlighted as the main tourist attraction because of its universal philosophy. To achieve the goal, a training program was carried out and used four approaches, namely lecture, discussion, hands-on practice, and simulation. The results of this activity was to open the eyes that Wiwitan can become an interesting tourist attraction.

Keywords: tourism villages, package tour, Wiwitan ceremony

Abstrak. Sejak pandemi Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami penurunan perekonomian yang tajam karena terganggunya sektor pariwisata. Dampak paling signifikan dirasakan oleh para pelaku pariwisata dan masyarakat yang memperoleh pendapatan secara langsung dan tidak langsung dari aktivitas pariwisata. Dengan mempertimbangkan masalah tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu pemulihan kembali sektor pariwisata di propinsi DIY melalui pengembangan potensi kawasan pedesaan di DIY sebagai desa wisata budaya khususnya melalui upacara Wiwitan. Upacara yang dilakukan sebelum panen padi ini melambangkan rasa syukur karena panen tiba. Rasa syukur ini juga dirasakan umat manusia karena puncak pandemi terlewati dan mulai menyongsong fase normalisasi. Maka Wiwitan layak dijadikan atraksi wisata utama karena maknanya yang universal bagi umat manusia. Kegiatan ini menggunakan metode pelatihan dengan pendekatan ceramah, diskusi, praktik langsung, dan simulasi. Hasil dari kegiatan ini adalah terbangunnya kesadaran peserta bahwa upacara Wiwitan dapat menjadi daya tarik wisata.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bappeda Daerah Istimewa Yogyakarta. (2022). Aplikasi Dataku Daerah Istimewa Yogyakarta: Desa Wisata dan Pokdarwis. Bappeda DIY. http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/data_dasar/cetak/211-pariwisata

Biro Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta. (2020). Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi DI Yogyakarta, 2019. https://yogyakarta.bps.go.id/statictable/2020/06/26/114/jumlah-desa-kelurahan-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-di-yogyakarta-2015-2019.html

Cohen, E. (1972). Toward a sociology of international tourism. Social Research, 39(1), 164–182. https://www.jstor.org/stable/40970087

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2021, Agustus 18). Tren Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemi. Ragam Pariwisata. https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/Tren-Pariwisata-Indonesia-di-Tengah-Pandemi

Nalebuff, B. (2004). Bundling as an Entry Barrier. Quarterly Journal of Economics, 119(1), 159–187. https://doi.org/10.1162/003355304772839551

Rosentraub, M. S., & Joo, M. (2009). Tourism and economic development: Which investments produce gains for regions? Tourism Management, 30(5), 759–770. https://doi.org/10.1016/J.TOURMAN.2008.11.014

Sekretariat Dewan DPRD Kota Yogyakarta. (2020, Agustus 12). Wisata Berbasis Budaya di Jogja Kembali Bangkit. Sekretariat Dewan DPRD Kota Yogyakarta. https://setwan.jogjakota.go.id/detail/index/11577

Sharma, J. Kumar. (2008). Tourism product and services : development strategy and management options. Kanishka Publishing House. https://www.worldcat.org/title/182848901

Sucahyo, N. (2021, Agustus 3). Industri pariwisata Yogyakarta rugi Rp 10 Triliun selama pandemi. VoA Indonesia. https://www.voaindonesia.com/a/industri-pariwisata-yogyakarta-rugi-rp10-triliun-selama-pandemi/5988791.html

Wang, Y., Pfister, R. E., & Morais, D. B. (2006). Residents’ attitudes toward tourism development: a case study of Washington, NC. Dalam R. Burns & K. , comps Robinson (Ed.), Proceedings of the 2006 Northeastern Recreation Research Symposium; 2006 April 9-11; Bolton Landing, NY. Gen. Tech. Rep. NRS-P-14. (Vol. 14, hlm. 411–419). U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Northern Research Station. https://www.srs.fs.usda.gov/pubs/12707

Published
2022-12-31
How to Cite
Marliana Nurani, L., Dwipantara Putra, B., Handayani Sukaemi, L., & Ardianto, P. (2022). Pengembangan Potensi Pedesaan DIY Melalui Pelatihan Pembuatan Paket Wisata Budaya Upacara Wiwitan. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(6), 1697-1704. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v6i6.11993
Abstract viewed = 200 times
PDF downloaded = 212 times